Thursday, July 27, 2006

Pernahkah berfikir......

Pernahkah berfikir……
Kalau ALLAH membuat dunia ini terus menerus siang hari tanpa ada malam ?
Dunia akan terpanggang matahari! Coba bayangkan, beberapa jam saja matahari tepat diatas kita, panasnya ‘audzubillaah. Sebentar saja kalau kita numpahin air di jalanan aspal , dipastikan dalam sekejap air itu akan menjadi uap, hilang tanpa bekas. Bayangkan lagi siang yang terus menerus, apalagi matahari tepat ada diatas kepala, suhu dipastikan akan naik ke atas (diatas 100 derajat C), kita ggak ada istirahat, air laut akan sebentar saja kering, naik ke angkasa. Manusia, binatang, pohon2an akan kekurangan air. Kering….. Ada kehidupan ? Ya ALLAH, betapa maha sempurnanya Engkau....


Pernahkah berfikir……
Kalau ALLAH membuat dunia ini terus menerus malam hari tanpa ada siang ?
Dunia akan beku! Coba bayangkan, dalam waktu singkat, salju kutub utara dan selatan akan menyerbu lautan pacific, atlantic dan lain-lain. Akan menyerbu seluruh permukaan bumi. Bayangkan lagi malam yang terus menerus, darah kita nggak akan bisa mengalir, beku (suhu sekian derajat celsius dibawah 0). Ada kehidupan ? Ya ALLAH, betapa maha sempurnanya Engkau....


Pernahkah berfikir.....
ALLAH sedemikian sayang kepada ummatNYA.
Dengan adanya pergantian siang dan malam, banyak manfaat yang diberikan ALLAH kepada kita. Kita bisa beraktifitas, kita bisa istirahat, kita bisa melancong ke daerah lain yang kondisinya berbeda dengan tempat kita berada. Bumi menjadi cantik dengan pemandangannya, lain daerah kecantikannya berbeda dengan daerah lain. Air mengalir dengan anggun dan lancarnya, sejuk dan membawa kesuburan, terutama di daerah-daerah alirannya. Awan bergerak beriringan dengan juga memberi warna langit, dan sebagainya dan sebagainya, terlalu banyak untuk dirinci.

Bola dunia dibuat miring posisinya terhadap orbit, hal itu menghasilkan musim kepada bumi, dimana dengan musim akan mengakibatkan perbedaan suhu udara, dengan perbedaan suhu udara angin akan berpindah, dengan musim pula mengakibatkan timbulnya beragam buah-buahan, beragam kegiatan, budaya dan lain-lain. ALLAH tumbuhkan pohon-pohon yang sangat berpengaruh terhadap cuaca bumi, ALLAH buat pohon itu sebagai penghasil udara atau gas yang hasilnya kita hirup dan udara atau gas yang kita buang dikonsumsi oleh pohon. Ya ALLAH, betapa maha sempurnanya Engkau.

Pernahkah berfikir........
ALLAH membuat sesuatu itu secara terukur, selalu pas sesuai dengan yang seharusnya?
Coba bayangkan bagaimana bila air yang turun dari langit (hujan) turunnya itu sekaligus, blek sebesar-besarnya bongkahan air yang berkumpul diangkasa ? Bagaimana kalau hujan itu diturunkan terus menerus tanpa melihat apakah daerah itu sudah cukup dibasahi dan kemudian kalau sudah cukup digeser lagi oleh angin untuk mebasahi daerah lainnya ? Atau bagaimana bila hujan itu diturunkan langsung lurus ke bumi tanpa hambatan angin yang berhasil mengurangi laju air tersebut pada saat jatuh ke bumi ? Ya ALLAH, betapa maha sempurnanya Engkau.

Pernahkah berfikir……
ALLAH membuat kehidupan ini seimbang.
ALLAH membuat ekosystem disemua “lini”. ALAH membuat rantai kehidupan yang sangat terukur.
Pelajari ini : ALLAH membuat pohon, dimana pohon itu memproduksi makanannya sendiri. Kemudian pohon (daun-daunnya terutama) dikonsumsi oleh binatang herbivora, binatang herbivora dikonsumsi oleh bintang carnivora. Saat binatang carnivora “habis masa tugasnya dibumi”, dia akan dikonsumsi oleh makhluk-makhluk kecil semisal belatung, dan terakhir belatung-belatung itu akan busuk dan menjadi tanah. Bergulir lagi tanah tersebut akan menjadi subur untuk dimanfaatkan oleh pohon. Demikian siklus itu berjalan terus sesuai sunnatullah.
Apakah kita berfikir bahwa carnivora yang mengkonsumsi herbivora itu jahat ? Apakah kita pernah berfikir bahwa populasi carnivora itu lebih sedikit dengan herbivora ? Apakah kita pernah berfikir, apa yang akan terjadi apabila populasi herbivora yang lebih besar dari carnivora tidak dikonsumsi secara tepat oleh carnivora ? Bukankah itu ekosystem yang sempurna ?
Hal yang sama terjadi pada binatang lain. Pernah kulihat di acara animal planet, ALLAH menciptakan binatang khusus pemangsa semut ! Binatang ini bermulut moncong yang panjang sekali, moncongnya berguna untuk menyosor tempat-tempat di dalam tanah dimana semut dan rayap tinggal. Aku sampe berfikir, ya ALLAH, betapa maha sempurnanya Engkau…

Pernahkah berfikir…….
Siapa yang mengajari binatang itu berperilaku ? Siapa yang mengajari binatang-binatang itu mempertahankan hidup, berkembang biak dan melindungi anak-anaknya?
Bagaimana seekor kijang dihutan bisa menjilati semacam cairan yang menutupi hampir seluruh tubuh anaknya yang baru lahir. Bagaimana dia tahu cara melahirkan seekor anaknya, tatacaranya dan mungkin tempatnya yang harus terlindung untuk menghindari pemangsa ? Siapa yang mengajari ? Ya ALLAH, betapa maha sempurnanya Engkau....

Pernahkah berfikir.....
Bahwa aku masih menyimpan jutaan bahkan trilyunan kata-kata "Pernahkah berfikir....", atau pernahkah berfikir kalau aku pernah berfikir ? Yang pasti pada intinya, pernahkah kita berfikir........ ? Pernahkah ?

3 comments:

Shinkansen said...

Allah memang telah menciptakan system kesetimbangan/keseimbangan. Jika ada siang maka ada malem, ada laki-laki maka ada perempuan, etc. Dalam skala micro-pun, misalnya percobaan2 kimia di laboratorium, prinsip-prinsip kesetimbangan dalam reaksi kimia harus di pahami betul. Allah telah membuat alam ini begitu teraturnya.

Namun begitu, manusia sebagai khalifah di muka bumi berperan besar terhadap kerusakan alam/semesta. Dalam ilmu physical chemistry, dikatakan bahwa "entropi alam berlangsung secara spontan". Ini artinya "derajat ke-tidakteratur-an alam berlangsung begitu saja dan bertambah secara terus menerus sejalan dengan waktu". Semakin lama akumulasi ketidak teraturan tersebut semakin besar.

perusakan alam, illegal logging, kebakaran hutan, pemakaian bahan2 berbahaya tanpa kontrol, perang..,dll, dll, dll telah berperan besar terhadap peningkatan laju entropi tsb.

bagaimanapun juga, ketidakteraturan tsb akan bertambah terus, tetapi manusia sebagai khalifah HARUSNYA berusaha untuk MENGURANGI laju/kecepatan entropi tsb.

Jadi ingat surat Al-Qaari`ah (hari kimiat) ayat 4-5. ..."pada hari itu manusia seperti anai-anai yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu-bulu yang di hambur-hamburkan".......

Apakah saat itu semesta sudah sedemikian tidakteraturnya? apakah entropi atau derajat ketidakteraturan alam semesta sudah mencapai titik maksimum?.

yang jelas sebagai muslim, kita beriman bahwa hari kiamat itu pasti terjadi.

urang kertasari said...

Yep, kerusakan eko sistem memang ulang manusia yang "hebat" itu, yang katanya perkasa itu, sehingga manusia jadi sombong, merasa kuasa.

Yang jadi bikin hati ini tunduk patuh adalah, betapa benda-benda langit itu "melayang-layang" di ruang angkasa tanpa cacat, sambil berputar lagi pada porosnya masing-masing dan itu sudah berlangsung milyaran tahun tanpa ada kesalahan, padahal jangan ditanya bobot fisiknya. Dan jumlahnya itu, galaksi saja berjumlah milyaran, sekali lagi milyaran! Kalau direnungi, baru 1 galaxy saja, bima sakti dimana kita berada, luasnya tak terbayangkan. Ini jumlah galaxy itu milyaran. Dan ini tentu saja ada yang mengendalikan, ada yang "memelihara" . Subhanallaah...

Herli Salim said...

Maka dari itulah kita hendaknya senantiasa berdikir baik lisan maupun hati. Dengan hal inilah maka sangat diharapkan kita dpt merenungkan,berpikir, dan mengagumi kebesaran dan keagungan Allah SWT. Bila hal ini sering dilakukan, niscaya keimanan kita akan terus kokoh dan kokoh. Para ulama sering menganjukan spy kita itu melakukan perjalanan. Mungkin salah satunya itu adalah spy bisa mentafakuri semua yg dilihat diperjalanan. Allahu Akbar...