Tuesday, June 10, 2008

Al Ittihad, Tebet....

Sejuk, syahdu, hening, aman, tentram. Itulah yang dirasakan saat sholat Jum’at 6/6/08 yang lalu di Masjid AL Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan.

Kenapa ya? Padahal sudah sekian banyak masjid yang disambangi untuk sholat Jum’at tapi masjid ini begitu syahdu? Jujur, bener-bener nggak tahu kenapa......

Mauk masjid sekitar jam 11:15 siang itu, parkiran masih sepi karena memang biasanya di Jakarta ini kalau makmum sholat jum’at baru terisi penuh saat Azan sudah dikumandangkan. Sibuk di kantor kali.

Ruang yang dipakai untuk sholat adalah dibawah dan atas. Dibawah adalah ruangan serbaguna, bisa dipakai untuk resepsi, seminar dan atau lainnya. Lantai atas ini cukup luas, angin cukup masuk sepoi-sepoi menerpa badan, sejuk. Lantai dilapisi karpet warna hijau lembut, rapi dan bersih. Sound system diisi dengan lantuan ayat-ayat suci Al Qur’an surat Yaasin – Al Waqiah dan Ar Rahman berulang-ulang.

Saat mau duduk, saking kosongnya, bisa pilih tempat dimana mau duduk. Aku duduk tiga saf didepan mimbar. Tapi karena aku lagi sakit kaki kiri yang tidak sempurna kalau duduk tahiyyat awal, akhirnya pindah ke sisi kiri masjid agar bisa paling kiri sehingga kaki kiri nggak bisa bersinggungan dengan kaki orang.

Setelah sholat wudhu dan lanjut dengan tahiyyat masjid, disitulah aku tiba-tiba dihinggapi perasaan tadi : Sejuk, syahdu, hening, aman, tentram......... Kayaknya masjid ini sangat sering dipakai untuk pengajian dan atau lainnya sehingga karenanya dia menyimpai banyak sekali energi positif yang menyebar ke sekeliling ruangan masjid. Sambil dzikir, asli aku menangis, kalau tida ditanan mungkin keluar suara. Air mata terus bercucuran, ingus terus turun. Nikmat..........

Ya ALLAH, apakah ini rasanya bila dekat denganMU? Padahal baru sedikit, lebih kecil dari inti atom, tapi koq rasanya nikmat sekali ? Berilah aku rahmatMU ya ALLAH, sinarilah aku dengan NurMU, berkahilah aku dan keluarga dan golongkanlah aku dan keluarga kedalam golongan orang-orang yang Engkau rhidoi!

Amin.....

Thursday, June 05, 2008

Global Amnesia

Amnesia.

Apa itu Amnesia ? Lupa ingatan ya? Orang gila?

Minggu terakhir April 2008 lalu tanpa diduga kena serangan global amnesia..... Mudah-mudahan sih bukan katagori orang gila ya?

Hari itu, Kamis 24 April 2008, katanya (he..he. katanya, karena memang nggak tahu!) aku sakit dan harus dibawa ke RS, hari itu juga, karena kalau terl;ambat bisa serius. Jadi tidak boleh tidak! Cukup mengkhawatirkan, katanya.....

Sebenernya “masa lupa” itu dari seitar jam 13:00 sampai jam 22:00 barangkali karena dicoba di-ingat-ingat sampai sekarang masa-masa itu, jam-jam itu tidak ada di memori. BLANK!

Masih inget pagi itu, seperti biasa Subuh ke Masjid, pulang Subuh biasa ngaji Qur’an surat Al Waqi’ah, Al Mulk dan melanjutkan baca tiap Juz, biasanya satu juz. Nah setelah itu mulai agak remang-remang sampai pada sekitar (katanya jam 13:00) karena mulai berperilaku agak aneh. Aneh disini adalah keluar pertanyaan itu-itu saja ditanya berulang kali. Baru selesai dijawab sudah nanya lagi hal yang sama. Pertanyaannya : “ Pin, coba tolong ceritain apa saja yang saya lakukan dari pagi sampai sekarang?”. Pipin (pembantu di rumah) sampai nggak tega dan sedih (dan mungkin bosan) jawabnya, karena jawaban tersebut kayaknya nggak masuk di memorynya saya. Pertanyaan itu di-ulang-ulang setidaknya sampai istri pulang dari kantor sekitar jam 16:00. Saking bingungnya si Pipin kudu ngapain, dia akhirnya telepon istri di kantor :

“Bu, bapak kepana ?”

“Lho, kenapa ?”

“Bapak agak aneh hari ini”

“Aneh gimana?”

“Iya, Bapak nanya saya berulang-ulang dengan pertanyaan yang sama. Coba deh ibu bicara langsung dengan Bapak”

Telepon berlaih ke saya, anehnya komunikasi nyambung. Dalam awal pembicaraan katanya saya bilang begini : nggak tahu Mah, saya koq lupa semuanya. Blank. Sekarang hari apa, bulan apa, tahun berapa ? – artinya ada pembicaraan yang nyambung gitu, tanya A dijawab A dst. Malah istri menghubungi temannya yang dokter dan kita conference call bertiga, katanya aku nyahut : oh gitu ya.... heeh... Kayak orang lagi “bener” gitu. Padahal sedetik kemudian kalau ditanya tadi siapa yang telepon, jawabannya adalah: nggak ada yang telepon, siapa ? Nah lho.....

Saat istri datang, katanya dua pembantu saya itu lagi tangis-tangisan lihatin saya kayak orang kebingungan.

Yang bikin istri agak khawatir adalah saat ada telepon dari temen atau partner usaha, dia bilang uangnya sudah diterima jadi bisnisnya tinggal run.

Gagang telepon diambil istri, dia langsung telepon baik dengan redial (karena dia telpon ke HP). Ditanya sama istri : “Pak, tadi bicara apa sama suami saya ? Dijawab : “Nggak bu, saya cuman ngasih tahu bahwa dana yang ditransfer bapak sudah masuk.” Kata istri: “Begini Pak, bapak tolong telepon balik ke dia pasti dia nggak ingat apa yang dibicarakan tadi. Suami saya lagi blank”

“Masa sih Bu?” katanya.

Waktu dia telpon balik, ternyata katanya saya bilang “Transfer? Transfer apaan ?” Belakangan saya ingat (setelah saya pulih tentunya), paginya saya kirim bukti transfer ke dia! Dia jadi bingung, waduh gimana nih ? Lebih gawat lagi kata temen itu karena istri saya minta uang itu dibalikin lagi! Sementara uang tersebut telah dipake....

Ada banyak telapon yang masuk dan hebatnya saya bisa ngobrol (katanya) sambil tertawa-tawa, tapi begitu di-redial istri dengan penjelasan saya lagi blank, mereka kaget. Ternyata memang begitu keadaanya.

Sebetulnya keadaan blank tersebut bolah dikatakan on-off, soalnya ada beberapa kejadian atau scene lah yang sempat terekam di otak. Misalnya, istri saya pulang lebih cepat karena urusan saya, saya tidak tahu, itu artinya lagi off. Anehnya, saat parkir mobil di rumah sakit, karena lahan yang sempit, saya ambil alih dari istri dan saya yang parkir !

Kemudian saat antri ambil nomor periksa dokter, itu ingat tapi off lagi. Ingat lagi saat dibawa ke ruang Poli darurat, dibaringkan di brankar. Minta sholat Magrib di musholla saja tidak diruang itu. Itu ingat. Terus didorong lagi ke ruang dokter praktek, nah ini mulai abu-abu. Di ruang praktek katanya saya banyak bicara, ngobrol sama dokter, tanya jawab. OK punya gitu, tapi....... saya pikir-pikir sekarang saya merasa tidak pernah ngobrol dengan dokter saat itu!! Bingung kan? Antri ambil obat di Apotik, ingat.

Sebetulnya ada beberapa atau bahkan banyak kejadian, perilaku, omongan yang saya lakukan tapi dengan keras saya coba ingat-ingat, hasilnya nihil. Tak satupun rupanya terekam di otak. Belakangan istri bilang bahwa saat saya masuk, tensi darah 193 – 123 ! Tinggi sekali. Karena apa ? Waktu malamnya sahur, saya makan rendang barang 3 potong dan sesudahnya menggado empal! Memang sebelumnya tekanan darah agak tinggi kurang lebih sejak 2004.

Habis periksa, sebetulnya dokter menganjurkan untuk dirawat, tapi saat itu (katanya) aku bilang :”nggak usah dok, besok juga sembuh!”

Pulanglah kit dengan masih sempetnya saya setirin mobil pulang! Itu namanya lago on. Begitu sampai dirumah, aku off lagi. Ya ALLAH.....

Untung bukan dijalan saat aku bawa mobil, kalau dijalan,apa yang akan terjadi ?

Sampai dirumah, kakak dan adikku sudah dirumah dari Pondok Gede dan Cilangkap. Ada dialog lagio disitu katanya, lagi-lagi aku nggak tahu......

Waktu mau dibawa ke RS (dengan susah payah membujuknya, katanya) aku disuruh sholat dulu. Kata istri, OK wudlunya, OK sholatnya, pake berdoa panjang lagi katanya.

Nah saat balik ke RS untuk opname, anakku yang kecil ikut satu mobil, kembali disitu (katanya) aku minta diceritain lagi apa saja yang telah aku lakukan dari pagi sampai sekarang!. Kata Reza : “Cape deh.....”

Baru setelah jam 22:00 malam, rasanya pikiran (atau otak lah) mulai pulih. Kumpul gitu.....

Hari Jum’at besoknya dilakukan MRI (itu kayak Head CT Scan tapi katanya ini lebih teliti), hasilnya ternyata seperti ada sumbatan di otak. Menurut pendapat saya sumbatan itu akibat adanya cairan yang berasal dari rongga hidung, atau lebih tepatnya sinusitis. Kenapa aku sinusitis? Karena rupanya akar gigi yang sudah tinggal akar itu sudah bercokol lama banget dan saya tidak cabut (karena malas)! Nah, kepada siapa yang punya gigi yang sudah patah, cabutlah akar giginya sesegera mungkin sebelum malapetaka terjadi!

Berangsur-angsur kondisi membaik dan setelah 5 hari nginap di RS aku boleh pulang. Tapi......

Sebelum pulang sempet makan anggur banyak sekali dan hasilnya, sebelum pulang malamnya nggak bisa tidur! Kepana ? Tersiksa sakitnya kaki karena Asam Urat!! Rupanya makan anggur bikin asam urat naik. Pingin nangis rasanya malam menjelang pulang itu, sakit sekali, gerak sedikit saja sakitnya na’udzu billah! Mana pingin pipis melulu lagi harus mondar mandir ke kamar mandi...

Alhamdulillah, dengan kasih sayang ALLAH sekarang saya sudah sehat dan beraktivitas lagi.

Terima kasih ya ALLAH....