Saturday, August 12, 2006

Seri Diskusi : WAKTU

Abis tiarap nih seminggu.

Hehe.. sehabis tiarap, terbitlah diskusi.

Bismillaahir rahmaanir rahiim,

Sesuai firmanNYA didalam Al Qur’an, naiknya Malaikat untuk menyerahkan “laporan” atas diri manusia memerlukan waktu satu hari untuk mencapai ‘Arsy, dan waktu satu hari itu menurut ukuran manusia adalah sama dengan 1,000 tahun.

· QS 22:47 :”……Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti 1,000 tahun menurut perhitunganmu.

· QS 32:5 “ DIA mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNYA dalam 1 hari yang kadarnya adalah 1,000 tahun menurut perhitunganmu

Mari berhitung.

Malaikat adalah mahluk energial, maksudnya dia diciptakan oleh ALLAH dari energi yaitu cahaya, bukan sebagaimana kita, mahluk material, mahluk yang diciptakan dari materi. Karena Malaikat diciptakan dari cahaya, maka pasti kecepatan geraknya adalah sama dengan kecepatan cahaya, atau bahkan mungkin lebih.

Kecepatan cahaya menurut ilmuwan adalah 300,000 km perdetik, itu artinya cahaya mampu mengelilingi bumi di garis khatulistiwa sebanyak 7.5 kali dalam 1 detik!. Dalam 1 hari kita punya 24 x 60 x 60 detik, sama dengan 86,400 detik. Jadi dalam sehari cahaya kita akan menempuh jarak 86,400 x 300,000 km atau sama dengan 2,592,000,000 km (dua milyard lima ratus sembilan puluh dua juta km). Jadi Malaikat dalam hal ini menempuh perjalanan 2,592,000,000 x 365 x 1,000 = 9,460,800,000,000,000 (itu berapa km namanya ya ? sembilan nggak tahu namanya empat ratus enam puluh triliun delapan ratus milyard km) dalam 1 hari saja. Itu analoginya. Kenyataannya ? Wallahu ‘alam.

Atau ada lagi firman ALLAH, orang-orang miskin yang bertaqwa akan masuk ke syurga lebih dulu setengah hari dari orang-orang kaya yang bertaqwa, yaitu kalau menurut hitungan dunia adalah sebanyak 500 tahun! Persamaannya kan setengah hari sama dengan 500 tahun, jadi kalau 1 hari sama dengan 1,000 tahun.

Ada lagi, saat manusia yang telah meninggal dibangkitkan dari alam kubur saat setelah qiamat yaitu alam mahsar, manusia ditanya olehNYA, berapa lama kamu tinggal di bumi, manusia menjawab (QS 20:103)::”…..kami tidak berdiam melainkan hanya sepuluh hari…” padahal itu telah berlangsung ribuan tahun! Ini relativitas waktu atau beda waktu karena dimensinya yang lain?

Kembali ke perhitungan hari tadi, ALLAH menyampaikan bahwa perjalanan Malaikat ke ‘Arsy memakan waktu 1 hari yang dalam perhitungan manusia adalah 1,000 tahun. Dari konteks ini saya berpikiran bawa, dunia Malaikat memiliki dimensi waktu yang berbeda dengan kita. Analogi saya mengatakan bahwa, kalau satuan hitung dunia yang namanya satu hari itu sama dengan berputarnya bumi pada porosnya sehingga setelah 24 jam, si bumi ini berputar dia akan kembali ke “posisi semula terhadap matahari” dan setelah melewati 360,25 kali berputar, si bumi ini akan kembali pada titik dimana ia berada, karena ia disamping berputar pada porosnya, juga “terbang” mengelilingi matahari. Mengapa saya memberi tanda kutip pada kalimat “posisi semula terhadap matahari”? Karena saat ia bertemu lagi pada matahari, ia telah jauh dari posisi kemarin karena “terbang”nya si bumi ini dalam perjalanan mengelilingi matahari. Iya kan ?

Nah itulah disebut hari, disebut tahun. Tegasnya, hitungan hari dan tahun didasarkan pada bola dunia ini berputar pada porosnya dan berjalan/mengorbit matahari. Hanya itulah yang kita tahu untuk menghitung waktu.

Sekarang ALLAH berfirman bahwa, 1 hari Malaikat naik ke langit sama dengan 1,000 tahun menurut perhitungan manusia. Menurut saya jelas definisinya berbeda. Maksud saya, waktu didunia dihitung berdasarkan berapa lama bumi berputar pada porosnya dan berapa lama bumi “terbang” mengelilingi matahari, nah kalau waktu Malaikat? Mungkinkah disitu dihitung berdasarkan sesuatu yang berputar pada dirinya sendiri dan sesuatu itu juga mengelilingi sesuatu . Atau mungkin yang sederhana adalah tetap, waktu dunia yang dipakai, hanya jarak yang sedemikian jauh yang bila dilakukan oleh manusia naik kendaraan angkasa yang kecepatnnya sama dengan 300,000 km bagi Malaikat hanya butuh 1 hari ? Menurut saya ini tidak, karena ayat ini kan diturunkan 1500 tahun yang lalu dimana teknologi belum seperti saat ini sehingga kita tahu ada suatu kecepatan yang dapat melaju sedemikian cepatnya yaitu cahaya. Saya yakin, bila ada wahana yang dapat sedemikian cepat melaju dan manusia naik kendaraan cepat seperti itu, tak akan ada mampu yang mampu duduk anteng didalamnya, mungkin badan manusia bisa akan berantakan tak berujud! Bukankah kendaraan wahana antariksa sekarang baru mencapai kecepatan 20,000 km/jam? Jadi menurut saya tetap pada kemungkinan pertama, yaitu sesuatu yang berputar pada dirinya sendiri dan sesuatu itu juga mengelilingi sesuatu. Kalau yang itu menurut hipotesa saya berlaku, bisa dibayangkan, berapa besarnya sesuatu itu, baru sekali putar pada porosnya saja sudah memakan waktu bumi 1,000 tahun! Sekarang, berapa besar sesuatu yang dikelilinginya, atau, berapa jauh sipengeliling itu memiliki jarak dengan pusat yang dikelilinginya? Bisa membayangkan ? Jika bisa dibayangkan, berapa lama si sesuatu itu sampai pada titik yang sama dalam kurun perputarannya mengelilingi sesuatu itu? Hanya DIA yang mengetahui....

Kalau bisa dibandingkan, ini hanya semacam perbandingan, di dunia saja, ada yang mengatakan, garis tengan alam semesta ini katanya memiliki panjang 30 milyard tahun cahaya? Itu baru di alam nyata ini. Kalau memang bisa di”duga” benar sekian, jadi berapa km ya? Subhanallaah...kalkulator saya nggak mampu menghitungnya!. Subhanallaah.... Dan DIA tidak merasa berat dengan memelihara itu semua (QS 2:255)! Subhanallaah...

Saya yakin sekali disini bahwa, ALLAH telah menyatakan dalam firmanNYA bahwa Malaikat tadi memerlukan 1 hari untuk sampai di Arsy’, itu artinya bahwa, ALLAH menginformasikan kepada kita bahwa Malaikatpun butuh waktu untuk sampai ke Arsy’. Tentunya DIA dalam meyampaikan informasinya tentang waktu tersebut didasarkan pada sesuatu, yaitu waktu itu sendiri.

Saya juga jadi rada bingung nih mengungkapkannya.

Begini, Kalau ALLAH menyatakan bahwa Malaikat perlu 1 hari untuk mencapai Arsy’, itu artinya ALLAH membagi-bagi atau memenggal menggal waktu, artinya penggalan waktu kemarin, hari ini, besok dan seterusnya. Betul ? Pertanyaannya maka, waktu yang di informasikan ALLAH itu berdasarkan apa? Menurut saya, ya itu tadi sesuatu yang berputar pada dirinya sendiri dan sesuatu itu juga mengelilingi sesuatu

Benar kata pepatah, janganlah kita menyia-nyiakan waktu, membuang-buang waktu, rugi! Nampaknya sepele ya waku 1 detik, padahal dengan 1 detik itu, cahaya bisa mengelilingi bumi sebanyak 7.5 kali dan atau yang lebih sederhana, 1 detik itu bumi telah berputar pada porosnya sejauh 1,600 km lebih, atau sejauh 170,000 km bumi ini melayang di angkasa mengelilingi matahari. Fantastis kan? Itu hanya 1 detik!

So, sampai saat ini, dibenak saya selalu menggantung tanya, jadi di dimensinya yang lain itu tetap ada “orbit”, sesuatu yang berputar pada dirinya sendiri dan sesuatu itu juga mengelilingi sesuatu, dan tentunya jauh lebih dahsyat ?. Saya pernah posting di blog ini, DIA menciptakan bumi ini dalam 6 masa, dan kata para ilmuwan sampai saat inipun berpendapat bahwa pembentukan alam semesta ini belum selesai. QS 7:54: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah ALLAH yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu DIA bersemayam di atas 'Arsy’ Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-NYA. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak ALLAH. Maha Suci ALLAH, Tuhan semesta alam.” Jadi kita ada di masa yang keberapa saat ini? Ke satu, dua, tiga atau yang mana? Ya ALLAH, betapa mutlaqnya ENGKAU, taqdirkanlah senantiasa aku ini selalu ingat kepadaMU, selalu menyebut namaMU, selalu tasbih atasMU. Jadikanlah aku sebagai hambaMU yang engkau panggil dengan ulil albaab.....

19 comments:

Herli Salim said...

Tulisan yang bagus dan dalam. Apakah ini bagian dari hasil refleksi buku yg baru dibeli itu/ Barvo Boro... Kalau gitu sangat ditunggu sekali 'postingan' yg lain. Ya kan bener...obatnya harus 'ngeblog'... makin 'ngeblog' semangat makin tinggi...man... believe me!

urang kertasari said...

Wah, aku ngajak diskusi nih. Do you have any objection? Sok Ang, kita diskusi lah. Seperti yang saya bilang dalam profile, aku ini seneng banget membicarakan hal-hal yang mempelajari "ayat-ayat" ALLAH baik yang kauniah atau lainnya.
C'mon Bro, saya nggak cukup dengan comment diatas. Juga pak Prof. Will you joint this discussion?

Herli Salim said...

Dear bro, saya setuju dan ada pd posisi yg menerima thdp semua perhitungan itu. Yang jadi pertanyaan adalah, bila ada seseorang berdoa, seberapa cepat gelombang doa itu (yg dibawa malaikat) sampai di Arsy- Nya Allah utk kemudian turun sampai ke orang yg berdoa tsb? Ada juga Hadis Qudsi yg mengatakan bila kau mendekatiKu sejengakal maka Aku akan mendekatinya sehasta, bila makhlukKu mendekatiKu dgn cara berjalan, maka Aku akan menghampirinya dengan cara berlari...Nah disini kan ada dimensi percepatan waktu...Allah malah cenderung menyingkat 'waktu tempuh yg dibuat makhlukNya' Dikaitkan dengan 'perhitungan tadi' apakah masih bisa dihitung hal ini? Ataukah ada parameter lain yg dapat menggerakan percepatan dimensi 'gerak waktu Allah' dengan variabel lain sperti keikhlasan,maksum tidaknya orang tersebut, banayk tidaknya ibadah yg ia rutin lakukan-utk jaga hubungan dgn Allah ? Bukankah hal ini Allah pernah tunjukan kepada para sahabat...misalnya Sayidina Umar yg mampu melihat pasukan dibalik bukit (Umar ketika itu berdoa ttg perlindungan dlm sst peperangan-lupa tp perang apa). Atau doa Nabi Muhammad SAW (dgn segala mukjijatnya) yg cepat dijawab Allah... Nah saya percaya bhw semua ini kan secara teknis dikerjakan oleh malaikat...melitasi ruang waktu ... melakukan perjalanan ke Arsy-Nya Allah utk kemudian turun lagi ke bumi (menyampaikan,menggantung, atau menolak doa sso makhluk). Jadi dimensi waktu ini adanya dimana ketika ada orang teraniyaya berdoa?

urang kertasari said...

Nah, aku jadi senang membaca commentnya, kitu atuh. Well, aku baca ttg percepatan bila seseorang mendekat pada ALLAH dengan berjalan maka DIA akan menghampiri dia dengan berlari. Disini aku lihat hanya pada perumpamaan bahwa betapa DIA itu sangat sayang pada makhlukNYA, apalagi makhluk itu sedang berusaha mendekatiNYA. Itulah Ang, kalau udah membicarakan bagaimana DIA itu sayang sama makhlukNYA, terus terang Ang dudung suka nangis. Nangis yang sangat nikmat, Betapa tidak? Betapa DIA itu sangat sayang kepada makhluknya......
Berapa besarpun dosa kita, asal kita mohon ampun, tu pasti dimaafkannya, kecuali satu, menyekutukan DIA dengan yang lain.
Seorang sufi mengatakan :"Ya ALLAH, setiap saat aku menaikkan dosa kepadaMU dan saat pula ENGKAU menurunkan rahmat padaku"

Shinkansen said...

menarik..., hanya ada yang perlu komentarari terlebih dahulu sebelum diskusi lebih jauh, yaitu:

1. Di tulisan tersebut ada "asumsi" yang perlu di pertanyakan yaitu karena malikat di ciptakan dari cahaya, maka pasti kecepatan geraknya adalah sama dengan cahaya, atau bahkan mungkin lebih . Benarkah?. Mungkin akan ada yg menanyakan begini: syetan di ciptakan dari api, sedangkan tempatnya syetan di neraka. tidakkah syetan akan kepanasan di dalam api neraka nantinya?. lebih sedehana bisa di pertanyakan, akankah suatu materi/benda memiliki sifat-sifat yang sama dengan penyusunnya?. Roti di buat dengan bahan utama (komposisi terbesar) adalah tepung. tetapi apakah roti memiliki sifat-sifat yang sama dengan tepung?

2. Kecepatan cahaya 300.000km/detik (atau tepatnya 299.792, 458 km/det), itu jika terjadi di ruang vacuum. Artinya jika cahaya melalui suatu media, misalnya udara, maka kecepatannya akan melambat. yah..ada semacam refractive index.

3. Kemudian, seperti telah di firmankan dalam surat Al-Hajj (QS 22:47)"...Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti 1,000 tahun menurut perhitunganmu..."

Dalam firman Allah surat Al-Ma`arij (QS 70:4) "...Para malaikat dan Jibril naik menghadap Allah dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun...".

ada 2 versi waktu di sini, pertama 1 hari menurut Allah = 1000 tahun menurut perhitungan manusia.

yang kedua, 1 hari menurut Allah = 50.000 tahun. Hanya dalam ayat kedua tsb Allah tidak menyebutkan, 50 ribu tahun tsb menurut perhitungan siapa? apakah menurut manusia? ataukah menurut malaikat?.

Ataukah Allah ingin menjelaskan pada manusia bahwa waktu adalah konsep yang relatif dan dapat berubah menurut keadaan (massa, kecepatan, percepatan, gaya, posisi, dll dll)?.

Herli Salim said...

Bila pepohonan ini dijadikan pena dan air laut ini dijadikan tinta, niscaya tidak akan cukup utk menggambarkan nikmat yg telah Allah berikan kpd manusia. Namun yg namanya manusia... kadang2 tidak senang sama proses... pengen jadi aja langsung...ngaku cinta sama Allah tp perbuatannya tdk menunjukan rasa kecintaan...yah itulah manusia...Kembali masalah waktu kenapa Allah pilih waktu2 tertentu utk berdoa ? Bahkan dikatakan bila doa dipanjatkan dlm kurun waktu ini akan segera dikabulkan... misalnya saat tahajud, saat bulan puasa... diantara dua khutbah pd waktu solat Jumat...saat sujud...ada apakah gerangan dibalik pemenggalan waktu ini? Waktu ibarat pedang (Arab ) Time is money (British) nah ini ada filosofi apa dibelakangnya ? Sabar gmn tuh waktu dan perjalannya ini ?
(secara kimia analitik)...

urang kertasari said...

Ya ALLAH, karuniailah mereka-mereka dengan ridhoMU atas yang mau berfikir dan menghayati "ayat-ayatMU" seperti yang telah disampaikan oleh para saudaraku!
Bro, terima kasih atas "sambutannya", aku terharu sekali. Lanjutin terus ya...

Betul apa yang disampaikan oleh Prof. Sabar (he..he..he.. jangan ditolak, ini do'a. Beberapa fakta (kalau itu mau disebut fakta)memang tidak terjadi demikian. Ya saya keliru kalau menyebutkan "pasti" pada kecepatan malaikat yang mungkin melebihi kecepatan cahaya, analogi saya hanya mendasarkan saat Rasul yang mulia Mi'raj bareng Jibril dimana Rasul ALLAH menunggang Buraq yang keceptannya adalah sedemikian hebat. Saya menganalogikan bahwa kecepatan Buraq tesebut ternyata dapat disejajari oleh Jibril, itu menandakan bahwa kecepatan malaikat seemikian hebatnya.
Adapun satu harinya ALLAH sama dengan 50,000 tahun dalam Al Qur'an memang juga perlu pemikiran yang lebih jauh. Mungkin ada ayat lain yang menerangkan atau menjembatani sampai ALLAH berfirman demikian.
Terusin ya..

urang kertasari said...

Wan, mana komentarmu?

Herli Salim said...

Waktu yang saya gunakan ketika ngetik komen ini.
Waktu adalah lintasan yang saya lalui dari bayi hingga kini.
Waktu ada kesatuannya: detik,menit,jam,hari,minggu,bulan,
tahun, abad ...
Waktu yang membuat manusia akan merugi bila tidak dimanfaatkan dengan baik: iman dan amal soleh.
Waktu dipenggal jadi: sekarang- untuk beramal, waktu kemaren -adalah sejarah, waktu nanti - belum tentu kita miliki.
Maka dari itu bersegeralah dalam segala sesuatu karena tidak ada jaminan bahwa kita akan hidup sampai besok. Masya Allah...! Udahan ah...Ah.... solat dulu!

urang kertasari said...

Adanya pergantian siang dan malam adalah untuk salah satunya kata ALLAH adalah untuk istirahat dan juga untuk supaya kalian dapat menghitung waktu. Nah, dengan adanya pergantian siang dan malam kan kita jadi tahu waktu, pertanyaannya kan, waktunya ALLAH yang dikatakan 1000 tahun ukuran manusia tentu ada dasarnya, apa itu? Mudah-mudahan pertanyaan yang menggantung dibenak saya ini tidak "kurang ajar", saya hanya ingin mengenal lebih dekat "ayat-ayat" ALLAH yang tidak berupa benda kasat mata.

iwan said...

Beberapa ulama berpendapat bahwa dimensi waktu atau perkalian yanbg disebut di dalam alquran adalah untuk membandingkan perbedaan yang sangat jauh antara "keadaan" di dunia dan keadaan lainnya setelah kita mengarungi kehidupan dunia (yang fana ini). Saya berpendapat bahwa Allah bermaksud memberikan penjelasan secara tidak langsung (ya salah satunya melalui diskusi seperti ini) bahwa kita semua lebih bisa merasakan bahwa kehidupan di dunia itu jauh berbeda dengan akhirat nanti (misalnya). Masih ada ayat-ayat yang membicarakan waktu, misalnya tentang lailatuil Qodr yang lebih baik dari 1000 bulan dll. Kalo menurut saya sih semua itu merupakan penjelasan tidak langsung terhadap sesuatu yang Allah maksud yang ujung-ujungnya sih bermuara (mudah-musahan) pada keimanan kita kepadanya, karena banyak hal-hal tertentu yang hanya bisa kita imani tanpa bisa kita membuktikannya secara ilmiah. Akhirnya saya hanya melihat bahwa Allah melihat dimensi waktu itu sangat penting untuk diperhatikan oleh manusia,....karena waktu tidak bisa berulang. Itu sama dengan kesempatan dll. Sangat pentingnya waktu, sampai-sampai Allah sendiri dalam salah satu ayatnya pernah bersumpah dengan mengatasnamakan waktu. Demi masa...dll, dll.

Herli Salim said...

Akur...Wan... Bagus! Pokoknya waktu itu berharga. Allah bisa melipat (menyingkat waktu utk siapapun yang Ia mau) perhatikan kisah Isro Mi'raj Nabi Muhammad. Menurutku itu juga berarti bahwa Allah itu 'jauh lebih kedepan dalam segala hal apakah itu tindakan ataukah itu perencanaan' adalm menjalankan alam semesta dan segala isinya ini. Kalu kita itu baru mikir hari ini,besok, bulan depan, tahun depan...Nah Allah percepatan dlm tindakannya itu sudah 1000 kali lipat, tapi sekali lagi hal ini bisa Allah ubah dgn sgala kodrat dan iradatNya. Gitu kali ya?

urang kertasari said...

Gaya-gaya alami yang merupakan pengatur alam semesta [dalam bentuk energi telah kita bahas sebagai rawasiya, dalam bentuk partikel kita bahas sebagai dzariyat] bergerak dengan kecepatan maksimal yang dimungkinkan semesta, yang dalam teori relativitas khusus dinotasikan sebagai C -- kecepatan cahaya. Menurut relativitas khusus, kecepatan cahaya dalam ruang hampa (C) ini selalu sama, tidak tergantung pada kecepatan sumber cahaya, dan tidak tergantung pada kecepatan pengamat.

Dalam melakukan pengukuran C, kita harus memperhatikan salah satu aspek teori relativitas umum, bahwa dimensi gerakan apapun [termasuk cahaya] dipengaruhi oleh gravitasi. Einstein memecahkan dua kontradiksi dari kedua teorinya itu dengan menyatakan bahwa teori relativitas khusus baru valid sepenuhnya jika efek gravitasi bisa dihindarkan.

-----------------------------------------------------------------------
Orang Islam melakukan perhitungan waktu dengan hitungan bulan [moon]. Satu tahun menurut perhitunganmu terdiri atas 12 bulan [month], dengan setiap bulan [month] menunjukkan satu kali revolusi bulan [moon] terhadap bumi.


Selama ini kita menganggap kala revolusi bulan adalah 29.53 hari, yaitu waktu antara fase sinar matahari yang sama pada bulan. Padahal selang waktu itu dipengaruhi juga oleh bergeraknya bumi mengitari matahari. Kala revolusi bulan sendiri, yaitu waktu berputarnya bulan tepat 360 derajat mengelilingi bumi, adalah 27.321661 hari, atau 655.71986 jam. Kala rotasi bumi juga bukan 24 jam [yang juga dihitung berdasarkan fase sinar matahari], melainkan 23 jam 56 menit 4.0906 detik, atau 86164.0906 detik.

Sekarang, kalau "satu hari" bagi "sang urusan" itu sama dengan "seribu tahun" bagi "perhitungan bulan", maka perbandingan kecepatan sang urusan dengan kecepatan bulan adalah 1000 kali 12, jadi 12000.

C × t = 12000 × L
C = kecepatan sang urusan
t = kala rotasi bumi = 86164.0906 detik
L = jarak yang ditempuh bulan dalam satu revolusi


Kalau kecepatan bulan kita notasikan dengan V, maka :

V = 2 × π × R / T
R = jejari lintasan bulan terhadap bumi = 384264 km
T = kala revolusi bulan = 655.71986 jam

V = 3682.07 km/jam --> disetujui oleh NASA

Ada hal lain yang harus kita hitung. Menuruti Einstein, kita harus mengeliminasi faktor gravitasi matahari. Gravitasi matahari membuat bumi mengelilingi matahari dengan kala revolusi 365.25636 hari. Satu kali revolusi bulan, 27.321661 hari, telah membuat bumi berputar sebesar α = 27.321661/365.25636×360 derajat = 26.92848 derajat. Putaran ini harus dieliminasi. Kecepatan bulan tanpa putaran terhadap matahari bukan lagi V, melainkan (V × cos α).

L = V × cos α × T

Tapi :

C × t = 12000 × L


Maka :

C = 12000 × V × cos α × T / t

= 12000 × 3682.07 km/jam × 0.89157 × 655.71986 jam / 86164.0906 detik
= 299792.5 km/detik

-----------------------------------------------------------------------


Untuk perbandingan :
1. Hasil hitung kita : C = 299792.5 km/detik
2. US National Bureau of Standards: C = 299792.4574 + 0.0011 km/detik
3. British National Physical Lab: C = 299792.4590 + 0.0008 km/detik
4. General Conf on Measures: 1 m = jarak cahaya selama 1/299792458 detik

-----------------------------------------------------------------------

Formulasi ini diturunkan dari wahyu yang diterima manusia, yaitu Rasulullâh Muhammad saw, yang hidup di tengah masyarakat ummi di gurun pasir sekitar 1400 tahun yang lalu. Sungguh tidak wajar kalau sebagian dari kita masih bisa beranggapan bahwa Ia (Muhammad saw) mengada-adakannya.

Herli Salim said...

Ternyata ilmu eksakta pada ujungnya bisa menguraikan apa yg terjadi. Semua perhitungan itu membuktikan bahwa Allah menunjukan kekuasaanNya. Terutama dalam proses Isra Mi'rajnya Nabi Muhammad SAW. Hal ini juga membuktikan betapa sesuatu hal yg muskil terjadi bisa terjadi bila Allah berkehendak. Ilmu manusialah yg belum sampai terhadap hal itu. Atau krn akan ada ancaman yg akan meruntuhkan 'kesombongan', 'kekuasaan mereka' (seperti kaum Quraisy) akhirnya mereka menolak kebenran yg datang dan dibawa oleh Nabi. Beruntunglah kita punya Iman sehingga kita tidak termasuk orang yg 'membangkang'. Layaknya Abu Bakar Siddiq iman sepenuh hati pada Nabi, ketika mendengar bhw Nabi dlm semalam habis melkukan perjalanan panjang yg menurut akal tdk mungkin. Mari kita amalkan semua yg dikerjakan Nabi. Itulah bukti kecintaan kita pada junjunan, idola kita. Allahu Akbar!

Shinkansen said...

Mang, di homepage ini banyak perhitungan2 yang berkaitan dngan science, termasuk perhitungan "C" yang di tulis Mang Dudung.
http://www.submission.org/miracle/speed.html

turabul-aqdam said...

mohon beri masukan atas refleksi saya di sini.

Unknown said...

Ijinkan seorang bodoh ini untuk bergabung saudaraku semua.......................Mengenai ilmu pengetahuan..........Seandainya ada manusia yg mampu menembus Lauhul Mahfudz, dimana sy perumpakan gudang perpustakaan ilmu Allah maka sedikit demi sedikit akan terkuaklah pertanyaan akan waktu............

Unknown said...

Saya ingin bercerita tentang pengalaman sy. Berangkat atas kegundahgulanaan sy semasa kecil ingin bertemu Allah, sy terus memikirkan Dia, Dia itu apa, seperti apa, ada dimana.....kalau ibu bapak sy meninggal trs kakak2 sy meninggal trs sy bagaimana......? Hidup dengan siapa sy di dunia ini........setelah meninggal apakah mereka ada di surga atau neraka?........sangat sulit bg sy untuk menelaah yg pada waktu sy br TK..............terkadang sy banyak merenung sendirian disaat anak2 yang lain senang2nya bermain............berlanjut sampai sy belajar mengaji di masjid, baca Al Quran, sering berdebat dengan kakak yg sekarang notabene seorang ustadz, tentang tahlilan yg menurut pandangan dia itu haram, dan permasalahan yg lainnya..........pernah beberapa kali ikut pondok pesantren 1 bulan full pada saat liburan sekolah. Baca hadist yang buanyak sampai puyeng terkadang sesuatu yg kontradiksi maupun tidak..................mulai menurun belajar agama saat memasuki perkuliahan karena capek dengan debat yang menghujat orang lain.........sy cooling down dulu mau fokus memikirkan mencari nafkah untuk keluarga..............

Pikiran saya selama itu tetap mengharapkan Ya Allah berikan hamba ini petunjuk jalan yang lurus dan benar................
Singkat cerita sy bertemu seseorang Islam yang berbeda dengan aliran yang ada di indonesia semisal nu, muhammadiyah, sunni dan lain sebagainya..................sy bertanya dengan dia masalah isra miraj, dia jawab isra miraj nabi muhammad dalam melakukan perjalanan dengan roh atau ruh bukan dengan jasad............dia jg mengatakan ruh itu mempunyai kec 10 pangkat 2525 m/s...............sy bagaimana dia bs tahu......katanya dia telah melakukan perjalanan ruh dan riset di Lauhul Mahfudz, kontradiksi dengan ayat yg kalau tidak salah nabi muhammad penutup nabi.......apakah mungkin.......? Lebih lanjut dia jg sdh melakukan riset tentang unsur air yang ada di dunia dan air yg ada di alam baqa, unsur orang beriman dan yang belum beriman, unsur dr jin, manusia, malaikat dll........itu dia tulis ada tabel kimianya....................sy bingung untuk mengetes kebenarannya...................sy bimbang gundah gulana.............kalau rekan rekan mau sy akan kirimkan kepada rekan2 tabel, unsur2 kimia, dan perhitungan2 yang sy dapatkan dr dia..............dan terus terang sy tidak bs percaya seorang manusia sekarang ada yg bs melakukan hal tersebut..........

Unknown said...

Mohon maaf kalau ada tutur kata sy yg salah ......wassalamualaikum wr wb