Monday, August 28, 2006

Seri Diskusi : Siapa yang beliau lihat?

Aku berlindung kepada ALLAH dari syaitan yang terkutuk.

“Maha suci ALLAH yang telah memperjalankan hambaNYA pada suatu malam dari Masjid al Haram ke Masjid al Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya DIA adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat ” QS 17:01

DIA telah memperjalankan salah seorang manusia yang terpilih untuk dipanggil menghadap kepadaNYA di Sidratul Muntaha, dengan kekuasaanNYA, perjalanan itu hanya berlangsung beberapa jam saja, bolak balik. Isra’ dan Mi’raj-nya nabi kita yang mulia bukan kehendak pribadinya, bukan kehendak nafsunya, melainkan atas kehendakNYA, dia diperjalankan olehNYA. Inilah suatu peristiwa yang sangat dahsyat dimuka bumi, suatu kejadian yang sangat fenomenal bahkan di alam semesta ini, dan hanya terjadi satu kali dan tak akan ada lagi sesudahnya! Beliau nabi kita yang mulia, telah sampai pada puncak alam semesta ini, puncak langit, puncak ilmu, Sidratul Muntaha, itulah tempat yang sangat mulia, bahkan Jibril pun tak punya hak untuk bisa masuk sampai disitu. Subhanallaah.

Nabi ALLAH Musa as berbicara langsung dengan ALLAH di Gunung Sinai, oleh-olehnya “sepuluh perintah Tuhan”. Nabi kita ? Nabi kita yang mulia Muhammad saw dipanggil langsung olehNYA ke Sidratul Muntaha! “Oleh-oleh”nya? Shalat wajib 5 waktu sehari semalam.
Seperti yang telah aku posted sebelumnya, beliau ini hanya satu-satunya manusia yang dapat menempuh perjalanan fenomenal, beliau “pergi” dengan kecepatan yang tak terkirakan, menembus kecepatan suara bahkan mungkin kecepatan cahaya! Sebagian ulama berpendapat bahwa beliau pergi dengan badan kasarnya sedangkan ulama lain mengatakan hanya spirit atau jiwanya saja. Aku sih setuju dengan pendapat pertama, berikut badan seutuhnya. Wallahu ‘alam (aku punya buku yang sangat menarik tentang yang satu ini, kelak aku post disini).

Nabi kita yang mulia telah mencapai ilmu yang yang paling tinggi diantara seluruh ummat manusia di muka bumi ini, dengan sampainya beliau yang mulia di Sidratul Muntaha, maka terbukalah beberapa rahasia ALLAH atas beliau seperti yang difirmankanNYA.
QS 53:14 - 18 “Di Sidratul Muntaha.
Didekatnya ada Syurga tempat tinggal, ketika Sidratul Muntaha diliputi sesuatu yang
meliputinya.
Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya dan tidak (pula)
melampauinya.
Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling
besar”

Di Sidratul Muntaha ini beliau menyaksikan atau melihat :

1. Syurga yang luasnya seluas langit dan bumi; dan
2. Neraka

Atas apa yang beliau lihat ini, terlihat juga beberapa penghuninya, baik penghuni syurga maupun penghuni neraka. Jibril menjadi “guide” yang menerangkan kenapa mereka masuk syurga dan kenapa mereka masuk neraka.

OK, bukan ini yang akan di-diskusikan, tapi ini :

Aku pernah membaca suatu hadits yang berbunyi begini :
“Sesungguhnya orang yang paling pertama masuk syurga adalah aku, baru kemudian Fatimah ….” Sayang, aku cari-cari dimana buku yang berisi hadits tersebut belum ditemukan.

Atau ini, sesungguhnya para penghuni, baik syurga maupun neraka, baru akan “diisikan” setelah dilakukan masa hisab (walaupun ada beberapa criteria yang akan langsung masuk syurga tanpa melewati hisab). Namun, sekali lagi aku katakana bahwa, ALLAH itu MAHA disiplin, MAHA taat azas, Syurga dan neraka akan “diisi” setelah masa hisab, artinya setelah alam semesta ini hancur binasa karena adanya qiamat. Manusia-manusia yang mati sebelum qiamat akan “menunggu” saatnya qiamat dialam barzah.

Dalam hadits diatas, dengan terang dan jelas beliau yang mulia menerangkan bahwa manusia yang paling pertama masuk syurga adalah beliau yang mulia, baru kemudian menyusul yang lainnya. Juga tulisan dibawahnya yang aku tulis menurut pendapatku bahwa, syurga belum terisi siapapun sampai saatnya tiba!

Diskusi : Siapa yang beliau lihat di syurga atau neraka, padahal menurut beliau yang masuk syurga duluan adalah dirinya? Kalau begitu syurga atau neraka sudah berpenghuni sebelum beliau?

Friday, August 25, 2006

Panglaman para mitra

Hari ini pulang kantor aku menerima pelajaran yang sangat berharga dan “terima kasih ya ALLAH atas pertolonganMU”

Jum’at 25 Agustus 2006 aku pulang kantor seperti biasa. Kali ini jam 17.00 sudah pulang. Setelah mampir sebentar lihat lomba karaoke di ruang rapat besar, sebagaimana biasa aku mendatangi tempat parkir kendaraanku jauh diujung pelataran parkir, kurang lebih 150 meter dari lobby kantor. Setelah memanaskan mobil sekitar 1 menit, aku mulai bergerak keluar untuk pulang. Antara menyadarinya atau tidak, aku merasa bahwa mobil ini agak berat sedikit, tapi aku jalan terus (jalan pelan sekitar 10 – 20 km per jam, biasa bubar kantor jalannya penuh)

Setelah berjalan kurang lebih 2 km, maih dalam antrian, kulihat ada motor, perempuan yang duduk dibelakang dan laki-laki yang duduk didepannya terus-terusan ngelihatin sesuatu di mobilku sambil menunjuk-nunjuk. Aku jadi heran ada apa gerangan, apa mobilku bumper belakangnya mau copot? Dalam keherananku, aku meminggirkan kendaraanku, berharap si motor itu berlalu di sebelah kananku. Sambil kubuka jendela, dia lewat disebelah kananku, dia berkata:”Ban-nya kempes!” katanya. Astagfirullah, aku turun. Masya ALLAH, ban belakang kiri mobilku kempes pes total, nggak ada anginnya sedikitpun. Wah bagaimana ini, rumahku masih jauh sekitar 30 km? Setelah berfikir, aku ingat di mobilku ada pompa listrik yang disambungkan ke lighter di dalam. Aku buka bagasi, kuambil pompa anginnya dan aku pompa itu ban. Tanpa sengaja, yang membuat banku kempes ternyata “ranjau” (orang-orang bilang demikian). Ranjau itu adalah semacam paku yang dibolongin tengahnya, jadi walaupun bannya tubeless, ban akan langsung kempes tanpa lama-lama! Itu biasanya kerjaan tukang tambal ban pinggir jalan yang sengaja menyebar paku tersebut supaya mobil mobil pada kempes. Walhasil, ban itu tak jadi aku pompa, percuma. Terpaksa aku berjalan pelan sambil berharap tak jauh dari situ ada tambal ban. Aku jadi berfikir, dari rumah waktu berangkat pagi tadi bagaimana, sudah kempes begini atau tidak?
Kurang lebih 1 km, aku behenti di tempat tambal ban (untung ketahuannya masih di jalan raya, bagaimana kalau di jalan toll? Ruwet!)

Rencananya aku pingin tuker aja sama ban serepnya, tapi nggak jadi berhubung ngeluarin ban serepnya nggak tahu caranya dan nggak ada alatnya (tahunya cuman ngegelindingin aja….)
“Di tambal aja bang” kataku. Si abang tukang tambal ban ini, belakangan kutahu namanya Manalu (keturunan Tapanuli), langsung membuka roda yang bocor untuk ditambal. Setelah hampir selesai, aku cari dompetku untuk menyiapkan pembayaran. Astagfirullah, rupanya aku nggak bawa dompet! Kucari ubek-ubekan di kantong laptopku, nggak ada, dicari dimana-mana nggak ada. Aku mulai gugup. Betapa tidak? Bagaimana aku harus membayar? Dompet, ATM, Kartu kredit tak satupunh yang aku bawa, bagaimana ini? Panik!
Aku hubungi istri, dia juga nyerah. Aku hubungi juga anakbuahku barangkali ada yang bisa nolong, rumahnya pada jauh. Astagfirullah, aku bakal menanggung malu? Setelah diketrukin (ceuk sunda mah diketrukkeun) duit yang ada di kantong cuman ada Rp. 13,000.00 itupun yang seribu terdiri dari uang logam dua biji masing-masing 500 san.Mau ngomong ama si abang tukang tambal ban, dia lagi ngerjain deket sama orang-orang, malu mau ngomong. Wah bagaimana ini? Akhirnya aku “nekad” ngomong sama dia :
” Bang, nambal ban ini berapa sih biayanya?” tanyaku.
”Lima belas ribu” katanya.
Peng aja kepalaku puyeng…. Aku nggak bisa bayar! Mau terus terang belum berani.

Mau nggak mau, tambal ban akan selesai dan aku harus bayar!
Bismillaah,
“Bang terus terang, aku lagi nggak bawa dompet, boleh nggak aku bayar sebagian dulu?” tanyaku harap cemas. Aku lihat roman mukanya berubah cemberut.
“Maaf deh bang, beneran aku nggak bawa dompet”
Dia diam. Wah gawat nih…
“Boleh bang?”
Dengan pertolongan ALLAH, walaupun dengan sulit dia berkata :”Iya, boleh deh”
“Ah, terima kasih bang, besok aku bayar dilebihin. Maaf ya bang” kataku.
Si abang diem aja. Aku jadi nggak enak hati.
Begitu selesai, aku kasih dia Rp. 10,000.00, yang tiga ribu aku tahan karena aku harus pulang lewat jalan toll dimana toll fee nya Rp. 3,000.00. Aku lihat dia berikan uangnya sama istrinya sambil menegok kearahku yang sdh di mobil siap untuk pulang, sang istri aku lihat ketawa. “Terima kasih ya ALLAH yang telah membukakan hati si abang tambal ban sehingga dia mau kubayar sebagian. Tanpa menoleh lagi aku buru-buru pergi. Malu……….

Note: Aku nggak bawa tas yang dompetku ada didalamnya, aku hari ini cuman bawa laptop aja. Dompet aku lupa bawa!


Tuesday, August 22, 2006

Kebersihan

Hadist Rasulullah yang mulia menyatakan bahwa, kebersihan adalah bagian daripada iman. So, didalam Islam, sesungguhnya sangat dituntut kebersihan. Dalam bersih kita sehat, dalam bersih kita nyaman, dalam bersih pemandangan juga enak untuk dilihat. Tapi, kenapa di negara Islam umumnya nggak bersih alias sedikit jorok? Tengok Indonesia, Bangladesh, Pakistan, Mesir dll, koq kelihatannya mengkesampingkan kebersihan? Justru di negara-negara non muslim negaranya bersih, tertib, teratur dan disiplin. Suatu PR yang besar......

Kalau pak Prof baca posting ini, saya ada suatu permintaan atau pengharapan. Begini. Menurut hadist yang diriwayatkan oleh beberapa orang sahabat beliau, setiap beliau selesai makan, beliau senantiasa selalu menjilat jari-jari tangannya. Pandangan awam (beberapa orang muslim juga berpendapat, beliau yang mulia seperti orang jorok karena selalu menjilat tangan sehabis selesai makan) mengatakan bahwa tindakan itu “tidak sopan dan jorok”. Saya punya pendapat lain. Beliau ini adalah seorang utusan ALLAH, seorang yang mulia dan tentu saja orang yang sangat istimewa kedudukannya diantara seluruh manusia dimuka bumi ini karena beliau adalah manusia yang dipilih, dibentuk sejak masih dalam kandungan, dijaga dll. Sampai saatnya beliau ditugaskan untuk menyampaikan risalah yang haq. Tentu saja perilaku beliau adalah perilaku yang sangat terjaga dari perbuatan yang sia-sia. Kita semua tahu bahwa, setiap perlilaku beliau, perkataannya, tindak tanduknya dan lain lain selalu dicontoh dan diikuti oleh seluruh ummat muslim. Mengerjakan yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah adalah suatu hal yang mutlak dilakukan bila kita ummat muslim hendak melakukan ibadah, baik yang wajib maupun yang sunnah. Nah, dalam kaitannya dengan kebersihan tadi, jilatan Rasulullah atas tangannya (jari-jarinya maksud saya) setiap selesai makan tentu ada manfaatnya, saya tidak yakin perbuatan beliau itu sia-sia karena beliaupun tahu bahwa setiap apa yang beliau kerjakan diikuti oleh ummatnya. Untuk itu, saya mohon tolong dilihat secara ilmu kimia, apa gerangan yang menjadikan beliau itu melakukan hal tersebut setelah usai makan. Manfaat apa yang terkandung didalamnya, yang jelas, beliau sehat selama usia beliau yang 63 tahun. Memang salah satu kebiasaan beliau adalah, makan kalau sudah lapar dan behenti sebelum kenyang.
Saya yakin bahwa hal ini bisa dijelaskan, misalna dengan pendekatan menurut ilmu pengetahuan dan teknologi, misalnya melalui ilmu kimia…. Menurut ilmu yang saya pelajari, accounting, sulit dibuktikannya, yang ada hanya debit dan credit saja!

Tausiahnya sangat diharapkan, juga dari orang ozi ya…

Jalan-jalan 2

Singapore & Malaysia

Setelah 5 hari libur total (kamis - senin), hari ini baru masuk kerja lagi.

Relax dulu aja ah.... ngomongin jalan-jalan yang pernah aku jalani. Ini catatan pribadi, mau dibuang sayang, hitung-hitung disimpan aja di server. lumayan.


Jalan-jalan kedua kali ini terjadi Akhir September 2004, 3 bulan persis sebelum tsunami. Sama yaitu naik “Star Virgo”, cuman routenya yang lain. Kali ini routenya Singapura, Pulau Penang/Malaysia dan Pukhet/Thailand.


Begitu sampai di Singapura, kesan yang duluan nampak adalah kebersihannya, selanjutnya ya biasa saja kota ini. Cuma kota ini kita kenal sebagai kota tempat orang berbelanja saja. Mangkanya, begitu mendarat keduakalinya ini, koq disergap rasa bosan, padahal yang pertama dulu aku sempat sms istri, you suatu hari harus menyempatkan diri suatu hari kesini! Orchard Roadnya yang terkenal tempat belannja itu, sama saja dengan di Jakarta daerah kota atau Mangga Dua, dia menang bersih dan kita menang jujur para penjualnya nggak “nipu” kayak mereka. Pedestrian-nya lebar, luas, mangkanya cocok banget untuk jalan-jalan. Kalau kita masuk Pusat perbelanjaan besar terkenal, jangan heran kalau yang belanja itu pada bicara bahasa Indonesia! Mungkin lebih dari 50 % yang belanja adalah wong Indonesia….


Nipu? Iya, di Lucky Plaza (Shopping Center), kurang hati-hati kita, bakalan dikerjain, ditipu. Beli barang, apa yang ditunjuk, yang dibungkus barang yang lain. Balik lagi untuk minta ganti? Bakal berantem and nihil. Mungkin karena mereka tahu kita datang dari Indonesia. Menurutku, penduduk negeri singa ini agak sombong, mentang-mentang tingkat ekonomi mereka udah maju. Menurut survey katanya, mereka sudah sejajar dengan Eropa, mangkanya gaya hidup mereka, fasilitas dan sosialnya sudah hampir seperti Eropa. Katanya lho…
Pergi kemana-mana sangat mudah menggunakan sarana transportasi yang tersedia, bis, taxi dan MRT (kereta bawah tanah). Beli karcis RMT dilakukan melalui mesin, masukkan uang, keluar karcis. Begitu sampai ditujuan, masukin lagi ex karcis ke mesin ticket, keluar deposit uang kita yang ditahan saat beli ticket tadi (sekitar 2 SGD). Teratur sekali mereka, bahkan saat hendak naik taxi. Taxi berderet di pinggir jalan di tempat-tempat keramaian, kalau kita mau naix taxi, jangan harap bisa naik taxi sembarangan kayak di Jakarta tanpa mengantri. Ditolak! Kita harus antri.

Kalau soal makan memang harus hati-hati, salah-salah kita makan barang yang haram. Ada sih tulisan, misalnya “muslim food”, “halal” atau lainnya yang memberi tahu kita bahwa makanan itu layak untuk dikonsumsi umat muslim. Disebelah (timur atau barat, aku nggak begitu jelas), ada daerah muslim besar, disana ada masjid, rumah-rumah makan Pakistan, Timur Tengah dan lain-lain. Makan disini aman, cuman kebanyakannya makanan timur tengah, maklum penduduknya kebanyakan keturunan arab. Disana ada pusat perbelanjaan kecil tapi isinya padat banget, namanya Mustapha kalau nggak salah. Segala barang ada disini, elektronik, baju, tas, koper cendera mata dan lain-lain. Biasanya kita kalau ke Singapura, ini salah satu tempat favorite yang harus dikunjungi. Murah dan baik.

Begitu naik kapal, karena kapalnya itu-itu juga, tiba-tiba seperti waktu menginjakkan kaki di Singapura, merasa bosan dengan sendirinya padahal kali ini kamar tempat menginapnya di kelas balkon (mungkin bintang 5 kalau didarat). Pemandangan lautnya bagus karena kamarnya di balkon kebetulan menghadap laut.

Seperti yang dulu, kapal ini bagus banget dalam mengarungi perjalanannya, hening tidak gemuruh seperti kapal penumpang biasa. Kalau nggak nengok keluar kita nggak berasa bahwa kita lagi berjalan. Mungkin karena usia kapalnya masih baru ya? Kalau lagi iseng, pernah menelusuri badan kapal dari ujung ke ujung, dari depan ke belakang. Panjang banget. Ada lapangan Golf mini di lantai paling atas, Kolam renang, Fitness Center dan lain-lain. Yang asyik adalah waktu matahari mau tenggelam, cahaya disekeliling didominasi oleh warna kekuning-kuningan yang mantul ke laut. Orang-orang pada duduk di geladak sambil ngobrol, becanda dan foto-foto atau ambil gambar melalui handy camera. Disebelah kiri kanan kapal terlihat kapal-kapal tangker yang berjalan pelan karena beratnya. Kalau kita mau, banyak acara sebetulnya dikapal ini kalau mau diikuti seluruhnya, ada karaoke, film, kabaret dan roulet!

Kali ini penumpangnya kebanyakan dari India, mungkin 1/3nya India. Kabarnya mereka memang datang dari India langsung ke Singapura untuk kemudian langsung berlayar. Hebatnya, mereka sempat-sempetnya buat sinetron! Itulah peluang ya, jadi lebih murah kan?

Waktu masuk ke ruang kemudi, wah semuanya sudah serba digital, asyik banget deh.

Waktu mendarat di Penang, suasananya sama seperti Kuala Lumpur, cuman di Penang ini karena kotanya lebih kecil jadi agak lengang. Di Malaysia ini budaya Chinese sangat mencolok dengan berbagai atributnya, mulai dari gedung khasnya sampai kelentengnya yang banyak banget dan ada yang jadi objek wisata. Kehidupan agama cukup kental disini, baik Islam, Kong hu Cu dan lainnya berdampingan kayak kita di Indonesia dengan damai. Aku sempat shalat ‘Asar sendiri, cari mesjid sendiri, pada saat teman-teman lagi masuk ke salah satu kelenteng, kupikir dari pada masuk kelenteng – mendingan masuk mesjid! Mesjidnya di pinggir pantai, kecil. Padasannya diluar, melingkar dengan keran kurang lebih 4 buah. Mesjidnya sama dengan kita, kebetulan waktu itu berhenti di daerah pinggiran kota, jadi mesjidnya, maksudnya suasana, interior dana apa-apanya itu mirip banget dengan mesjid yang ada di kampung-kampung di pulau Jawa. Serasa di Indonesia, belum lagi ngomongnya hampir 90% mirip. Berbicara soal bahasa, 90 % memang sama, bedanya cuman cengkok aja kali. Tapi ada hal-hal yang lucu, aku baca plang di gedung-gedung baik itu pemerintah maupun swasta, banyak istilah-istilah yang bener-bener asing bagi kuping. Aku lupa istilah-istilah itu, tapi bener-bener jadi senyum saat membacanya. Satu lagi yang unik, mungkin kalau di Indonesia pasti dianggap keren, sopir-sopir bis yang disewa, bacaannya koran berbahasa Inggris! Kota ini pada saat Tsunami kabarnya kena dampaknya pula.

Guide yang membawa kita cerita bahwa, Tuan Mahathir itu bagus, dia sangat mendorong warga negara Malaysia untuk maju. Dia bebaskan biaya sekolah untuk orang yang berprestasi, orang yang pintar. Dia sangat menyokong upaya-upaya terobosan baru, riset-riset, dia bikin kawasan yang berteknologi tinggi di Kuala Lumpur (iya itu memang ada, kita sempat melewatinya). Pokoknya tuan Mahathir bagus katanya. Namun, hal yang menarik adalah, pada saat orang-orang berbicara mengenai politik, seperti kita dulu jaman Soeharto, sebelum bicara celingukan dulu takut ada yang nguping. Rupanya sistim politik jaman Mahathir hampir sama dengan jaman Soeharto, kritik-kritik yang pedas berakibat penjara! Cari makan disini juga harus rada hati-hati mengingat restoran restoran yang tersedia banyak sekali restoran chinese, jadi urusan B2 pasti tersedia. Tapi, meskipun nggak ada babi, maksudnya masakan melayu, belum tentu lidahku ini cocok. Repot memang aku ini soal makanan. Pernah lagi jalan mau cari makan, aku berdua temen lewat kantor polisi, ada papan pengumuman besar, begitu didekati, ada pengumuman “Wanted”, siapa yang di”wanted”? Ternyata Dr. Azahari sama Nurdin M Top, buron yang dicari yang sedang berada di Indonesia.

Sambil iseng habis makan, mata jelalatan lihat-lihat sekeliling. Eh, ada mobil Kijang? Di Malaysia dikasih nama lain, aku lupa namanya. Banyak juga sih mobil-mobil yang beredar juga di Indonesia. Yang mendominasi disana adalah mobil-mobil kecil, kabarnya memiliki mobil disana memerlukan banyak uang, masalahnya biaya pemeliharaan dan bahan bakarnya sangat mahal sekali. Itu berarti, kalau seseorang punya kendaraan roda empat, dia sudah kaya banget. Jelas, merek mobil yang mendominasi pasar adalah merek “Proton”, mobil buatan lokal Malaysia, kebanggaan Malaysia. Lalu lintasnya teratur, pada taat hukum lalu lintas. Hampir tidak ditemukan jalanan macet, mungkin karena jumlah mobilnya tidak seheboh di Indonesia? Yang menarik, kalau kita mau isi BBM, ada pom bensin yang nggak ada orangnya, kita datang, isi, nah bayarnya aku nggak tahu gimana caranya. Maklum cuman lihat dari bis. Tapi apapun, itu menandakan bahwa, rakyat Malaysia bisa dipercaya, tanpa pengawalan pun dia tidak berbuat curang.

Yang ke Pukhet aku simpan ke servernya besok lagi..

Thursday, August 17, 2006

17 belas agustus

Tujuh belas agustus tahun empat lima
itulah hari kemerdekaan kita
hari merdeka, nusa dan bangsa
hari lahirnya bangsa indonesia

merdeka....

Alhamdulillah, hari ini genap bangsaku memeriahkan kemerdekaan negaranya untuk yang ke enam puluh satu. Aku berdo'a, semoga bangsa ini akan cepat sembuh dari sakit moralnya. Segera. Amin...

Monday, August 14, 2006

Jalan - Jalan

He..he..he.. abis tiarap sekarang di bombardir dengan posting baru…

Lihat gambar diatas, itu foto lama, tahun 2001. Waktu itu perusahaan mengadakan gathering dengan model “jalan-jalan” naik kapal pesiar mewah “Star Virgo” yang melayani route Singapura sampai ke Pukhet (Thailand), tapi waktu itu kita ambil distination hanya sampai ke Kuala lumpur. Biasa jalan-jalan karena mencapai target tahun yang lalu. Semenara yang jalan-jalan sampai ke Pukhet aku lakukan di tahun 2004 lalu berdua sama temen.

Kita boarding “Star Virgo” di pelabuhan Singapura, kalau tidak salah berangkat sore hari, Rabu (atau Selasa) dan pulang hari Minggu. Gambar yang itu adalah saat kita mau turun di Port Klang, salah satu pelabuhan di Malaysia, kita disambut oleh “crew” kapal pesiar sambil “kudu” difoto dulu. Aku bilang kudu karena, biasa lah kayak di Jakarta, hasil jepretan tersebut ternyata “kudu”’ ya kudu lagi nih, kudu dibayar, harganya aku ingat SGD 20.- Mungkin yang lihat gambar ini akan kaget kalau aku katakan bahwa mereka itu adalah ..............WARIA bo......

Kapalnya memang mewah, saat pertama berangkat, yaitu gathering tahun 2001 lalu, aku dapat kamar dibawah, diatas permukaan laut sedikit, jendelanya juga kecil. Karena jendelanya kecil, ya kamarnya juga dapat kamar yang kecil, kelas ekonomi gitu. Maklum termasuk jajaran karyawan kelas ekonomi kali. Sementara kelas Direksi di balkon, kayak kamar hotel bintang 5, ada TV, kulkas dll.
Hebatnya itu kapal ketika jalan, kalau kita sedang dikamar yang kecil tadi, nggak terasa kalau kapal itu lagi jalan. Hening, tenang dan asyik gitu.Wah.. baru kalau kita keluar nengok dunia, kita berasa kalau kita lagi berjalan.
Kapalnya bersih, terawat maklum baru. Katanya yang punya itu pemerintah Singapura dan Genting Highlandnya Malaysia. Genting Highland Malaysia itu adalah suatu kawasan di Malaysia yang ada diatas bukit yang terpisah dari daratan Melayu, khusus kawasan ini bagaikan Las Vegas, maksudku kawasan ini adalah untuk berjudi! Untuk mencapai Genting itu harus pake kendaraan kereta gantung. Konon katanya yang boleh berjudi adalah orang-orang ras tertentu saja, masyarakat melayu tidak diperkenankan.

Kembali ke masalah “Star Virgo”, jangan tanya soal makanan, melimpah! Tapi kita harus extra hati-hati, masalahnya kalau kita sembrono bisa-bisa ada daging yang nggak boleh kita makan, eh.... masuk nyelonong tanpa permisi. Untung memang banyak temen-temen yang Chinese pada ngasih tahu kalau ini atau itu mengandung B2, jadi paling tidak kita selamat. Mangkanya kalau lagi iseng, jam berapa aja kita keliling aja lalu mampir deh di restorannya, makan sepuasnya.

Sekarang masalah daerah yang dikunjungi, Malaysia. Aku pergi ke Kuala Lumpur, melihat-lihat kotanya disana. Kecil ya? Tapi tertib dan bersih banget deh. Kita jalan-jalan di Twin Towernya Malaysia yang kesohor itu. Aku sebenernya jadi iri melihat negara jiran itu. Betapa tidak, negara itu begitu hebat menurut ukuran negeriku tercinta ini. Tertib, teratur, bersih dan punya “harga diri”. Malaysia tidak memerlukan bantuan IMF, bantuan Amerika sehingga karenanya dia juga berani menentang Amerika yang Fir’aun masa kini itu. Mereka tidak takut dan mereka melepas ketergantungan kepadanya. Kita? Nunut bae....
Pembangunan Malaysia sungguh mengagumkan, sekarang negara itu diperhitungkan dunia di dunia ekonomi, sunguh membanggakan. Income per Capitanya juga tinggi, jauh sama Indoneia raya ini, padahala dulu, waktu baru lepas dari Inggris, mereka itu bergurunya ke kita. Perguruan tinggi mereka itu dulunya berguru dari kita, dari para professor Gama katanya. Sekarang? Kayak terbalik deh....(tentang pergi yang kedua kalinya kesana nanti aku posting lagi lain kali, seru sampai ke Thailand. Aku bilang seru kenapa, ya karena jalan-jalan, nggak mikirin kantor he.he.he)

Singapura.
Untuk kali pertama aku menginjakan kaki di negeri ini setelah dari hari kehari, dari bulan kebulan dan dari tahun ketahun mendengar tentang bagusnya Singapura. Memang sih bersih kotanya, teratur, disiplin. Hukum berjalan semestinya walaupun sebagian penduduknya mengeluh dengan mengatakan negeri ini adalah negeri dengan julukan “fine city”, kota denda! Segala-gala denda, segala gala denda. Satu hal yang dibanggakan negara ini adalah, negara ini menjadi pusat perbelanjaan bagi daerah Asia Tenggara, tepatnya untuk belanja elektronik dan fashion. Menurutku lain tidak, itu saja. Cuman jangan sembrono beli disini, meraka tahu kalau kita datang dari Indonesia, kalau kita belanja di daerah pertokoan yang bukan mall, setingkat Tanah abang lah gitu, kita akan “dimakan” oleh mereka. Ditipu habis-habisan. Kadang mereka menantang perang mulut, kalau perlu mereka mengundang kita untuk berantem fisik. Bener lho. Tapi mereka berharap kita yang melakukan duluan, bukannya mereka. Kenapa? Karena kalau kita yang memukul duluan, urusannya penjara! Tanpa basa basi dulu, penjara aja masuk duluan, urusan belakangan.
Yang lebih memilukan adalah, pasar yang dituju adalah INDONESIA. Lucu ya, katanya negara kita ini lagi krisis, tapi memang kalau ada event-event khusus selalu diselaraskan dengan liburan di Indonesia. Jadi apapun namanya, Indonesia adalah kaya, wong mereka menganggap kita ini adalah potential buyer.

Yang lucu dan ngenes adalah, saat pulang ke negeri tercinta ini, hm….. begitu sampe di Bandara Cengkareng, didepan mata udah tampak lagi semrawut, debu, ketidak disiplinan, ojeg de el el yang bikin kepala ini puyeng……

Reza hari ini

Alhamdulillaah, saya senang sekali melihat perkembangan enca akhir-akhir ini. Waktu itu Pak Diding bilang (pada saat pertemuan hari minggu 16/7/06, satu hari menjelang tahun ajaran baru dimulai 17/7/06), “Kita lihat besok dan seterusnya ya Pak, saya yakin Reza akan berubah, kita jadikan rapot kemarin sebagai acuan, index lah gitu.” Katanya.

Hari pertama dia masuk, belum belajar. Hari kedua ada PR matematika, itu pelajaran yang sangat dia hindari, atau mungkin dia benci.
Biasa, begitu pulang kita tanya,
“Ada PR?”
“Ada”
“Apa ?”
“Matematika” katanya datar tanpa expressi.
“Udah dikerjain?”
“Udah”
“Mana papah lihat!”
Lalu dia mengambil bukunya dan hasilnya setelah dilihat betul 100 %
“Ini enca ngerjain sendirian, sama teman atau nyontek?”
“Sendirian”
“Dimana ngerjainnya?”
“Disini, dikamar”
Aku sedikit kaget, ya kaget.
Alhamdulillah, baru hari kedua dia sekolah ternyata perubahannya cukup dramatis. Itu tadi, dulunya dia itu sangat menghindar sama matematik.

Beberapa hari kemudian dia dapat lagi PR Matematik. Tahu-tahu dia datangi kamarku sambil bawa buku matematik. Waktu itu aku baru datang dari kantor sekitar jam 19.00
“Ada PR”
“Apa”
“Matematik”
“Wah, udah dikerjain belum”
“Baru sebagian, ada yang nggak ngerti”
Begitu aku lihat soalnya, lalu aku terangin yang menurut dia tidak mengerti.
“OK, sekarang mengerti nggak”
“Ngerti”
“Coba kerjain sampai selesai seluruh soalnya”
Dia kerjain.
Kurang lebih sepuluh menit dia menyodorkan hasil kerjanya dan…… benar. Subhanallaah...
Kontan aku syujud syukur. Ya ALLAH, terima kasih atas karuniaMU, anakku sekarang telah dibuka “otaknya” yang selama ini menurutku terselubung, atau ada sesuatu yang menghalangi. ENGKAU mendengar doaku dan mengabulkannya. Terima kasih ya ALLAH.

Sekarang, dia sangat senang degan matematika. Les pun dirumah maunya matematika terus, padahal kita les kan dia untuk 4 mata pelajaran : matematika, fisika, biologi dan bahasa inggris.
PR demi PR dia kerjakan dengan senang hati dan relatif mengkonsumsi waktunya hanya sebentar. Dulu, ngerjain 5 soal saja bisa 2 jam dan mengecewakan lagi hasilnya!

Terima kasih ya ALLAH.

Saturday, August 12, 2006

Seri Diskusi : WAKTU

Abis tiarap nih seminggu.

Hehe.. sehabis tiarap, terbitlah diskusi.

Bismillaahir rahmaanir rahiim,

Sesuai firmanNYA didalam Al Qur’an, naiknya Malaikat untuk menyerahkan “laporan” atas diri manusia memerlukan waktu satu hari untuk mencapai ‘Arsy, dan waktu satu hari itu menurut ukuran manusia adalah sama dengan 1,000 tahun.

· QS 22:47 :”……Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti 1,000 tahun menurut perhitunganmu.

· QS 32:5 “ DIA mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNYA dalam 1 hari yang kadarnya adalah 1,000 tahun menurut perhitunganmu

Mari berhitung.

Malaikat adalah mahluk energial, maksudnya dia diciptakan oleh ALLAH dari energi yaitu cahaya, bukan sebagaimana kita, mahluk material, mahluk yang diciptakan dari materi. Karena Malaikat diciptakan dari cahaya, maka pasti kecepatan geraknya adalah sama dengan kecepatan cahaya, atau bahkan mungkin lebih.

Kecepatan cahaya menurut ilmuwan adalah 300,000 km perdetik, itu artinya cahaya mampu mengelilingi bumi di garis khatulistiwa sebanyak 7.5 kali dalam 1 detik!. Dalam 1 hari kita punya 24 x 60 x 60 detik, sama dengan 86,400 detik. Jadi dalam sehari cahaya kita akan menempuh jarak 86,400 x 300,000 km atau sama dengan 2,592,000,000 km (dua milyard lima ratus sembilan puluh dua juta km). Jadi Malaikat dalam hal ini menempuh perjalanan 2,592,000,000 x 365 x 1,000 = 9,460,800,000,000,000 (itu berapa km namanya ya ? sembilan nggak tahu namanya empat ratus enam puluh triliun delapan ratus milyard km) dalam 1 hari saja. Itu analoginya. Kenyataannya ? Wallahu ‘alam.

Atau ada lagi firman ALLAH, orang-orang miskin yang bertaqwa akan masuk ke syurga lebih dulu setengah hari dari orang-orang kaya yang bertaqwa, yaitu kalau menurut hitungan dunia adalah sebanyak 500 tahun! Persamaannya kan setengah hari sama dengan 500 tahun, jadi kalau 1 hari sama dengan 1,000 tahun.

Ada lagi, saat manusia yang telah meninggal dibangkitkan dari alam kubur saat setelah qiamat yaitu alam mahsar, manusia ditanya olehNYA, berapa lama kamu tinggal di bumi, manusia menjawab (QS 20:103)::”…..kami tidak berdiam melainkan hanya sepuluh hari…” padahal itu telah berlangsung ribuan tahun! Ini relativitas waktu atau beda waktu karena dimensinya yang lain?

Kembali ke perhitungan hari tadi, ALLAH menyampaikan bahwa perjalanan Malaikat ke ‘Arsy memakan waktu 1 hari yang dalam perhitungan manusia adalah 1,000 tahun. Dari konteks ini saya berpikiran bawa, dunia Malaikat memiliki dimensi waktu yang berbeda dengan kita. Analogi saya mengatakan bahwa, kalau satuan hitung dunia yang namanya satu hari itu sama dengan berputarnya bumi pada porosnya sehingga setelah 24 jam, si bumi ini berputar dia akan kembali ke “posisi semula terhadap matahari” dan setelah melewati 360,25 kali berputar, si bumi ini akan kembali pada titik dimana ia berada, karena ia disamping berputar pada porosnya, juga “terbang” mengelilingi matahari. Mengapa saya memberi tanda kutip pada kalimat “posisi semula terhadap matahari”? Karena saat ia bertemu lagi pada matahari, ia telah jauh dari posisi kemarin karena “terbang”nya si bumi ini dalam perjalanan mengelilingi matahari. Iya kan ?

Nah itulah disebut hari, disebut tahun. Tegasnya, hitungan hari dan tahun didasarkan pada bola dunia ini berputar pada porosnya dan berjalan/mengorbit matahari. Hanya itulah yang kita tahu untuk menghitung waktu.

Sekarang ALLAH berfirman bahwa, 1 hari Malaikat naik ke langit sama dengan 1,000 tahun menurut perhitungan manusia. Menurut saya jelas definisinya berbeda. Maksud saya, waktu didunia dihitung berdasarkan berapa lama bumi berputar pada porosnya dan berapa lama bumi “terbang” mengelilingi matahari, nah kalau waktu Malaikat? Mungkinkah disitu dihitung berdasarkan sesuatu yang berputar pada dirinya sendiri dan sesuatu itu juga mengelilingi sesuatu . Atau mungkin yang sederhana adalah tetap, waktu dunia yang dipakai, hanya jarak yang sedemikian jauh yang bila dilakukan oleh manusia naik kendaraan angkasa yang kecepatnnya sama dengan 300,000 km bagi Malaikat hanya butuh 1 hari ? Menurut saya ini tidak, karena ayat ini kan diturunkan 1500 tahun yang lalu dimana teknologi belum seperti saat ini sehingga kita tahu ada suatu kecepatan yang dapat melaju sedemikian cepatnya yaitu cahaya. Saya yakin, bila ada wahana yang dapat sedemikian cepat melaju dan manusia naik kendaraan cepat seperti itu, tak akan ada mampu yang mampu duduk anteng didalamnya, mungkin badan manusia bisa akan berantakan tak berujud! Bukankah kendaraan wahana antariksa sekarang baru mencapai kecepatan 20,000 km/jam? Jadi menurut saya tetap pada kemungkinan pertama, yaitu sesuatu yang berputar pada dirinya sendiri dan sesuatu itu juga mengelilingi sesuatu. Kalau yang itu menurut hipotesa saya berlaku, bisa dibayangkan, berapa besarnya sesuatu itu, baru sekali putar pada porosnya saja sudah memakan waktu bumi 1,000 tahun! Sekarang, berapa besar sesuatu yang dikelilinginya, atau, berapa jauh sipengeliling itu memiliki jarak dengan pusat yang dikelilinginya? Bisa membayangkan ? Jika bisa dibayangkan, berapa lama si sesuatu itu sampai pada titik yang sama dalam kurun perputarannya mengelilingi sesuatu itu? Hanya DIA yang mengetahui....

Kalau bisa dibandingkan, ini hanya semacam perbandingan, di dunia saja, ada yang mengatakan, garis tengan alam semesta ini katanya memiliki panjang 30 milyard tahun cahaya? Itu baru di alam nyata ini. Kalau memang bisa di”duga” benar sekian, jadi berapa km ya? Subhanallaah...kalkulator saya nggak mampu menghitungnya!. Subhanallaah.... Dan DIA tidak merasa berat dengan memelihara itu semua (QS 2:255)! Subhanallaah...

Saya yakin sekali disini bahwa, ALLAH telah menyatakan dalam firmanNYA bahwa Malaikat tadi memerlukan 1 hari untuk sampai di Arsy’, itu artinya bahwa, ALLAH menginformasikan kepada kita bahwa Malaikatpun butuh waktu untuk sampai ke Arsy’. Tentunya DIA dalam meyampaikan informasinya tentang waktu tersebut didasarkan pada sesuatu, yaitu waktu itu sendiri.

Saya juga jadi rada bingung nih mengungkapkannya.

Begini, Kalau ALLAH menyatakan bahwa Malaikat perlu 1 hari untuk mencapai Arsy’, itu artinya ALLAH membagi-bagi atau memenggal menggal waktu, artinya penggalan waktu kemarin, hari ini, besok dan seterusnya. Betul ? Pertanyaannya maka, waktu yang di informasikan ALLAH itu berdasarkan apa? Menurut saya, ya itu tadi sesuatu yang berputar pada dirinya sendiri dan sesuatu itu juga mengelilingi sesuatu

Benar kata pepatah, janganlah kita menyia-nyiakan waktu, membuang-buang waktu, rugi! Nampaknya sepele ya waku 1 detik, padahal dengan 1 detik itu, cahaya bisa mengelilingi bumi sebanyak 7.5 kali dan atau yang lebih sederhana, 1 detik itu bumi telah berputar pada porosnya sejauh 1,600 km lebih, atau sejauh 170,000 km bumi ini melayang di angkasa mengelilingi matahari. Fantastis kan? Itu hanya 1 detik!

So, sampai saat ini, dibenak saya selalu menggantung tanya, jadi di dimensinya yang lain itu tetap ada “orbit”, sesuatu yang berputar pada dirinya sendiri dan sesuatu itu juga mengelilingi sesuatu, dan tentunya jauh lebih dahsyat ?. Saya pernah posting di blog ini, DIA menciptakan bumi ini dalam 6 masa, dan kata para ilmuwan sampai saat inipun berpendapat bahwa pembentukan alam semesta ini belum selesai. QS 7:54: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah ALLAH yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu DIA bersemayam di atas 'Arsy’ Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-NYA. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak ALLAH. Maha Suci ALLAH, Tuhan semesta alam.” Jadi kita ada di masa yang keberapa saat ini? Ke satu, dua, tiga atau yang mana? Ya ALLAH, betapa mutlaqnya ENGKAU, taqdirkanlah senantiasa aku ini selalu ingat kepadaMU, selalu menyebut namaMU, selalu tasbih atasMU. Jadikanlah aku sebagai hambaMU yang engkau panggil dengan ulil albaab.....

Monday, August 07, 2006

Alhamdulillaah sudah sehat kembali

Hari Senin ini, 7/8/06 aku baru masuk kerja lagi setelah hampir 4 hari disuruh istirahat oleh DIA. Aku dirumah tidur dan istirahat, benar-benar istirahat karena aku bisa tidur siang dan membaca buku yang aku baru beli. Rupanya DIA memberi kesempatan aku untuk baca buku tersebut, yang aku baca adalah "Sempurnanya kepribadian Rasulullah SAW". Dalam kata pengantarnya yang dibuat oleh Prof. yang orang Indonesia sini (buku itu ditulis oleh penulis yang hidup masa tahun 500 hijriah, jadi udah tua sekali itu buku), katanya mambaca buku ini serasa Rasulullah ada ditengah kita, rasanya beliau masih hidup. Benar, membacanya enak sekali, ternyata beliau itu sedemikian mulianya, tak heran saat beliau meninggal, sahabat Umar bin Khatab "ngamuk" tidak percaya bahwa beliau yang mulia itu yang juga seorang nabi dan rasul bisa meninggal seperti kita manusia biasa. Itu menandakan bahwa, betapa sangat cintanya para sahabat itu kepada beliau rasulullah. Bukunya tebal sekali dan isinya cukup detil sampai mengenai sosok beliau dirinci : gigi beliau bagaimana, badan beliau, kaki beliau, tangan beliau dan sebagaimanya, bahkan ceritain juga ranjang beliau terbuat dari apa dan ternyata beliau juga kadang suka bercanda (tentunya canda beliau nggak kayak kita), suka juga iseng bahkan beliau juga suka mewarnai rambut dan jenggot pake daun-daunan. Menyentuh sekali...
Sekarang, Insya ALLAH aku bisa kerja kembali seperti biasa.
Assalamu'alaikum.........

Wednesday, August 02, 2006

My beloved fam



Foto-foto yang nampak adalah:

Kiri, lukisan enca waktu dia SD kelas 3, katanya gambar hutan. Dia sebenarnya punya bakat seni yang baik, kalau menggambar, gambarnya bagus (stidaknya untuk ukuran usia dia), sayangnya sekarang dia nggak pernah lagi gambar. Waktu psycho test, nampak memang dia punya rasa estetika yang baik, misalnya untuk kesenian, menggambar dll. sementara abangnya mengakui bahwa dia gak bisa gambar.

Nah Gambar sebelah kanan adalah gambar yang masih gress, OQ, mamah, enca. Diambil baru-baru ini di studio. Udah pada gede ya?

Kadang kalau kumpul dirumah suka rada kesel melihat mereka disuruh melakukan yang kita inginkan lelet banget, tapi kalau lagi jauh, terus ditelepon, mendengar suaranya di telepon rasanya trenyuh banget, kangen, suka pingin nangis..

Senengnya kalau lagi kumpul itu, pergi kemana gitu, makan di luar atau apa lah, wah rasanya gembira banget.

Nak, semoga kalian jadi anakn yang sholeh ya...