Thursday, February 05, 2009

Barang yang hilang itu.....

Bismillaahir rahmaanir rahiim.

Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah.....

Semua puji memang milik ALLAH, tak ada sedikitpun makhluknya pada hakekatnya memiliki puji tersebut, seluruhnya milik DIA. Dan DIA pun maha kuasa atas segala sesuatu secara absolut.

----------------
Kalau inget peristiwa itu suka jadi merinding.....

Jum'at 30 Januari 09 lalu, untuk membunuh waktu luang, iseng-iseng TV tuner dengan bentuk USB itu dibawa ke Otista untuk disambungkan ke Laptop, ceritanya mau nonton TV, ya itu tadi untuk sekedar menghabiskan waktu agar pada saat waktu luang bisa nonton TV.

Karena hari itu mau buru-buru pergi ke Mal Ambasador, setelah nonton sebentar, Laptop itu dibenahi lagi dan dimasukin ke tasnya untuk dibawa. Praktis nonton TV juga selesai. Hari agak mendung mau hujan, tapi karena mau nggak mau harus pergi, ya jadinya pergi juga. Oh ya, perginya itu naik angkot, Rush-nya lagi dipoles di bengkel 99 karena bumper belakang habis di cat sedikit karena kena seruduk motor beberapa hari sebelumnya. Setelah berkemas selesai, langsung cabut ke Ambas sekalian nengok orrezka.

Setelah selesai tugas, buru-buru balik ke Otista sambil sekalian ambil Rush yang telah selesai di poles dan langsung pulang.

Beberapa hari kemudian, salah seorang tetangga di rumah ada yang meninggal sehingga malam itu harus menghadiri majlis tahlil selepas shalat 'Isya. Disitulah baru ketahuan bahwa TV tuner itu telah hilang.....Malam itu jadi nggak ikut tahlil gara-gara nyari sehingga timbul perasaan bersalah pada beliau yang meninggal, hanya gara-gara barang itu jadi tidak ikut mendo'akan dia...

Dicari ubek-ubekan dan ngosongin tas laptop berulang-ulang, tetap itu si TV tuner lenyap entah kemana. Dipikir lagi, kira-kira keman itu perginya barang, bleng banget, nggak inget...
Besoknya, Sabtu, langsung pergi lagi ke Otista untuk nyari. Semua tempat yang mungkin tergeletak barang itu digeladah, laci, tempat sampah, ruangan-ruangan kosong yang biasa ditaruh barang, nggak ada. Tetap hilang. Bingung deh, kemana itu barang.

Repotnya, sekarang ini lagi kena masalah duniawi sehingga masalah akhirat untuk mendo'akan tetangga saja terganggu oleh sebab hilangnya benda itu. Masalah duniawi itu sepele tapi memang "memalukan", lagi ngikutin cerita bersambung salah satu sinetron di TV nasional. Maksudnya, sinetron itu akan direkam lewat TV tuner itu sementara tahlil jalan. Sepulang tahlil baru sinetron itu di tonton.

Kurang lebih dua hari barang itu lenyap dengan pola pencarian yang sama yaitu mengosongkan tas laptop. Hasilnya tetep sama : nihil....

Kemarin malam, Subhanallah....
Ini malam adalah malam terakhir tahlil (malam ke 7)setelah berhenti pada malam ke 4, 5 dan 6. Tahlil hari ini harus ikut, ketemu atau tidaknya barang itu. Malu sama yang diatas, hanya karena benda itu melalaikan silaturrahim.

Iseng-iseng buka tas laptop sambil berdo'a, "Ya ALLAH, aku berharap benda itu kembali kepadaku sekarang"

Subhanallah..... Subhanallah.... Subhanallah......

Tahu-tahu barang itu ada diujung jari. Aku sampai merinding, terpesona, terkesima, terperangah, tak dapat kupercaya, aneh dan lain-lain. Tak dapat rasanya diungkapkan apa yang dirasakan saat itu.

Berhari hari tas itu dijungkir balikkan, dikosongkan, dirogoh-rogoh untuk mencarinya, dan tetap nggak ditemukan. Sekarang ? Dengan do'a (yang aku juga malu berdo'anya), DIA mengirimkan balik benda itu padaku. Subhanallah.....

Langsung sujud syukur saat itu juga. Tentu saja aku gembira.
Tapi yang lebih aku rasakan lagi adalah, aku gembira bukan karena melulu barang itu dikirim kembali padaku, tapi yang lebih bernilai adalah, ALLAH mengabulkan do'a!

Nah teman, percayalah dengan kekuatan do'a (tentunya do'a yang khusu dan iklas)

Wassalam,