Tuesday, January 01, 2013

Ibu.............

Tiba-tiba ingat ibu…..

Terbayang sosok beliau, duduknya, jalannya, bicaranya…… Semuanya sangat menyentuh, beliau dimataku sangat-sangat lembut. Tak pernah seingatku dia marah yang membuat aku takut. Dia sosok yang mendekati sempurna bagiku sebagai seorang ibu yang ideal. Dengan anak 9 orang dengan rata-rata jarak 2 tahun, bisa dibayangkan betapa sulitnya mengelola anak-anak yang banyak itu. Namun, sebagai seorang ibu yang masih sangat muda, ibu konon menikah di usia yang sangat dini, mengurus banyak anak dilakonin dengan mulus. Belum lagi saat itu adalah saat-saat sulit, baik dari sisi Negara maupun dari sisi internal keluarga. Ayahku sempat dijadikan warga Negara kelas dua di keluarganya, sementara adik laki-lakinya berstatus sangat berlawanan dengan posisi ayah. Mencoba usaha apapun baginya selalu sulit untuk berkembang karena sulit sekali mendapat bantuan dari ayahnya, apalagi bantuan dalam bentuk dana, sepertinya hal itu jauh panggang dari api…..
Namun walau demikian, sebagai seorang ayah yang memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keluarga, ayah tak pernah berputus asa untuk menghidupi keluarga. Semua kesempatan beliau coba dengan segenap kemampuannya, namun bila terbentur dengan masalah dana, kembali beliau menyerah karena tidak ada dukungan ayahnya walaupun dari sisi financial, walaupun sesungguhnya ayahnya mampu memenuhi keperluan modal yang dibutuhkan ayah. Lucunya, saat ayah mulai berhasil bisnis minyak kelapa, saat beliau berusaha untuk mencari supplier kelapa di kampung dekat kakek berbisnis yang sama, kakek tersebut berkonspirasi dengan adik ayah untuk memboikot seluruh pemilik pohon kelapa, jangan menjual kelapa kepada ayahku….

Upaya terakhir ayah adalah merantau ke Jakarta untuk mencari peruntungan. Alhamdulillah, ALLAH mentakdirkan ayah mencari nafkah di Jakarta. Beliau menjadi tentara, KMKB nama kesatuannya waktu itu, entah apa artinya, sampai sekarangpun aku juga nggak tahu. Kuingat waktu kecil dulu saat aku tinggal di Gang Gumbira Dua (daerah sekitar Manggarai, belakang Bappenas sekarang), ayah kadang pulang membawa motor gede, motor Harley Davidson. Huh, bukan main aku takutnya…
Setiap ada anak baru lahir, anak yang diatasnya dikirim ke kampung untuk tinggal dengan nenek dari ibu, dan aku bersama adik perempuanku adalah generasi terakhir yang tinggal bersama ayah sampai ayah pensiun.
Di tempat inilah ayah berkarir sampai masa pensiunnya. Karena pangkat ayah tidak terlalu tinggi, usia 45 ayah telah pensiun. Alhamdulillah, walaupun demikian, saat ayah pensiun ayah baru saja selesai membangun rumah di kampung ibuku, sehingga saat pensiun tiba kami pulang ke rumah baru tersebut.
Dimasa-masa sulit tersebut itulah, ibu yang masih sangat belia harus berjuang membesarkan anak-anaknya ditengah penghasilan ayah yang tidak terlalu besar. Rumah tinggal waktu itu adalah rumah kontrakan bedeng yang berjejer sekitar 6 rumah. Rumah tersebut dindingnya terbuat dari anyaman bambu dan usia anyaman tersebut sudah cukup sepuh sehingga dibeberapa tempat halaman belakang terlihat cukup jelas dari bolongan tersebut. Belum lagi WC-nya yang hanya satu buat dipake rame-rame. Konyolnya, WC tersebut hanya galian tanah seperti sumur kemudian diatasnya hanya diberi balok kayu berjejer untuk nongkrong, atasnya tidak ditutup sehingga kita bisa lihat tumpukan pisang dibawahnya…. Bisa dibayangkan, bagaimana bau dan banyaknya lalat ijo disana…

Tidak terbayang sedikitpun bagaimana sulitnya ibu bertahan hidup di daerah yang asing tanpa ada kerabat dekat. Namun itulah ibuku, beliau sosok yang senantiasa menjadi idola, namun rasanya bukan hanya idola bagiku semata, namun juga bagi 8 orang saudara kandungku. Kuingat, betapa beliau itu mengajari kami dengan lembut, dengan sayang bahkan kadang berlaku seperti teman. Harap diingat, ini jaman dulu, jamannya hubungan anak-ortu tidak seperti saat ini, tapi nampaknya beliau telah mempraktekannya sejak dulu. Sangat monumental….
Dalam hal hubungan antar anak, ibu senantiasa selalu mengingatkan kami untuk akur, tidak saling cakar dan harus menjaga perasaan masing-masing. Juga ajaran beliau tentang melaksanakan perintah-perintah agama, entah bagaimana sampai sekarang aku tak pernah merasa paksaan yang kuat untuk itu walaupun hasilnya saat ini, ke 9 anaknya Alhamdulillah sebagai manusia-manusia yang taat agama.

Dari kondisi yang diciptakan ibu, manfaatnya yang besar sangat dirasakan sampai hari ini. Hubungan diantara kami bersembilan sangatlah erat, sangat dekat dan sangat hangat. Betapa tidak, dari 9 anak yang dilahirkannya, keseluruhannya – ya keseluruhannya memiliki rasa silaturrahim yang baik diantara mereka. Rukun, saling mengunjungi, saling mendo’akan dan saling mengingatkan. Sungguh terasa pengaruh didikan beliau sampai saat sekarang, hanya saja aku agak sedikit kecewa pada diriku yang tak mampu mendidik sebagaimana beliau mendidik aku….

Dari 9 anak yang dilahirkan ibu, 7 diantaranya adalah wanita dan hanya 2 orang yang pria dan aku termasuk golongan yang kedua. Kagumnya aku sama cara ibu mendidik, beliau mendidik ke 9 anaknya “kageroh” semuanya tanpa ada yang luput. Ke 9 anak-anaknya merasa terperhatikan, tak ada yang diistimewakan satupun sehingga karenanya tak ada saling iri. Ke”kageroh”an tersebut terbukti dengan hasilnya saat ini, kesemuanya merasa menjadi satu, satu kesatuan yang terikat erat dengan silaturrahim diantara saudara, sampai-sampai ada tetangga ibu yang mengatakan bahwa ibu menjadi inspirator beliau dalam mendidik anak anaknya. Menurut dia, ibu sangat istimewa, walaupun anaknya banyak, tapi tidak anak yang “nyaliwang” hiji oge.

Waktu anak yang ke 9 lahir, usia ibu masih sangat muda, mungkin baru anak ke 2 atau ke 3 bagi ibu-ibu Jakarta saat ini, masih sangat produktif. Sembilan, bayangkan, sementara yang lainnya masih kecil-kecil.
Yang aku sangat salut dibarengi rasa terharu sekarang, saat ayah pensiun dari tentara, ibu langsung menjadi teramat perkasa. Tanggung jawab membesarkan anak-anaknya mungkin menjadi terasa pindah kepundaknya seiring dengan pensiunnya ayah. Ibu sering subuh-subuh sudah berangkat ke Ajibarang untuk mencari barang dagangan untuk dijual lagi, itu dilakukan sendiri, sendiri, bener bener sendiri. Jaman baheula lagi, bukan jaman kiwari yang berbagai fasilitas kemudahan mudah didapat.
Ibu, maafkan kami yang belum bisa membantu waktu itu. Dan hebatnya, ibu tak pernah mengeluh atau marah-marah!
Belum lagi usaha ibu dalam menambah penghasilan lainnya, yaitu membuat kecap. Kuingat sekarang, ternyata membuat kecap itu bukan pekerjaan gampang, kekuatan fisik sangat dibutuhkan disini. Yang membuat aku trenyuh, ternyata itu dibuatnya malam hari karena saat pagi menyingsing, para penjual keliling kecapnya telah datang untuk membawa jualannya keliling dari kampung ke kampung. Sama siapa ibu bikinnya pekerjaan berat itu ? Lagi-lagi sendiri…. Ibu, betapa mulianya dirimu bagiku…………

Ada cerita yang menyayat sebelumnya, tatkala ibu dalam keadaan mengandung, aku nggak tahu mengandung siapa. Saat itu masih belum merantau ke Jakarta dan ayah memiliki usaha bikin minyak goreng, minyak “keletik” yang produk sampingannya berupa “galendo”. Itu yang aku ceritakan diatas, saat usahanya mulai berkembang dan sangat membutuhkan modal, boro-boro dapat bantuan modal, seluruh pemilik pohon kelapa dekat rumah kakek malah dibujuk jangan jual kelapa kepada ayahku. Duh….
Nah, untuk sampai menghasilkan minyak “keletik”, kelapa-kelapa itu harus diparut terlebih dahulu. Kita tahu kan bagaimana teknologi jaman dulu ? Serba manual, serba butuh tenaga. Ibuku tersayang, ibuku yang sedang mengandung itu harus melakukan pemarutan itu sampai tuntas seluruh kelapa yang akan dibuat minyak keletik tersebut. Lagi-lagi dilaksanakannya itu malam hari, sampai larut malam dan lagi-lagi tugas itu dikerjakan hanya oleh beliau sendiri. Ibu………
Ayah nggak bantuin ? Kata ibu, ayah juga letih setelah seharian keliling, jadi sebagai pendamping ayah, ibu melaksanakan “kewajiban” membantu suami mencari nafkah, harus dengan ikhlas walaupun saat itu ibu lagi hamil.

Saat ibu sudah usia 40 an, aku waktu itu sudah SLA. Beliau aktif di pengajian ibu-ibu bahkan jadi salah seorang ustadzah yang cukup digemari. Beliau juga sering dan bahkan punya jadual rutin mengisi acara di radio daerah, Sturada waktu itu namanya, studio radio daerah. Wah, kalau sekarang rasanya ibu bisa tampil seperti Mamah Dedeh tuh di TV….
Ibu ternyata punya kharisma tersendiri di lingkungannya, beliau itu sangat dihormati oleh para tetangga, akupun merasakan efeknya karenanya. Semua anak ibu dipanggil dengan sebutan atau predikat “Neng” bagi yang perempuan dan “Cep” bagi yang laki-laki dan itu masih berlanjut sampai sekarang walaupun ibu sudah tiada.
Keberadaan ibu dalam kelompok pangajian itu sangat tertancap kuat dibenak para audience-nya atau para muridnya. Jika seandainya ibu berhalangan hadir untuk menjadi pembicara, para ibu-ibu tersebut suka kecewa walaupun sebagai penggantinya adalah adik ibu sendiri.
Kegiatan ibu dalam pengajian itu, mengantarkan ibu menjadi tokoh Muslimat NU tingkat Kabupaten, terakhir beliau adalah salah seorang pengurus inti di organisasi tersebut.

Kecintaan para murid pengajian ibu pada beliau tergambar saat ibu wafat, takziah para ibu-ibu yang sedih, baik yang dekat maupun yang jauh seakan tak pernah berhenti mengalir. Jumlah pengantar jenazah ibu sunguh sangat mengharukan, jalanan didepan rumah yang cukup lebar hampir membuat jalan tertuup total karenanya. Aku suka menyamakan kiprah ibu dengan sebuah pepatah, Ibu telah memetik panen atas semai yang telah beliau tebar!

Ibu, maafkan kami yang belum sempat membalas jasamu yang segunung, yang tak mungkin kami dapat membalasnya….
Selamat jalan ibu, semoga senantiasa engkau ada dalam rahmatNya dan Insya ALLAH dimasukanNYA kedalam SyuraNYA. Amin…..

Selamat Tahun Baru 2013

Bismillaahir rahmaanir rahiim,

Hari ini adalah hari pertama di tahun 2013, orang mengatakan hari ini adalah awal tahun baru, tahun 2013.
Banyak cerita telah berlalu ditahun lalu, cerita senang, enak juga cerita sedih dan atau cerita gak enak. Itulah hidup...
Ditahun lalu, sebagai seorang manusia aku tak luput dari rasa sedih, lemas, kecewa dan sejenisnya namun juga aku punya rasa senang, gembira dan sejenisnya pula.

Tahun lalu ditutup dengan berakhirnya masa baktiku sebagai ketua umum suatu organisasi kemasyarakatan yang sangat kental hubungannya dengan Masjid. Tapi apa daya, saat acara pemilihan pengurus baru, aku, boleh dibilang  "ditekan" untuk mau lagi dipilih meneruskan jabatan sebagai ketua umum untuk periode berikutnya. Katanya aku diterima warga.....!
Disatu sisi aku juga senang bahwa kiprahku diterima tapi disisi lain juga aku mersakan berat atas tugas yang diemban menghadapi periode berikut. Aku berpikir bahwa, ekspektasi warga akan menjadi bertambah berat mengingat periode sebelumnya katanya "cukup berhasil". Apa iya ? Wallahu 'alam..... Tapi yang jelas aku telah berusaha berbuat tanpa mengharap apapun dari siapapun kecuali amal ikhlas itu akan mendapat sesuatu disisiNYA.
Yang membuat aku agak berbesar hati adalah bahwa, tadi malam, malam penutupan tahun 2012, kami diskusi bertiga sampai jam 23:00, H Sanggit, H Djito dan aku tentang mewujudkan ide membentuk usaha untuk organisasi tersebut. Alhamdulillah,sambutan berdua membuat aku yakin bahwa ide bisa diwujudkan ! Sekali itu berhasil, dampaknya adalah bahwa organisasi ini bisa punya dana sendiri tanpa mengandalkan uluran tangan para donatur juga memungkinkan menciptakan lapangan kerja untuk warga BJP. Bismillahir rahmaanir rahiim, mudahkanlah ya ALLAH.....

Pada akhirnya, aku akui bahwa, semasa aku menjabat itu banyak sekali yang aku dapat dari hal pengalaman, hikmah, berkah, nikmat dan lainnya yang tentunya akan menjadi suatu catatan atau halaman tersendiri dalam sejarah hidupku.

Hehehe..., tapi konyolnya, akhir tahun kemarin aku tidur  diatas tai kucing....!
Waktu mau tidur selepas nonton tivi acara tahun baruan bersama istri, aku masuk duluan untuk tidur sementara dia masih nonton. Agak aneh baunya masuk kamar tidur, lama-lama seperti bau tai kucing. Karena udah ngantuk, aku matikan listrik dan langsung meluk guling dan tidur. Sejam kemudian istri masuk mau tidur dan aku masih belum tidur pulas. Begitu dia masuk, bau tai kucing itu tambah keras sampai aku bilang :" Bau banget tai kucing ya?" Dia menjawab :"Iya"
Kupeluk lagi guling, tapi bau itu rasanya tambah deket. Dan sewaktu kucim lagi itu guling, kubalik balik, ternyata............... aku tidur diatas beberapa gelondong tai kucing....!!! Untungnya itu telek bukan telek yang basah, untung kering jadi gampang dicomot.
Hadiah tahun baru...........

Monday, January 30, 2012

Teman,
Umrah bareng Rahmatan lil 'Alamin bisa bareng para ikon beken...

Ustadzah Mamah Dedeh yang akan berangkat Insya ALLAH tanggal 30 juni 2012
Ustadz Pais (yang suka muncul di MNC TV, Insya ALLAH berangkat tanggal 18 April 2012
Ustadzah Qurrota A'yunin yang Insya ALLAH berabagkat tanggal 25 April 2012
Ustadz UJE, Fikri Zainuddin dll.

Umrah bersama Rahmatan lil 'Alamin punya beberapa kelebihan, simak deh :

1. Ringan, murah dan Insya ALLAH aman. Cukup dengan membayar DP Umrah Rp. 3, 6 juta
2. Berangkat bisa ditentukan sendiri kapan waktunya (cicilan ditabung di rekening sendiri, jadi aman)
3. Dapat diskon Rp. 1 juta bila telah melunasi 4 bulan sebelum keberangkatan
4. Ada beberapa insentive lain yang menunggu Bapak/Ibu yang pada saatnya akan meringankan biaya perjalana ibadah tersebut.

Ayo gabung berangkat bersama kami....

Keterangan singkat untuk keberangkatan umrah sebagai berikut:

1. Lama perjalanan pp adalah 9 hari
2. Menginap di hotel bintang 4
3. Lokasi dekat dengan Masjidil Haram di mekah dan dekat Masjid Nabawi di Madinah
4. Hotel di Mekah :
Al Salam An Nakhel / setaraf di Makkah
Dalah Taibah/Mubarok di madinah
Trident di Jeddah
5. Biaya paket umrah Reguler (satu kamar berempat) :
Februari - 2 Mei 2012 = USD 1,950
Mei - 18 Juli 2012 = USD 2,050
Awal Ramadhan = USD 2,600
Tengah Ramadhan = USD 2,600

Catatan :
Bila berangkat dengan Ikon : biaya ditambah dengan USD 100

Untuk kondisi satu kamar bertiga atau berdua ada tarif khusus

Mari bergabung dengan kami, Insya ALLAH perjalanan ibadahnya lancar, aman, menyenangkan dan berkesan.

Hubungi 0811 864941 atau dudung.badruzzaman@gmail.com

Tuesday, November 01, 2011

Ibadah ke tanah Suci bareng PT Happy Prima

Minggu ini awal Nopember 2011 adalah minggu dimana tidak ada pemberangkatan jamaah haji lagi ke tanah suci. Pemberangkatan terakhir adalah akhir Oktober kemarin. Semoga seluruh calon jamaah haji dari Indonesia dapat melaksanakan ibadah hajinya dengan aman, lancar, dimudahkan olehNYA dan pulang dengan mendapat title haji yang mabrur. Amin….

Teman,

Minat jamaah muslim Indonesia untuk pergi ke tanah suci untuk ibadah haji dari tahun ke tahun semakin besar dan besar. Tahun-tahun belakangan ini antrian sudah mencapai 4 – 5 tahun untuk dapat berangkat bagi daerah tertentu, bahkan ada yang sudah 8 sampai 9 tahun. Subhanallah…..

Repotnya dari tahun ke tahun tersebut, ada saja yang gagal berangkat karena alasan tidak mendapat Visa. Sepertinya itu adalah jamaah dengan menggunakan “Semi Plus”, itu yang mmemakai visa “undangan” dari pemerintah Arab Saudi. Anehnya, masih ada saja yang mau menggunakan itu…..Tahun ini, terulang lagi beberapa ratus orang gagal berangkat….

PT Happy Prima / Rahmatan lil ‘Alamin tahun ini memberangkatkan lebih dari 200 orang jamaah haji plus. Kami tidak menjalankan jamaah haji dengna “Semi Plus”, terlalu berisiko.

Minat yang besar tersebut berimbas pada ibadah umrah. Bagi beberapa orang, daripada nunggu ibadah haji yang cukup melelahkan antriannya, meraka memilih berangkat umrah dulu, yang penting dapat berkunjung ke rumah ALLAH. Itulah keinginan yang kuat pribadi yang sangat ingin berkunjung ke rumah ALLAH, baik yang sudah haji maupun yang belum.

PT Happy Prima beralamat di Gedung TWINK, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Sebelah Hotel Maharaja)

Teman,

PT Happy Prima / Rahmatan lil ‘Alamin tentu saja menyelenggarakan juga perjalanan ibadah Umroh, baik umrah regular, umrah plus maupun umrah lalilatul qadar, umrah arbain dll. Kami sudah memberangkatkan ribuan jemaah umrah.

Beberapa ikon yang telah dan akan tetap berangkat melalui kami adalah :

1. Ustad Jefry (UJE)

2. Mamah Dedeh

3. Ustadz Fikri (putera ustad Zainuddin MZ)

4. Dll.

Untuk rombongan regular tanpa ikon, tahun 2012 nanti untuk keberangkatan Feb – Mei 2012 berkisar USD 1,850.- (diluar biaya handling, meningitis dan paspor). Bila jamaah ingin berangkat bareng ikon tersebut. ada tambahan biaya sekitar USD 100 sampai USD 200.

Saya katakana, berangkat bersama kami adalah hal yang tepat, karena mudah dan murahnya. Murah ? Ya, bagaimana mudah dan murahnya pergi beribadah umrah bersama kami, dapatkan penjelasannya melalui email : dudung.badruzzaman@gmail.com

Saya tunggu …..