Abis tiarap nih seminggu.
Hehe.. sehabis tiarap, terbitlah diskusi.
Bismillaahir rahmaanir rahiim,
Sesuai firmanNYA didalam Al Qur’an, naiknya Malaikat untuk menyerahkan “laporan” atas diri manusia memerlukan waktu satu hari untuk mencapai ‘Arsy, dan waktu satu hari itu menurut ukuran manusia adalah sama dengan 1,000 tahun.
· QS 22:47 :”……Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti 1,000 tahun menurut perhitunganmu.”
· QS 32:5 “ DIA mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNYA dalam 1 hari yang kadarnya adalah 1,000 tahun menurut perhitunganmu”
Mari berhitung.
Malaikat adalah mahluk energial, maksudnya dia diciptakan oleh ALLAH dari energi yaitu cahaya, bukan sebagaimana kita, mahluk material, mahluk yang diciptakan dari materi. Karena Malaikat diciptakan dari cahaya, maka pasti kecepatan geraknya adalah sama dengan kecepatan cahaya, atau bahkan mungkin lebih.
Kecepatan cahaya menurut ilmuwan adalah 300,000 km perdetik, itu artinya cahaya mampu mengelilingi bumi di garis khatulistiwa sebanyak 7.5 kali dalam 1 detik!. Dalam 1 hari kita punya 24 x 60 x 60 detik, sama dengan 86,400 detik. Jadi dalam sehari cahaya kita akan menempuh jarak 86,400 x 300,000 km atau sama dengan 2,592,000,000 km (dua milyard lima ratus sembilan puluh dua juta km). Jadi Malaikat dalam hal ini menempuh perjalanan 2,592,000,000 x 365 x 1,000 = 9,460,800,000,000,000 (itu berapa km namanya ya ? sembilan nggak tahu namanya empat ratus enam puluh triliun delapan ratus milyard km) dalam 1 hari saja. Itu analoginya. Kenyataannya ? Wallahu ‘alam.
Atau ada lagi firman ALLAH, orang-orang miskin yang bertaqwa akan masuk ke syurga lebih dulu setengah hari dari orang-orang kaya yang bertaqwa, yaitu kalau menurut hitungan dunia adalah sebanyak 500 tahun! Persamaannya kan setengah hari sama dengan 500 tahun, jadi kalau 1 hari sama dengan 1,000 tahun.
Ada lagi, saat manusia yang telah meninggal dibangkitkan dari alam kubur saat setelah qiamat yaitu alam mahsar, manusia ditanya olehNYA, berapa lama kamu tinggal di bumi, manusia menjawab (QS 20:103)::”…..kami tidak berdiam melainkan hanya sepuluh hari…” padahal itu telah berlangsung ribuan tahun! Ini relativitas waktu atau beda waktu karena dimensinya yang lain?
Kembali ke perhitungan hari tadi, ALLAH menyampaikan bahwa perjalanan Malaikat ke ‘Arsy memakan waktu 1 hari yang dalam perhitungan manusia adalah 1,000 tahun. Dari konteks ini saya berpikiran bawa, dunia Malaikat memiliki dimensi waktu yang berbeda dengan kita. Analogi saya mengatakan bahwa, kalau satuan hitung dunia yang namanya satu hari itu sama dengan berputarnya bumi pada porosnya sehingga setelah 24 jam, si bumi ini berputar dia akan kembali ke “posisi semula terhadap matahari” dan setelah melewati 360,25 kali berputar, si bumi ini akan kembali pada titik dimana ia berada, karena ia disamping berputar pada porosnya, juga “terbang” mengelilingi matahari. Mengapa saya memberi tanda kutip pada kalimat “posisi semula terhadap matahari”? Karena saat ia bertemu lagi pada matahari, ia telah jauh dari posisi kemarin karena “terbang”nya si bumi ini dalam perjalanan mengelilingi matahari. Iya kan ?
Nah itulah disebut hari, disebut tahun. Tegasnya, hitungan hari dan tahun didasarkan pada bola dunia ini berputar pada porosnya dan berjalan/mengorbit matahari. Hanya itulah yang kita tahu untuk menghitung waktu.
Sekarang ALLAH berfirman bahwa, 1 hari Malaikat naik ke langit sama dengan 1,000 tahun menurut perhitungan manusia. Menurut saya jelas definisinya berbeda. Maksud saya, waktu didunia dihitung berdasarkan berapa lama bumi berputar pada porosnya dan berapa lama bumi “terbang” mengelilingi matahari, nah kalau waktu Malaikat? Mungkinkah disitu dihitung berdasarkan sesuatu yang berputar pada dirinya sendiri dan sesuatu itu juga mengelilingi sesuatu . Atau mungkin yang sederhana adalah tetap, waktu dunia yang dipakai, hanya jarak yang sedemikian jauh yang bila dilakukan oleh manusia naik kendaraan angkasa yang kecepatnnya sama dengan 300,000 km bagi Malaikat hanya butuh 1 hari ? Menurut saya ini tidak, karena ayat ini kan diturunkan 1500 tahun yang lalu dimana teknologi belum seperti saat ini sehingga kita tahu ada suatu kecepatan yang dapat melaju sedemikian cepatnya yaitu cahaya. Saya yakin, bila ada wahana yang dapat sedemikian cepat melaju dan manusia naik kendaraan cepat seperti itu, tak akan ada mampu yang mampu duduk anteng didalamnya, mungkin badan manusia bisa akan berantakan tak berujud! Bukankah kendaraan wahana antariksa sekarang baru mencapai kecepatan 20,000 km/jam? Jadi menurut saya tetap pada kemungkinan pertama, yaitu sesuatu yang berputar pada dirinya sendiri dan sesuatu itu juga mengelilingi sesuatu. Kalau yang itu menurut hipotesa saya berlaku, bisa dibayangkan, berapa besarnya sesuatu itu, baru sekali putar pada porosnya saja sudah memakan waktu bumi 1,000 tahun! Sekarang, berapa besar sesuatu yang dikelilinginya, atau, berapa jauh sipengeliling itu memiliki jarak dengan pusat yang dikelilinginya? Bisa membayangkan ? Jika bisa dibayangkan, berapa lama si sesuatu itu sampai pada titik yang sama dalam kurun perputarannya mengelilingi sesuatu itu? Hanya DIA yang mengetahui....
Kalau bisa dibandingkan, ini hanya semacam perbandingan, di dunia saja, ada yang mengatakan, garis tengan alam semesta ini katanya memiliki panjang 30 milyard tahun cahaya? Itu baru di alam nyata ini. Kalau memang bisa di”duga” benar sekian, jadi berapa km ya? Subhanallaah...kalkulator saya nggak mampu menghitungnya!. Subhanallaah.... Dan DIA tidak merasa berat dengan memelihara itu semua (QS 2:255)! Subhanallaah...
Saya yakin sekali disini bahwa, ALLAH telah menyatakan dalam firmanNYA bahwa Malaikat tadi memerlukan 1 hari untuk sampai di Arsy’, itu artinya bahwa, ALLAH menginformasikan kepada kita bahwa Malaikatpun butuh waktu untuk sampai ke Arsy’. Tentunya DIA dalam meyampaikan informasinya tentang waktu tersebut didasarkan pada sesuatu, yaitu waktu itu sendiri.
Saya juga jadi rada bingung nih mengungkapkannya.
Begini, Kalau ALLAH menyatakan bahwa Malaikat perlu 1 hari untuk mencapai Arsy’, itu artinya ALLAH membagi-bagi atau memenggal menggal waktu, artinya penggalan waktu kemarin, hari ini, besok dan seterusnya. Betul ? Pertanyaannya maka, waktu yang di informasikan ALLAH itu berdasarkan apa? Menurut saya, ya itu tadi sesuatu yang berputar pada dirinya sendiri dan sesuatu itu juga mengelilingi sesuatu
Benar kata pepatah, janganlah kita menyia-nyiakan waktu, membuang-buang waktu, rugi! Nampaknya sepele ya waku 1 detik, padahal dengan 1 detik itu, cahaya bisa mengelilingi bumi sebanyak 7.5 kali dan atau yang lebih sederhana, 1 detik itu bumi telah berputar pada porosnya sejauh 1,600 km lebih, atau sejauh 170,000 km bumi ini melayang di angkasa mengelilingi matahari. Fantastis kan? Itu hanya 1 detik!
So, sampai saat ini, dibenak saya selalu menggantung tanya, jadi di dimensinya yang lain itu tetap ada “orbit”, sesuatu yang berputar pada dirinya sendiri dan sesuatu itu juga mengelilingi sesuatu, dan tentunya jauh lebih dahsyat ?. Saya pernah posting di blog ini, DIA menciptakan bumi ini dalam 6 masa, dan kata para ilmuwan sampai saat inipun berpendapat bahwa pembentukan alam semesta ini belum selesai. QS 7:54: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah ALLAH yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu DIA bersemayam di atas 'Arsy’ Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-NYA. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak ALLAH. Maha Suci ALLAH, Tuhan semesta alam.” Jadi kita ada di masa yang keberapa saat ini? Ke satu, dua, tiga atau yang mana? Ya ALLAH, betapa mutlaqnya ENGKAU, taqdirkanlah senantiasa aku ini selalu ingat kepadaMU, selalu menyebut namaMU, selalu tasbih atasMU. Jadikanlah aku sebagai hambaMU yang engkau panggil dengan ulil albaab.....