Wednesday, July 26, 2006

Merenung...

Aku berlindung kepada ALLAH dari syetan yang terkutuk.
Dengan nama ALLAH yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Al Anbiya ayat 30 :
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”

Subhanallaah. Maha suci DIA yang maha kuasa.

Saya membayangkan jaman baheula, entah berapa milyard tahun yang lalu (ada yang mengatakan 18 milyard tahun yang lalu) ALLAH menciptakan alam semesta ini, alam yang kita gak tahu dimana ujungnya, saking luasnya. Ada ilmuwan yang mengatakan bahwa, garis tengah alam ini panjangnya 30 miyard tahun cahaya, saking luasnya ! Wallaahu alam.

Dengan suatu dentuman besar (kalau teori big bang adalah yang benar tenatng proses terciptanya alam ini) entah berapa trilyun kali dari kekuatan bom nuklir yang pernah ada, DIA sang pencipta membuat alam ini. Ada yang bisa membayangkan betapa besarnya kekuatan ledakan itu, yang bisa melontarkan benda-benda langit yang ukurannya ribuan kali dari besarnya matahari ke tempat yang sangat jauh dan tak terbayangkan ? Hanya DIA yang bisa melakukan itu, hanya DIA yang mutlak.

Dalam Al Qur’an DIA menjelaskan, seperti yang ditulis diawal post, juga ada penjelasan lain, Al Araf 54 :
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy’ Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”

Dalam 6 masa kata ALLAH. Sekarang kita bertanya, masa yang mana kita ini ? Ke satu, kedua ke empat atau ke berapa ? Menurut ilmu pengetahuan, proses pembentukan alam sampai sekarang belum berhenti, masih terus berkembang. Dibuktikan oleh teleskop hubble yang mendapati bahwa benda-benda langit ini setiap saat saling menjauh dari posisi semula, ini diartikan bahwa proses pembentukan alam semesta masih berjalan, makin jauh, makin jauh dan seterusnya, berarti masih berkembang – belum selesai. Analoginya kan, bila kita tarik mundur ke beberapa milyard tahun sebelumnya, benda-benda langit itu saling berdekatan. Tarik mundur lagi kebelakang, akhirnya akan menemukan bahwa, benda-benda langit itu dulunya berhimpitan. Padu! Jadi benar sekali firman ALLAH dalam Al Araf 54, dulunya langit dan bumi itu adalah padu, malah tentu saja selain langit dan bumi, juga benda non fisik, ruang dan waktu. Jadi dimasa yang mana kita berada saat ini ? Padu, ya padu. Ada yang berfikir, berapa besar massa “benda” tersebut sebelum meledak ? Berapa besar “benda” itu sendiri sebelum meledak ? Betapa kayanya isi “benda” tersebut kalau ditilik dari sisi kandungan. Segala ada, dari yang kasat mata sampai yang abstrak. Kimia, fisika, matematika, science, besi, tembaga, tanah. Wah, nggak mampu menyebutkan satu persatu...

Setelah jadi alam semesta, sejak “bayi” sampai saat ini, DIA lah yang mengurus, tak ada yang lain. Betapa teratur dan konsistennya alam ini, tak ada setitikpun yang cacat. Maha karya yang sangat sangat sangat sempurna! Ah, aku nggak punya perbendaharaan kata untuk menuliskan kekuasaan dan kaagungan DIA yang maha sempurna. Coba aja kita tengok, putaran bumi ini, dari dulu berputar sebanyak 24 jam sehari, tak pernah meleset bahkan hanya sepersekian detik, lebih lambat atau cepat. Tidak pernah, dan tak akan pernah! Dengan keteraturan yang hakiki inilah manusia bisa berhitung, menghitung, memperkirakan segala sesuatu di bumi ini karena keteraturan itu. Manusia bisa menghitung, kapan ada gerhana bulan, gerhana matahari. Bisa dihitung sampai ke detik bertemunya matahari dan bulan. Itulah karena keteraturan! Bisa dibayangkan kalau sesekali DIA “iseng” melambatkan putaran bumi ini, apa yang akan terjadi ? Manusia akan bingung, juga alam akan kacau balau, jumpalitan nggak keruan. Mungkin nggak ada kehidupan..... Bayangkanlah, milyaran tahun bumi berputar pada porosnya tanpa berubah kecepatannya sedetikpun! Kekuatan apa yang membuatnya berputar demikian terus menerus tanpa berubah, kekuatan apa yang mampu mengorbit matahari secara akurat setiap tahunnya tanpa cacat. Berapa kg sih berat bumi itu ? Dia bisa melayang di angkasa mengelilingi matahari dengan antengnya tanpa salah! Atau katakanlah, bumi berhenti berputar pada porosnya, sedetik aja. Apa yang akan terjadi ? Yang jelas mungkin benda-benda yang ada di muka bumi pada beterbangan ! Wah kacau sekali. Ngeri membayakannya. Itulah kasih sayang DIA kepada kita umat manusia. Pertanyaannya, apakah kita sudah bersyukur atas karunia itu ? Manusia itu suka sombang ya, padahal baru diingatkan melalui gempa saja sudah panik, nggak ada daya sama sekali...
Tentang pemeliharaan alam, ALAH berfirman dalam Al Baqarah 255 :
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

Rasulullah pernah bersabda, kurang lebih begini, janganlah kamu mengira bila kamu masuk surga itu karena amal ibadahmu. Tak nempil itu. Nggak ada apa-apanya amal ibadah kita dengan besarnya kasih sayang ALLAH kepada kita ! Karena kasih sayang DIA lah yang sangat besar kita masuk surga jannatun na’im. Jangan, jangan berfikir bahwa tekunnya ibadah kita yang mengakibatkan kita dimasukkan ALLAH ke surga milikNYA. Terlalu kecil itu amal....

Well, terus nih. Suka berfikir, “sesuatu” yang ditempati alam ini, dulunya apa ya ? Yang jelas menurutku, ruang dan waktu baru tercipta bersamaan dengan dentuman besar tadi.. Jadi apa ? Ya ALLAH, betapa mutlaknya engkau! Ampunilah aku yang lemah ini....

5 comments:

Shinkansen said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Shinkansen said...

Mang Dudung said:“sesuatu” yang ditempati alam ini, dulunya apa ya ? Yang jelas menurutku, ruang dan waktu baru tercipta bersamaan dengan dentuman besar tadi.. Jadi apa ?

hehehe...Mang Dudung.., sampe berpikir sejauh itu. Sabar pikir, ilmu pengetahun (Science) tidak akan bisa menjawab itu.

Stephen Hawking, pencetus "The Big Bang Theory", membuat pertanyaan juga yang sampai saat ini belum ada jawabannya dalam tinjauan science. Hawking menulisnya gini "does it require a creator to decree how the
universe began? Or is the initial state of the universe determined by a law of science?".

Dalam bukunya " a brief history of time", Hawking menulis kalimat terakhir yang artinya kurang lebih "jika kita memahami semua ini (waktu), kita akan memahami Tuhan".

Sepertinya Hawking juga meragukan teorinya sendiri, "big bang " tentang terjadinya universe.

yah..although the big bang theory is widely accepted, but it will never be proved; consequentially, leaving a number of tough, unanswered questions.

Rahasia itu hanya Allah yang Maha tahu, dan pikiran manusia tidak bisa menjangkaunya.

urang kertasari said...

Tambah merenungi kebesaran, kekuatan dan kekuasaan ALLAH, tambah kecil kita, tambah dhaifnya kita. Mestinya perenungan ini menjadi bahan dasar betapa mahan-ya DIA dalam egala hal sehingga karenanya kita wajib mensyukuri apa yang telah dia limpahkan kepada kita. Betapa sayangnya DIA kepada makhlukNYA, sampai2 baru niat baik aja sudah dinilai 10 dan bila dilaksanakan akan bernilai 100. Sebaliknya, bila seseorang berniat jahat, belum dihitung dosan ya, sementara bila dilakukan "score"nya dinilai hanya 10. Nggak adil kan bila dilihat secara duniawi, yah itulah kasih sayang DIA untuk makhluknya. Sayangnya makhluk yang bernama manusia ini suka belagu!

Herli Salim said...

Dan ketika semua itu telah Allah musnahkan, kemudian Allah itu berfirman "Mana itu dulu yg mengaku bahwa mereka dulunya itu raja... coba tunjukan diri mana kekuasanmu(bangkitkan dirimu kalau kamu bisa)!' Ternyata tdk ada yg menjawab, ternyata tidak ada tuh raja diraja yg dulunya itu suka 'belagu' (meminjam istilah Ang Dudung)... yg ada Allohu Akbar... Itu ada di Al Qur'an entah surat apa agak lupa nih... Pokoknya setelah itu, Allah bangkitkan lagi makhlukNya, yg pertama dibangkitkan justru adalah Baginda Nabi Muhammad SAW, lantas Jibril, bener ga ya, mohon pencerahan... Salam

Anonymous said...

I have been looking for sites like this for a long time. Thank you! »