Saturday, November 25, 2006

Seri Diskusi

QS 57 Al Hadiid :21

Berlomba-lombalah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.

QS 3 Ali Imraan : 133

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

Ikhwan,

Yang saya tahu bahwa, saat ini (dialam lahir ini) ciptaan ALLAH yang dapat kita lihat, rasakan dan amati adalah “hanya” bumi dan langit dan segala isinya. Dengan kata lain “hanya” langit dan benda-benda yang ada didalamnya, atau “hanya” langitlah…. Tidak ada lagi ciptaan ALLAH selain itu, tidak ada lagi “ruang” selain itu.

Nah, dari ayat-ayat diatas, DIA menerangkan bahwa Syurga itu “seluas langit dan bumi”, lalu nanti dimana adanya Neraka (kan ruangnya sudah dipakai syurga) ?

3 comments:

Shinkansen said...

Mang Dudung, memang pengetahuan kita sbg manusia biasa sangatlah terbatas. Memikirkan ciptaanNya saja, kita bisa pusing tujuh keliling. Salah satu contohnya seperti ayat yang Mang Dudung tuliskan di blog.

Kembali ke isi Blog Mang Dudung diatas.., rupanya Mang Dudung (dalam matematika) menggunakan "teori himpunan" untuk mempertanyakan " dimana adanya neraka, kan ruangnya sudah di pakai syurga". Teori himpunan yang di pakai adalah tentang "irisan", sehingga seolah-olah dari pertanyaan tersebut, tidak ada space lagi dari ciptaan Allah yang maha luas untuk neraka.

Namun dalam ayat tersebut, Allah hanya membandingkan bahwa luas Syurga = luas langit + bumi +segala isi di dalamnya. Apakah syurga itu ada di bagian dalam lingkaran luas langit sehingga merupakan irisannya?.

Ataukah kita mesti membayangkan teori himpunan lain, yaitu "gabungan"?. Artinya Allah menciptakan langit + bumi + isinya (himpunan A), dan juga menciptakan syurga (himpunan B), ditambah lagi neraka (himpunan C). Antara himpunan A, B, C tidak merupakan irisan satu sama lain, sehingga disini ada 3 spaces berbeda yang berdiri sendiri, dengan kata lain masing2 himpunan memiliki ruang sendiri-sendiri. Jadi meski luas himpunan A = himpunan B, tetapi himpunan B tidak mengisi space himpunan A. Begitu juga neraka (himpunan C) tidak mengisi space dari himpunan A.

hehehehe...susah juga ya....

-sb-

urang kertasari said...

Mang Dudung setuju apa yang Sabar ungkapkan. Memang, Mang Dudung exactly berfikir begitu. DIA kan hanya memberi perumpamaan saja tentang luasnya Syurga, betapa dahsyatnya balasan bagi orang-orang yang taqwa. Suhanallaah!
Benar, himpunannya terbagi 3 atau bahkan 4?, satu alam fana, dua alam akhirat yang terdiri dari syurga dan D Sidrat al Muntaha dan Arsy?. Kalau himpunan itu ada 4, Alam fana = A, Syurga = B, Neraka = C dan Sidrat al Muntha = D, maka A= B dan C kemudian D tidak diketahui secara jelas karena sedikit sekali informasi yang ALLAH berikan kepada kita. Hanya tentang neraka, info didapat dari al hadits, dalamnya Neraka adalah, bila kita menjatuhkan suatu benda sekarang, maka benda tersebut baru akan sampai kedasar neraka 70 tahun kemudian! Betapa dalamnya…. (Lupa, haditsnya riwayat siapa, tapi sudah baca dibeberapa literatur).

Dulu Mang Dudung malah pernah berpikir, apakah sekarang ini syurga sudah ada, neraka sudah ada? Kan belum ada penghuninya sesuai hadits bahwa manusia akan masuk syurga setelah terjadinya alam hisab?

Mang Dudung sampai pada kesimpulan bahwa itu SUDAH ada! Buktinya?

3. Malaikat adalah makhluq alam sana, mereka bolak balik alam fana ke alam sana dalam menjalankan perintah ALLAH. Itu berarti Syurga sudah ada, karena syurga tempat “berdekatan” dengan Sidratul Muntaha.
4. Saat ALLAH menghancurkan pasukan gajah nya raja Abrahah yang hendak menyerang Ka’bah, ALLAH mengirimkan burung Ababil dengan membawa batuan dari Neraka. Itu berarti Neraka sudah ada.
5. Batu Hajar Aswad ALLAH datangkan dari Syurga kemudian ditempelkan ke Ka’bah.

Cuman maĆ­z ada pertanyaan menggelitik:

Mang Dudung masih berkesimpulan bahwa, alam barzah itu tidak jauh dari kita, disini-sini juga. Bukan di antah berantah atau disuatu tempat nun jauh disana, entah dimana. Kenapa?
Begini, dalam salah satu hadits (kembali lupa hadits ini riwayat siapa), suatu saat beliau Rasulullah saw sedang berjalan di dekat kuburan, tiba-tiba ada seekor ayam (atau kambing?) yang “berteriak-teriak” sambil lari. Kemudian Rasulullah kan mengambil pelepah daun yang masih segar dan menyimpannya diatas kuburan tersebut. Sewaktu para sahabat menanyakan apa maksudnya, beliau menjelaskan bahwa mayat yang didalam kubur tersebut sedang disiksa karena perbuatannya (pipis tidak cebok) dan bintang mampu mendengar bunyi jeritannya. Nah, jadi alam barzah atau alam kubur itu kan disini juga. Iya kan?
Jangan-jangan syurga dan neraka juga disini-sini juga? Ya ALLAH ampunkan aku bila pikiran ini salah…

Herli Salim said...

Berarti itu Al Qur'an mesti sering dibaca spy dpt barokah... gitu ajaah komennya.