Sunday, July 30, 2006

Fragment sore

Hari Sabtu kemarin 29/7/06 adalah hari masuk kerja sebagaimana hari kerja lainnya, ini disebabkan untuk mengganti hari kerja yang kejepit dibulan Agustus, 18 Agustus 2006 yang jatuh pada hari Jum’at. Jadi minggu y.a.d. libur jadi 5 hari kerja, 17 – 18 – 19 – 20 dan 21. Lumayan…..

Nah, hari Sabtu kemarin pulang dari kantor sekitar jam 16:30, tapi masya ALLAH macetnya, sampe harus mampir dulu ke Lippo Cikarang Mall nungguin macetnya berlalu. Di Mall puter-puter jadinya masuk toko buku dan beli buku yang menarik, ada 4 buku.

Judulnya :
1. Al Wafa – menceritakan kesempurnaan pribadi Nabi Muhammad SAW
2. Emotional, spiritual quatient (best seller) – mengupas Al Qur’an dari sisi yang lain
3. Muhammad sang Nabi
4. Mencari Tuhan yang hilang

Berangkat dari mall jam 17:16, eh masih macet juga, sudahlah jalanin aja. Sampai dirumah hampir maghrib.

Baru selesai maghrib, enca telepon minta dijemput dirumah temennya, rupanya sepulang sekolah dia main ke rumah temennya, kurang lebih 5 km dari rumah. Atuh cape-cape oge berangkat jemput. Tapi yang namanya Jakarta, masya ALLAH macetnya, berangkat dari rumah jam 18:30. Untuk menghindari macet, dengan susah payah putar haluan, cari jalan alternatif. Aku coba jalan lewat jalan “tikus” ke Jaka Sampurna dengan melipir jalan sebelah jalan toll. Tapi memang lagi kurang beruntung, rupanya macetnya disini lebih parah dari dijalan yang tadi kulalui. Apa boleh buat, dilakonin aja. Pulangnya, supaya cepet kita lewat jalan toll, ah karena memang hari itu adalah hari macet, keluar gerbang toll deket rumah, macet lagi….
Walhasil sampai dirumah lagi jam 21:30 atawa 3 jam! Jarak cuman 5 km x 2 ditempuh dalam 3 jam…..
Sampe di rumah jadi nggak nafsu makan. Langsung sholat dan tidur.

Friday, July 28, 2006

Fragment pagi

Setiap pagi kurang lebih jam 05:20, “De bangun udah siang, ayo sholat subuh, terus latihan, mandi, berangkat sekolah bareng papah”

Itulah kata-kata klise bangunin enca setiap pagi sepulang shalat subuh di mesjid. Belum bisa ngajakin dia bareng ke mesjid shalat subuh berjamaah, masih susah. Punya acara rutin tambahan sekarang dia seperti yang sudah di post beberapa waktu lalu, “homework given by pak Diding”.
Supaya nggak luput, biasanya kutemenin latihannya, ya kurang lebih antara 5 sampai 7 menit gitulah. Tapi karena sekarang ini waktu subuh jam 04:45, jadi rada buru-bru banget. Selesai latihan udah jam 5:30, saatnya mandi untuk sekolah. Berangkat jam 06:00, telat dikit berabe, Jakarta punya cerita adalah hal macet! Nomor satu deh soal macet mah.

Masing-masing punya kesibukan sendiri kalau pagi itu, istri juga sama, malah kadang berangkat kantor lebih pagi karena .. lebih macet, padahal jarak tempuh lebih deket. Begitu jam 6:00 atau lebih dikit kita berangkat, isi rumah tinggal pembantu aja berdua...

Thursday, July 27, 2006

Pernahkah berfikir......

Pernahkah berfikir……
Kalau ALLAH membuat dunia ini terus menerus siang hari tanpa ada malam ?
Dunia akan terpanggang matahari! Coba bayangkan, beberapa jam saja matahari tepat diatas kita, panasnya ‘audzubillaah. Sebentar saja kalau kita numpahin air di jalanan aspal , dipastikan dalam sekejap air itu akan menjadi uap, hilang tanpa bekas. Bayangkan lagi siang yang terus menerus, apalagi matahari tepat ada diatas kepala, suhu dipastikan akan naik ke atas (diatas 100 derajat C), kita ggak ada istirahat, air laut akan sebentar saja kering, naik ke angkasa. Manusia, binatang, pohon2an akan kekurangan air. Kering….. Ada kehidupan ? Ya ALLAH, betapa maha sempurnanya Engkau....


Pernahkah berfikir……
Kalau ALLAH membuat dunia ini terus menerus malam hari tanpa ada siang ?
Dunia akan beku! Coba bayangkan, dalam waktu singkat, salju kutub utara dan selatan akan menyerbu lautan pacific, atlantic dan lain-lain. Akan menyerbu seluruh permukaan bumi. Bayangkan lagi malam yang terus menerus, darah kita nggak akan bisa mengalir, beku (suhu sekian derajat celsius dibawah 0). Ada kehidupan ? Ya ALLAH, betapa maha sempurnanya Engkau....


Pernahkah berfikir.....
ALLAH sedemikian sayang kepada ummatNYA.
Dengan adanya pergantian siang dan malam, banyak manfaat yang diberikan ALLAH kepada kita. Kita bisa beraktifitas, kita bisa istirahat, kita bisa melancong ke daerah lain yang kondisinya berbeda dengan tempat kita berada. Bumi menjadi cantik dengan pemandangannya, lain daerah kecantikannya berbeda dengan daerah lain. Air mengalir dengan anggun dan lancarnya, sejuk dan membawa kesuburan, terutama di daerah-daerah alirannya. Awan bergerak beriringan dengan juga memberi warna langit, dan sebagainya dan sebagainya, terlalu banyak untuk dirinci.

Bola dunia dibuat miring posisinya terhadap orbit, hal itu menghasilkan musim kepada bumi, dimana dengan musim akan mengakibatkan perbedaan suhu udara, dengan perbedaan suhu udara angin akan berpindah, dengan musim pula mengakibatkan timbulnya beragam buah-buahan, beragam kegiatan, budaya dan lain-lain. ALLAH tumbuhkan pohon-pohon yang sangat berpengaruh terhadap cuaca bumi, ALLAH buat pohon itu sebagai penghasil udara atau gas yang hasilnya kita hirup dan udara atau gas yang kita buang dikonsumsi oleh pohon. Ya ALLAH, betapa maha sempurnanya Engkau.

Pernahkah berfikir........
ALLAH membuat sesuatu itu secara terukur, selalu pas sesuai dengan yang seharusnya?
Coba bayangkan bagaimana bila air yang turun dari langit (hujan) turunnya itu sekaligus, blek sebesar-besarnya bongkahan air yang berkumpul diangkasa ? Bagaimana kalau hujan itu diturunkan terus menerus tanpa melihat apakah daerah itu sudah cukup dibasahi dan kemudian kalau sudah cukup digeser lagi oleh angin untuk mebasahi daerah lainnya ? Atau bagaimana bila hujan itu diturunkan langsung lurus ke bumi tanpa hambatan angin yang berhasil mengurangi laju air tersebut pada saat jatuh ke bumi ? Ya ALLAH, betapa maha sempurnanya Engkau.

Pernahkah berfikir……
ALLAH membuat kehidupan ini seimbang.
ALLAH membuat ekosystem disemua “lini”. ALAH membuat rantai kehidupan yang sangat terukur.
Pelajari ini : ALLAH membuat pohon, dimana pohon itu memproduksi makanannya sendiri. Kemudian pohon (daun-daunnya terutama) dikonsumsi oleh binatang herbivora, binatang herbivora dikonsumsi oleh bintang carnivora. Saat binatang carnivora “habis masa tugasnya dibumi”, dia akan dikonsumsi oleh makhluk-makhluk kecil semisal belatung, dan terakhir belatung-belatung itu akan busuk dan menjadi tanah. Bergulir lagi tanah tersebut akan menjadi subur untuk dimanfaatkan oleh pohon. Demikian siklus itu berjalan terus sesuai sunnatullah.
Apakah kita berfikir bahwa carnivora yang mengkonsumsi herbivora itu jahat ? Apakah kita pernah berfikir bahwa populasi carnivora itu lebih sedikit dengan herbivora ? Apakah kita pernah berfikir, apa yang akan terjadi apabila populasi herbivora yang lebih besar dari carnivora tidak dikonsumsi secara tepat oleh carnivora ? Bukankah itu ekosystem yang sempurna ?
Hal yang sama terjadi pada binatang lain. Pernah kulihat di acara animal planet, ALLAH menciptakan binatang khusus pemangsa semut ! Binatang ini bermulut moncong yang panjang sekali, moncongnya berguna untuk menyosor tempat-tempat di dalam tanah dimana semut dan rayap tinggal. Aku sampe berfikir, ya ALLAH, betapa maha sempurnanya Engkau…

Pernahkah berfikir…….
Siapa yang mengajari binatang itu berperilaku ? Siapa yang mengajari binatang-binatang itu mempertahankan hidup, berkembang biak dan melindungi anak-anaknya?
Bagaimana seekor kijang dihutan bisa menjilati semacam cairan yang menutupi hampir seluruh tubuh anaknya yang baru lahir. Bagaimana dia tahu cara melahirkan seekor anaknya, tatacaranya dan mungkin tempatnya yang harus terlindung untuk menghindari pemangsa ? Siapa yang mengajari ? Ya ALLAH, betapa maha sempurnanya Engkau....

Pernahkah berfikir.....
Bahwa aku masih menyimpan jutaan bahkan trilyunan kata-kata "Pernahkah berfikir....", atau pernahkah berfikir kalau aku pernah berfikir ? Yang pasti pada intinya, pernahkah kita berfikir........ ? Pernahkah ?

Wednesday, July 26, 2006

Merenung...

Aku berlindung kepada ALLAH dari syetan yang terkutuk.
Dengan nama ALLAH yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Al Anbiya ayat 30 :
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”

Subhanallaah. Maha suci DIA yang maha kuasa.

Saya membayangkan jaman baheula, entah berapa milyard tahun yang lalu (ada yang mengatakan 18 milyard tahun yang lalu) ALLAH menciptakan alam semesta ini, alam yang kita gak tahu dimana ujungnya, saking luasnya. Ada ilmuwan yang mengatakan bahwa, garis tengah alam ini panjangnya 30 miyard tahun cahaya, saking luasnya ! Wallaahu alam.

Dengan suatu dentuman besar (kalau teori big bang adalah yang benar tenatng proses terciptanya alam ini) entah berapa trilyun kali dari kekuatan bom nuklir yang pernah ada, DIA sang pencipta membuat alam ini. Ada yang bisa membayangkan betapa besarnya kekuatan ledakan itu, yang bisa melontarkan benda-benda langit yang ukurannya ribuan kali dari besarnya matahari ke tempat yang sangat jauh dan tak terbayangkan ? Hanya DIA yang bisa melakukan itu, hanya DIA yang mutlak.

Dalam Al Qur’an DIA menjelaskan, seperti yang ditulis diawal post, juga ada penjelasan lain, Al Araf 54 :
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy’ Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”

Dalam 6 masa kata ALLAH. Sekarang kita bertanya, masa yang mana kita ini ? Ke satu, kedua ke empat atau ke berapa ? Menurut ilmu pengetahuan, proses pembentukan alam sampai sekarang belum berhenti, masih terus berkembang. Dibuktikan oleh teleskop hubble yang mendapati bahwa benda-benda langit ini setiap saat saling menjauh dari posisi semula, ini diartikan bahwa proses pembentukan alam semesta masih berjalan, makin jauh, makin jauh dan seterusnya, berarti masih berkembang – belum selesai. Analoginya kan, bila kita tarik mundur ke beberapa milyard tahun sebelumnya, benda-benda langit itu saling berdekatan. Tarik mundur lagi kebelakang, akhirnya akan menemukan bahwa, benda-benda langit itu dulunya berhimpitan. Padu! Jadi benar sekali firman ALLAH dalam Al Araf 54, dulunya langit dan bumi itu adalah padu, malah tentu saja selain langit dan bumi, juga benda non fisik, ruang dan waktu. Jadi dimasa yang mana kita berada saat ini ? Padu, ya padu. Ada yang berfikir, berapa besar massa “benda” tersebut sebelum meledak ? Berapa besar “benda” itu sendiri sebelum meledak ? Betapa kayanya isi “benda” tersebut kalau ditilik dari sisi kandungan. Segala ada, dari yang kasat mata sampai yang abstrak. Kimia, fisika, matematika, science, besi, tembaga, tanah. Wah, nggak mampu menyebutkan satu persatu...

Setelah jadi alam semesta, sejak “bayi” sampai saat ini, DIA lah yang mengurus, tak ada yang lain. Betapa teratur dan konsistennya alam ini, tak ada setitikpun yang cacat. Maha karya yang sangat sangat sangat sempurna! Ah, aku nggak punya perbendaharaan kata untuk menuliskan kekuasaan dan kaagungan DIA yang maha sempurna. Coba aja kita tengok, putaran bumi ini, dari dulu berputar sebanyak 24 jam sehari, tak pernah meleset bahkan hanya sepersekian detik, lebih lambat atau cepat. Tidak pernah, dan tak akan pernah! Dengan keteraturan yang hakiki inilah manusia bisa berhitung, menghitung, memperkirakan segala sesuatu di bumi ini karena keteraturan itu. Manusia bisa menghitung, kapan ada gerhana bulan, gerhana matahari. Bisa dihitung sampai ke detik bertemunya matahari dan bulan. Itulah karena keteraturan! Bisa dibayangkan kalau sesekali DIA “iseng” melambatkan putaran bumi ini, apa yang akan terjadi ? Manusia akan bingung, juga alam akan kacau balau, jumpalitan nggak keruan. Mungkin nggak ada kehidupan..... Bayangkanlah, milyaran tahun bumi berputar pada porosnya tanpa berubah kecepatannya sedetikpun! Kekuatan apa yang membuatnya berputar demikian terus menerus tanpa berubah, kekuatan apa yang mampu mengorbit matahari secara akurat setiap tahunnya tanpa cacat. Berapa kg sih berat bumi itu ? Dia bisa melayang di angkasa mengelilingi matahari dengan antengnya tanpa salah! Atau katakanlah, bumi berhenti berputar pada porosnya, sedetik aja. Apa yang akan terjadi ? Yang jelas mungkin benda-benda yang ada di muka bumi pada beterbangan ! Wah kacau sekali. Ngeri membayakannya. Itulah kasih sayang DIA kepada kita umat manusia. Pertanyaannya, apakah kita sudah bersyukur atas karunia itu ? Manusia itu suka sombang ya, padahal baru diingatkan melalui gempa saja sudah panik, nggak ada daya sama sekali...
Tentang pemeliharaan alam, ALAH berfirman dalam Al Baqarah 255 :
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

Rasulullah pernah bersabda, kurang lebih begini, janganlah kamu mengira bila kamu masuk surga itu karena amal ibadahmu. Tak nempil itu. Nggak ada apa-apanya amal ibadah kita dengan besarnya kasih sayang ALLAH kepada kita ! Karena kasih sayang DIA lah yang sangat besar kita masuk surga jannatun na’im. Jangan, jangan berfikir bahwa tekunnya ibadah kita yang mengakibatkan kita dimasukkan ALLAH ke surga milikNYA. Terlalu kecil itu amal....

Well, terus nih. Suka berfikir, “sesuatu” yang ditempati alam ini, dulunya apa ya ? Yang jelas menurutku, ruang dan waktu baru tercipta bersamaan dengan dentuman besar tadi.. Jadi apa ? Ya ALLAH, betapa mutlaknya engkau! Ampunilah aku yang lemah ini....

Tuesday, July 25, 2006

Ashabul Kahfi

Bismillaahir rahmaanir rahiim,

Ribuan tahun yang lalu, ALLAH (maaf, sesungguhnya tiap hari, tiap jam bahkan tiap detik, mutlaknya tiap saat – tanpa ada jeda sedikitpun) menunjukan kepada kita kekuasaanNYA. Yang ingin aku tulis disini adalah tentang kekuasaan ALLAH atas 7 orang muda yang diabadikan dalam Al Qur’an dalam surat Kahfi.

Yang aku tahu adalah, ALLAH itu maha sempurna, karenanya DIA juga maha konsisten, maha taat azas dan tentu saja maha teratur, karena pada hakekatnya semua yang ada di alam ini adalah milikNYA. Dalam kasus diatas, ALLAH telah “menidurkan” 7 orang manusia berikut 1 ekor anjing selama 300 tahun menurut hitungan tahun syamsiah atau 309 tahun menurut hitungan komariyah.
Kenapa aku beri catatan khusus atas kejadian ini ? Itu sungguh-sungguh menyedot akal dan hasratku atas kekuasaan DIA tentang peristiwa ini. Mudah-mudahan keingintahuanku yang ini tidak “kurang ajar”, maksudku tidak tabu mempelajari fenomena hal ini.

Seperti kusebutkan diatas, DIA ini maha konsisten, jadi apabila DIA melakukan sesuatu pasti urut-urutannya jelas dan konsisten. Misalnya, DIA menciptakan hujan, apapun hasilnya – hujan itu pasti, dan pasti, uru-urutannya adalah air (laut) naik ke angkasa karena panas matahari, kemudian berkumpul, digiring oleh angin (sesuai hukum, angin akan menggiring awan bakal hujan ke daerah yang yang tekanan anginnya kurang). Kemudian turun hujan. Begitu seterusnya. Juga semisal tentang air, hukum alam menentukan bahwa, air akan bergerak dari daerah yang lebih tinggi ke daerah yang lebih rendah. Tentu saja ada peurmpamaan lain yang lebih rumit yang tak bisa kupaparkan disini, yang jelas, ALLAH itu PASTI kekonsistenannya. Itu saja.

Dalam kasus yang 7 orang Ashabul Kahfi ini, mereka, atas kehendak dan kuasaNYA, dapat “tidur” atau ditidurkan olehNYA dalam kurun waktu yang sedemikian lama di dalam sebuah gua. Menurut nalar, apakah itu mungkin ? Tentu saja tidak, tapi kalau DIA berkehendak, apapun bisa terjadi! Kembali ke “apapun bisa terjadi”, konteks ini menurut pemahamanku adalah “apapun bisa terjadi” itu, yang pertama adalah mutlaknya kekuasaan dan kehendak ALLAH dan kedua adalah bahwa, kekuasaan dan kehendak tersebut selalu dalam jalur yang biasa, maksudku jalur yang baku untuk bisa terjadi sesuatu tersebut, istilah dunianya mungkin : berjalan diatas relnya. Konsisten menurutku pasti disini. Jelas ? Apa jadi tidak jelas atau poooosing ?
Kan sudah kubiang didepan bahwa, DIA itu maha konsisten dalam segala hal, jadi kalau hendak membuat sesuatu, jalurnya pasti baku.....

Aku terusin.
Nah, nyamannya 7 orang muda dan 1 anjing ini “tidur” di dalam gua, menurutku pasti kondisi didalam gua tersebut telah dibuat sedemikian rupa olehNYA sebelumnya sehingga mampu ke 7 orang itu berikut 1 anjingnya memiliki tubuh yang tetap segar, tidak menjadi tua dan hidup daam kurun waktu yang sedemikian lama (tentu menurut ukuran saat itu, karena jamannya nabi Nuh, beliau hidup dengan usia 1000 tahun). Kalau saja, ya kalau saja gua tempat para ashabul kahfi ini diketahui dimana, mungkin kita bisa pelajari susunan, bentuk, letak dan kondisi didalamnya sehingga mampu membuat keadaan seperti itu, masalahnya : dimana itu ?
Ada analogi yang sedikit berbeda dengan peristiwa itu, tentang pyramid! Konon, bila kita ada didalam suatu bangunan yang mana bentuk bangunan itu berbentuk seperti pyramid, apa-apa yang ada dibawahnya akan awet...

Pertanyaan yang menggelitik, karena ini mungkin menyangkut masalah kondisi alam yang sebagian besar dipengaruhi atau mempengaruhinya adalah bidang kimia, ada yang bisa bantu aku untuk menjelaskan ini, apakah fenomena ini demikian ?

Thursday, July 20, 2006

Musibah itu adalah teguran ALLAH....?

Hari itu adalah hari Senin 17 Juli 2006.

Setelah selesai induksi karyawan baru tentang peran IT BO Cikarang di ruang HRD Cikarang, siangnya sekitar jam 12.10 aku berangkat ke Cempaka Putih untuk rapat disana. Sebelumnya aku sempat update blog dulu sebentar.

Biasanya jarak tempuh Cikarang – Cempaka Putih yang berjarak 50 km, secara teori, bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 1 jam. Tapi namanya Jakata, seringnya teori tinggal teori, kenyataan kadang jauh dari teori. Setelah aku ngebut ke Cempaka Putih, meeting scheduled start jam 13.00, sampe disana terlambat sekitar 5 menit, itupun karena aku harus isi bensin dulu.
Begitu sampe, acara belum dimulai! Ujung-jungnya meeting baru dibuka jam 14.00. Kesel kan, udah ngebut abis-abisan, acara baru dibuka jam 14.00 !

Kurang lebih jam 15.00 lewat, tiba-tiba salah seorang peserta teriak, “Kita enak-enak meeting, diluar sana orang lagi ribut campur ketakutan dan pada lari keluar gedung. Ada Gempa!”
Kita jadi saling pandang satu sama yang lain, gempa ? Koq kita gak merasakan sesuatupun ? Aku buru-buru sms istriku di daerah Jl Gatot Subroto, ada gempa ? Beberapa menit kemudian dia balas, memang ada dan kita disuruh keluar gedung.! Pusat gempa di Pangandaran dengan kekuatan 6.2 skala Richter. Astagfirullah, itu berarti di Ciamis! Buru2 aku sms ke adikku disana, eh dia malah heran, ada gempa ? Syukur Alhamdulillaah kalau begitu, artinya gempa tidak sampe ke daerah Ciamis kotanya, dia melebar ke barat sampe Bandung dan Jakarta dan gelombang tsumnaminya melibas sampe ke Bantul. Lagi-lagi Bantul....
Kabar gempa tersebut rupanya belum selesai, besoknya aku dapat info lagi, tsunami ! Inna lillaahi wa inna ilaihi raajiuun... Ya ALLAH, memang menurutku adalah wajar bila ENGKAU menegur bangsa kami yang telah lupa kepadaMU. Sungguh ya ALAH, teguranMU itu pada tempatnya. Bangsaku ini benar-benar sedang sakit parah.....

Di Pangandaran, maksiat telah tumbuh subur bagaikan cendawan di musim hujan tanpa ada hambatan sedikitpun. Kafe remang-remang sudah sedemikana banyaknya bertebaran di bibir pantai. Belum yang di rumah-rumah sewaan, di hotel-hotel dan di rumah-rumah lainnya. Dengan tumbuh suburnya maksiat pelacuran, otomatis mengundang maksiat-maksiat yang lain sebagai ikutannya, minuman keras, premanisme, judi dll.

Kembali ke gempa dan tsunami, adikku yang aku telepon dan sms punya cerita, dia seperti terlepas dari mimpi buruk atas bencana Pangandaran ini. Sehari sebelumnya, minggu 16 Juli 2006 dia disana untuk melihat festival layang-layang sedunia (betapa akan angat banyak sekali korban bila gempa itu datangnya hari minggu....). Dia pulang ke Ciamis kota sorenya dan kejadian itu, gempa itu, terjadi esok harinya, Senin 17 Juli 2006 dimana Hotel dimana tempat dia menginap runtuh! Ya ALLAH, syukur engkau telah selamatkan adikku.
Ceritanya lagi, orang-orang Pangandaran sendiri, saat gempa tejadi, mereka hampir tidak tahu. Mereka beraktifitas seperti biasa sampai dilihat sauatu saat tiba-tiba air laut surut. Mendadak, begitu ada orang yang sadar akan datangnya bencana, mereka lari sekencang-kencangnya menjauhi pantai, mereka tahu, sebantar lagi akan datang gulungan air laut yang akan datang menggulung apa saja yang dia lewati, Tsunami!
Walhail, seluruh kafe remang-remang di bibir pantai habis disapu gulungan ombak......

Hari hari ini, berita masalah bencana sudah seperti berita harian. Belum pulih gempa di Yogya, ada banjir di Sulsel, menyusul Gorontalo, Manado dan sekarang Pangandaran. Dan...... tadi malem, magrib, gempa di Selat Sunda pada 6,2 Skala Richter lagi. Ya ALLAH, ampunkan kami.....

Wednesday, July 19, 2006

lagi belajar bahasa orang laen...

I have a new job now, accompanying enca to exercise a “home work” from Pak Diding. What is that? He gave a “home work”, a technique of breath! According to Pak Diding, this breath technique is a good thing for everyone, good for health and good for personality. This one gave to enca is for multiple purposes, some of it is to get new spirit (or to mount the spirit that now hidden), to grow his confidence and to open his mind.

He ordered to practice it twice a day, before sleep and after subuh. My duty is accompanying him to do that, ensuring that he do that.
Today is the second day of said order and, I have to be patient to stimulus or invite him to do that. Quite lazy….
Eureka…. today was OK he did it. Many times I told him, you have to change, you have to change (off course, my intonation is very calm and cool to avoid any “forcing”), and the other benefit is, he woke up early because he must do the exercise. How beautiful! Ya ALLAH, please accept my do’a, change him!

One of my pleasant things was, he went to school with easy just like there were no bad thing was happened. When I asked him, any strange situation in your new day in school today? It’s OK, he answered. Good, the new hope was begun! It means that he did not shy / embrace, stress, or something threats him. Oh tuhan, thanks.

As I said before, I have to optimist to my enca. Son, go……
Bismillaah…


Note: to those who live in the country using this bahasa, punten atas bahasana anu berantakan, maklum hanya orang kertasari..

Monday, July 17, 2006

Orang aneh......

“Oh itu dihitung berdasarkan putaran roda, Insya 4JJI”, itulah kalimat yang meluncur dari pak ustadz yang berceramah waktu kuliah subuh di masjidku kamaren minggu 16 Juli 2006. Jawaban itu muncul dari pertanyaan yang aku lontarkan saat acara tanya jawab seusai dia memaparkan ceramahnya. Waktu itu pak Ustadz bercerita mengenai jaman Rasulullah di Madinah bahwa, ada salah seorang sahabat beliau yang ingin beli rumah di dekat masjid nabawi agar setiap saat bisa sholat bersamaan dengan sang rasul tercinta. Ketika itu Rasulullah menjawab bahwa, (ini bahasa bebasnya) Biarkan rumahmu jauh dari masjid nabawi ini, karena setiap langkahmu akan dihitung 1 pahala. Dengan jauhnya rumahmu maka langkahmu akan lebih banyak sehingga pahalamu tentu akan lebih banyak pula. Jadi analoginya, bagi yang rumahnya deket masjid, memutarlah jalannya sebelum sampai ke Masjid agar langkah kita jadi banyak, atau perkecillah langkah kita agar langkah kita juga jadi banyak. Iya kan ?

Nah itulah jawaban pak ustadz atas pertanyaanku, karena dalam zaman modern ini ada berbagai fasilitas yang ujungnya mempermudah manusia untuk berkomunikasi atau bertransportasi. Saat ini banyak orang pergi ke Mesjid dengan menggunakan mobil, jadi boleh dikatakan langkahnya dia cuman beberapa langkah dari rumah ke garasi untuk naik mobil dan beberapa langkah turun dari mobil ke mesjid. Jadi itu bagaimana pahalannya ?

Kalau memutar ulang cerita di zaman Rasulullah, rasanya aku ini nggak ada apa-apanya dibanding sahabat-sahabat beliau. Banyak yang berjihad di jalan 4JJI, baik yang berperang melawan kafirun, maupun berjihad lain selain perang. Semuanya dijalani dengan penuh kesadaran karena bersandar kepada janji 4JJ1 yang akan membayar orang-orang demikian dengan syurga jannatun na’im. Ada yang menjadikan dirinya tameng badan untuk Rasulullah yang mulia tatkala perang sehingga dirinya tertusuk lemparan tombak dari musuh kafir. Adalagi yang menyerahkan hartanya untuk membela islam dll. Sungguh, itu semua membuat aku menjadi kerdil sekerdil kerdilnya….

Saat ini, jangankan yang rumahnya jauh dari mesjid, yang deketpun kayaknya merasa jauh dari mesjid (mungkin diri dan hatinya yang merasa jauh dari mesjid ya ?), sehingga meskipun adzan 5 kali dikumandangkan di Mesjid, tak sekalipun dia berjamaah di mesjid. Kenapa ya ? Cape, males, banyak urusan sehingga nggak sempat atau apa ?

Dalam ceramahnya pak ustadz menyebutkan bahwa, ada 4 orang yang digolongkan aneh oleh 4JJI, siapa saja itu, nanti aja ah diterusinnya, aku mau rapat dulu.

Friday, July 14, 2006

kondangan....

Minggu, 16 Juli 2006 kemarin aku, istri sama OQ pergi ke Bojonggede, Citayam, Cibinong, Bogor. Anaknya adik ibu (anaknya Bi Neneng – Bi Ai - resepsi khitan 2 anaknya sekaligus). Waduh, lumayan juga carinya, jauh dan asing banget gitu… Udah jalannya kecil, sempit, rusak dan bekas ujan lagi. Hehe..hehe..hehe..
Sewaktu aku dikabarin kakaku tetang undangan ini, aku tanya : dimana tuh ? Aku minta di fax ke rumah denah yang bisa menuntun aku kesana. Begitu dapet, alisku sampe berdiri, dimana nih, aku bener2 nggak kenal. Asing banget. Waktu berangkat aku bawa GPS barangkali bisa menolong, giliran sampai Cibinong, selamat….. mapnya nggak ada….

Well, acaranya jam 11.00 siang. Insya ALLAH aku datang. Lagian sekalian silaturrahim.

Berangkat jam 11.00 dari rumah (jelas telat kan..), aku telepon dulu ke rumah kakak di Pondok Gede, eh udah berangkat, ya apa boleh buat deh cari sendiri, cuman dikasih clue aja sama dia. Lewat toll dan keluar di Cibinong dst… di perjalanan aku tanya terus sama dia, lumayan juga sih di tuntun. Namun hasilnya, begitu aku sampe, mereka pamit. Udah lama disini, udah waktunya pulang katanya. OK lah…

Aku ketemu Bi Neneng, seluh anak-anaknya dan tentu saja Acep Dedi Herdiansyah. Cerita banyak deh sama dia. Rupanya mulai Senin 17/7/06 dia pindah kerja ke kelompoknya Bakri, tapi masih sekitar dunia pendidikan. Kelompok Bakri baru membuka perguruan tinggi S1 dan S2. Om Dedi ini sekarang ditugasin untuk memegang seluruhnya, orang nomor satunya lah gitu...

Cerita juga sih tentang blog, ada Elsa, Aang Herli, keluarganya Mukalam dll. Wah sayang, saya tuh nggak sempat buka computer katanya, email yang datang kadang udah banyak sekali baru dibuka.

Setelah ngalor ngidul, aku pulang jam 13.00.

Tuesday, July 11, 2006

Optimisme

Sabtu, 8/7/06
Kita berangkat sekitar jam 11.00 siang ke Cibubur, ke rumah Pak Diding. Janjian jam 14.00 untuk ketemu. Bukan main, hari Sabtu yang kupikir jalanan bakalan lengang, masya ALLAH, muacetnya nggak kira2. Sepanjang jalan, dari rumah sampai Cibubur ngantri, capek banget. Sampe di rumah pak Diding pas jam 14.00, jadi jarak 30 km makan waktu 3 jam ! Sesampe di rumah pak Diding, langsung ngobrol masalah pokok. Karena enca belum sholat dhuhur di rumah, jadinya numpang sholat di rumah pak Diding. Sewaktu dia shalat, kita pergunakan waktu itu untuk berkonsultasi.

Dalam pembicaraan lanjutan, pak Diding meminta, saat nanti enca diajak ngobrol berdua, kita diminta menyingkir sebentar, mungkin, supaya si kecil bisa leluasa bicara sama pak Diding. Sewaktu kita nunggu diluar, mungkin suara aku sama istri tanpa sadar mengganggu pembicaraan mereka. Pintu ditutup pelan-pelan. Kita jadi tahu kode tersebut, jadinya kita menyingkir dulu sambil melihat-lihat sekeliling, lihat-lihat tanaman bunga yang dijual di pinggir jalan.

Setelah berjalan kurang lebih 25 menit, hape istriku menerima sms dari pak Diding, informing that, if we want to see how he does hypno therapi ke reza, come and see now katanya. OK, kita bergegas ke rumah pak Diding. Begitu sampe, aku lihat reza sedang tertidur di sofa dengan tenang dibawah pengaruh hypno therapi tersebut. Ketika kita duduk, pak Diding ngasih jempol, “bagus, bisa masuk” katanya berbisik. Aku lihat sebentar-sebentar dia menempatkan telapak tangannya sekitar 5 centi diatas kepala reza. Kurang lebih 5 menit kemudian, pak Diding membisikan kata-kata ke reza. Kurang lebih begini bunyinya, “Ua hitung, dalam hitungan ketiga reza buka matanya ya, coba rasakan, reza tenang, sehat, gembira, lapang. OK, ua hitung, satu…..dua…..tiga, buka matanya” Kulihat dia membuka mata, namun masih kayak orang bangun tidur, masih susah. Kemudian Pak Diding, membisikkan lagi, “ sekarang dalam hitungan ke 4 reza bangun ya, yo satu….dua….tiga….empat, bangun” Dan reza bangun…………

Pak Diding bilang, “bisa masuk bu”, maksud bisa masuk itu adalah, ternyata reza nggak kelewat bermasalah dengan jiwanya, artinya bisa relatif mudah dikondisikannya. Bila seseorang dilakukan hypnotis dan dia sangat bermasalah, biasanya akan sulit. Sebentar-sebentar bangun, gelisah dll. Ini reza tenang sekali, nyaman. Mangkanya insya ALLAH dia akan berubah sesuai dengan berlalunya waktu, tentunya dengan beberapa pola pelatihan. Pak Diding pesan bahwa, selama “project” ini berlangsung, saya mohon bapak dan ibu juga membantu saya, dalam arti bapak dan ibu harus menciptakan kondisi yang mendukung, tinggalkan pola lama dan buat atmosphere baru untuk reza.
OK Pak Diding.

Direncanakan pelatihan untuk 10 kali pertemuan, dimulai hari minggu 16 juli 2006 (satu hari sebelum masuk masa sekolah), nanti kita lihat hasilnya setelah masa pelatihan. Raport terakhir kita jadikan indeks awal katanya, mudah-mudahan dengan pelatihan ini reza akan berubah. Insya ALLAH. Kabulkanlah doa kami ya ALLAH, hilangkanlah kesulitannya dan ganti dengan kemudahan, kepandaian, kepintaran dan kecerdasan. Amin…

Wednesday, July 05, 2006

Perkasanya istriku....

Tiba-tiba aku jadi ingat keberanian (atau ke-nekad-an ?) istriku beberapa tahun lalu. Kejadiannya mungkin sekitar tahun 2003 tau 2002, lupa.
Seperti biasa, pagi dia mau berangkat kantor ke Pondok Indah (sekitar 30 km dari rumah) lewat toll Caman. Akses jalan menuju gerbang toll, setiap pagi (apalagi Senin) itu, masya ALLAH, macet-nya nggak ketulungan, jarak cuman satu setengah kilometer bisa ditempuh hampir 1 jam, belum di jalan toll nya. Pokoknya, berangkat jam 06.00, sampai di kantornya kalau lagi kuang beruntung, bisa jam setengah sepuluh! Gila kan ?

Nah pagi itu, seperti biasa dia antri barengan yang lain. Persis di depan stasiun pompa bensin, ada dua ojek lagi ngobrol, repotnya mereka ngobrol di jalanan sehingga jalan yang sudah sempit menjadi tambah sempit, walhasil mobil dia nggak bisa lewat. Wajarlah bila dia klakson, memberi tahu – tolong dong minggir sebentar kita mau lewat...

Di klakson dia kelihatannya nggak suka, terus aja ngorol menghalangi jalan, sementara antrian mobil berderet ke belakang panjang sekali. Setelah di klakson berkali-kali, akhirnya mereka jalan. Celakanya mereka jalan pelan-pelan sambil “menguasai” jalan – jalannya sambil zigzag gitu, mungkin mereka berfikir, ah... cewek doang. Persis sebelum jembatan, aliran kendaraan behenti, salah seorang diantaranya ngegolin pantatnya, istriku rupanya naik pitam, dia buka pintu, turun, disamperin itu tukang ojek dan ...... “plak”, ditempelengnya tukang ojek itu. Mungkin si tukang ojek itu kaget. Dalam kagetnya dia menjambret baju istriku pake tangan kanannya, karena jambretannya, name tag istriku (kartu id) sampai patah. Repotnya, waktu dia di jambret, posisi kaki dia yang paling deket ke motornya adalah kaki kiri, itupun sempit, artinya dia nggak punya ruang untuk ancang-ancang. Dia pikir ini harus ditendang, tapi dia punya kesulitan untuk menendang pake kaki kiri (dulu waktu dia masih kecil pernah belajar judo, punya kesulitan tersendiri menendang pake kaki kiri). Akhirnya, dalam hitungan detik dia ambil keputusan, apapun jadinya dia harus tendang itu tukang ojek, pake kaki kiri, kalau dia gagal toh masih bisa menjerit, dia mau manfaatkan dirinya sebagai seorang wanita. Apa yang terjadi ?

Tendangan kaki kirinya, dari ruang yang sempit, membuat motor dan orangnya terpental cukup jauh. Gedubrak ....Dia kaget sendiri. Bisa begitu ? Dari hasil yang dia dapat, nyalinya mendadak tumbuh berlipat-lipat. Dia pelototin yang satu lagi, dia bentak : “maju kamu !” Situkang ojek satunya langsung tancap gas.... Setelah beberapa saat, baru orang-orang merubung dia, kenapa Bu – kenapa Bu ? Sambil mengibas badan dan merapikan baju (ih... kayak jagoan abis menang perang) dia pergi melanjutkan perjalanan. Puas katanya abis melabrak orang kayak gitu. Tapi ada tapinya, dia selama seminggu atau lebih nggak berani lewat situ.....

Monday, July 03, 2006

Enca lagi...

Hari Jum’at 30 Juni 2006 adalah puncak dari masa belajar tahun 2005/2006. Hari itu raport hasil proses belajar mengajar untuk tahun pelajaran 2005/2006 dibagikan. Giliran aku yang ke sekolah mengambil raportnya karena istri baru saja selesai cuti ngawal dia belajar menghadapi ulangan umum selama seminggu. Justru menjelang pembagian raport malah jadi tenang hati ini, masalahnya sudah tahu secara tidak langsung bahwa enca bakalan tinggal di kelas delapan. De, maafkan papah dan mamah ya, papah dan mamah juga pasti punya andil atas hal ini…..

Aku datang paling duluan, jam 07.00 pagi sudah disekolah. Nyelang waktu dulu sebelum ke kantor. Jadinya paling pagi aku sampe, belum ada ortu yang lain yang akan mengambil raport. Ah kebetulan biar aku bisa bicara lebih banyak sama gurunya. Kurang lebih 10 menit aku menunggu, gurunya datang. Kebetulan dia adalah ti sunda, jadi aku berkomunikasi dalam bahasa sunda. Dia bercerita tentang masa-masa sulit orang tua menghadapi hal yang seperti ini (aku jadi tambah yakin bahwa enca pasti tinggal dikelas delapan). Saya juga menghadapi hal yang sama pak katanya. Anak saya ada yang seperti reza, persis.
Mengenai reza, seperti yang telah saya sampaikan ke bapak, dalam rapat gabungan membahas kenaikan kelas untuk seluruh anak didik, saya sampaikan ke forum bahwa sebetulnya reza itu memiliki tingkat kecerdasan yang lumayan tinggi, diatas rata-rata, tepatnya dalam skala (lupa namanya) skornya 117, menurut saya dia itu hampir jenius katanya lagi. Cuman ini ada hambatan apa yang mengakibatkan reza demikian, mudah-mudahan di tahun depan reza akan menjadi berbalik 1800 dan akan mematahkan opini yang telah ada sekarang. Terima kasih bu, Insya ALLAH....
Setelah ngobrol “kahilir kagirang”, akhirnya ibu guru menyampaikan bahwa memang reza untuk tahun ini tinggal di kelas delapan..... Bagaimana pak, kata ibu guru. Ya, saya terima memang demikian adanya bu, mau apa lagi ? Saya hanya bisa berdoa kepadaNYA, mudah-mudahan saya dan istri di-izinkan olehNYA untuk bisa merubah keadaan enca, maksudnya mengeluarkan “inner power” enca yang sekarang terpendam. Kami harus berusaha menyingkirkan hambatan itu secara baik. Insya ALLAH, dia punya bahan koq. Ya ALLAH, berilah kami kemampuan untuk maksud tersebut, kabulkanlah ya ALLAH. Aku hanya bersandar kepadaNYA, DIA berjanji bahwa DIA tidak akan merubah suatu kaum apabila kaum tersebut tidak berusaha merubahnya. Jadi, kami bertekad untuk merubahnya! Apakah aku malu dengan keadaan enca ? Malu terhadap orang tua murid yang lain di sekalhnya, malu pada orang-orang di lingkunganku ? Insya ALLAH, apapun keadaannya, aku TIDAK MALU terhadap semua itu. Dia adalah titipan ALLAH, yang DIA titipkan pada kami. Dia akan kami sayangi, kami kasihi dan akan kami upayakan dia akan menjadi anak yang normal seperti yang lain. Insya ALLAH..

Sore-sore sekitar jam 03.00 enca telepon dari rumah menanyakan statusnya, naik nggak ? Aku jadi kasihan memikirkannya, apa aku jawab sekarang ? Lama aku berfikir, akhirnya aku jawab begini : “De, kan nanti kita mau ke Jatibarang ke tempat mbak Reni, nanti aja ngasih tahunya ya ? Kan nanti ketemu.” Dia jawab : ’ Masih lama pah, kan baru jam 09.00 malam ketemunya”. “Nggak apalah, nanti aja ya..?”
Aku berfikir, bagaimana cara penyampaiannya. Apa aku harus bercerita dulu tentang orang-orang yang pernah tinggal dan akhirnya menjadi pemenang ? Aku jadi milih-milih siapa yang akan kujadikan contoh...

Rencana hari ini kami mau terus ke Jatibarang untuk menghadiri pernikahan anak kakaknya istri. Karena arahnya ke arah kantorku, aku nggak pulang dulu, langsung dijemput keluarga malem-malem (jam 09.00) dan langssung ke Jatibarang. Si kecil kami ajak, kebetulan dia mau – aku seneng banget, masalahnya dia suka nggak mau.

Sesampai di Jatibarang, aku masih belum cerita tentang sekolah, kebetulan, karena kita sibuk dengan acara pernikahan tersebut. Si kecil, seperti biasa, menyendiri. Untung ada salah satu saudara dari fihak istri yang deket dengan dia, jadi dia ngobrol. Khawatir sekali dunia dia sepi, sunyi....Alhamdulillah, kelihatannya dia cukup enjoy disana. Minggu pagi kita balik ke Jakarta. Balik pagi supaya kita ada ruang untuk beristirahat sebelum ke kantor besok paginya.

Minggu malam, sebelum tidur aku ke kamarnya ngobrol, cerita-cerita segala sesuatu sambil aku lihat apakah saatnya sekarang aku cerita tentang sekolahnya. Setelah ngobrol agak lama, kulihat lumayan cerah hatinya, kupikir inilah saatnya cerita...

Pelan-pelan aku sampaikan kondisi sekolah yang dia alami, dengan beberapa prolog tentunya, bahwa untuk tahun ajaran yang lalu enca mengharuskan tinggal di kelas delapan (aku lihat raut wajahnya). Dia diam. Aku bilang, De, ini bukan berarti enca gagal lho, ini adalah masa ancang-ancang untuk lari kencang. Nanti enca akan lari menyusul temennya yang udah berangkat duluan. Enca nggak apa-apa kan ? Enca punya modal atau bahan yang baik, nilai IQ enca hasil psiko testnya diatas rata2. Ayo kita siap-siap lari, papah sama akan bantu dorong di tahun depan. OK De ? Dia menjawab datar: iya. Matanya jauh menerawang.... Jadi enca mau di sekolah itu lagi ya, nggak usah cari sekolah lain. Lagi-lagi jawab : iya...

Setelah aku bicara, aku keluar kamar. Setengah jam kemudian masuk lagi dan.... dia kelihatannya jadi agak emosional. Marah-marah tanpa sebab. Maaf de papah ya…. Tapi Alhamdulillah, menjelang tidur dia reda, datangi kamarku dan ngobrol biasa lagi, mudah-mudahan ini adalah awal yang baik untuk tahun ajaran baru.

C’mon de.....