Tuesday, December 22, 2009

Lain padang lain belalang

Bro, baru kusadari bahwa judul diatas adalah benar semata, maksudnya benar-benar cocok bagi kehidupan. Lain padang lain belalang, lain tempat lain adat, lain kondisi lain reaksi.
Terusin lagi, lain usia lain dunia, lain orang lain karakter.
Masih ada, lain generasi lain zaman dan lain keluarga lain masalah.

ALLAH sudah mentakdirkan bahwa manusia disemua waktu, dari detik ke detik, dari jam ke jam, dari hari kehari dan seterusnya selalu diberi cobaan, untuk mendewasakan. Kadar cobaan yang DIA berikan kepada kita berbeda-beda tergantung iman, kekuatan baik fisik maupun mental dan tergantung lainnya lagi. DIA tidak akan mencoba seseorang diluar kemampuannya (diakhir surat al Baqoroh), tentunya DIA juga tahu kemampuan setiap makhluk yang diciptakanNya. Konon, tambah kita beriman, tambah besar DIA memberi cobaan kita. Tapi tentunya tidak ada alasan bagi kita “mengurangi” kadar iman kita agar cobaan berat menyingkir dari kita. Kita justru harus mempersenjatai kita dengan ilmu, bukan ilmu kudu, tapi ilmu beneran yang datangnya juga dari DIA. Setiap seseorang mendapat cobaan, keluarga - teman – kerabat biasanya selalu mengatakan : “yang sabar ya…”.
Nah itulah senjata kita, sabar! Repotnya, kata-kata sabar itu sangat mudah diucapkan namun sangat berat diaplikasikan. Coba deh…..

Menjadi rada sedikit paradox, eh bener nggak ini istilah aku sisipkan, bila cobaan yang membuat kita sedih, susah dan “negative” lainnya, itu yang biasanya kita mengatakan atau menyatakan kalau kita sedang kena musibah atau kita sedang dicoba, padahal cobaan DIA berupa kenikmatan dunia itu juga adalah cobaan? Umumnya kita baru dibuat sadar atas kekurangan atau kesalahan kita pada saat kita diberi cobaan yang “buruk”, namun kita justru malah jadi “melupakan” DIA saat kita dicoba dengan kenikmatan. Jadi, cobaan berupa kesulitan lebih berhasil daripada cobaan kenikmatan, maksudnya berhasil mengingatkan……

Lain padang lain belalang…….
Maksud judul tersebut adalah hanya sekedar mengingatkan diriku akan perbedaan kondisi setiap segala sesuatu. Suatu kondisi cobaan yang hampir 100 % mirip akan menghasilkan reaksi yang berbeda diantara manusia. Yang satu memiliki reaksi positif dan mungkin saja yang kedua negatif. Background-lah yang membedakan……….
Sewaktu cobaan buruk datang, sering seseorang menerima simpati dengan kalimat tadi, yang sabar ya… padahal yang mengatakan demikian, bila cobaan tersebut menghampiri dia, belum tentu dengan mudah dia dapat meng-aplikasikan sabar tersebut.

Bro,
Hal itu sudah kualami, memang sulit sekali kita aplikasikan rasa sabar itu, walaupun kita sudah mencoba ulang berkali-kali dengan mengatakan pada diri sendiri, kau harus sabar ! Namun, rasa sabar itu lebih sedikit timbulnya dibanding dengan rasa marah yang timbul sebelum cobaan itu berlalu…..
Sering kita dengar jawaban : ya, saya sudah sabar koq tapi kenapa cobaan tidak juga berlalu ? Tanpa kita sadari, kata-kata itu menandakan bahwa kita belum berhasil membuat diri kita sabar. Betul ? Tapi apakah kita pernah berdoá, Ya ALLAH, segerakanlah cobaan ini berlalu manakala kita dapat cobaan yang nikmat? Hm….

Bro,
Mohon doänya dari semua, saat ini aku merasa bahwa aku juga sedang ada dalam cobaanNya walaupun cobaan tersebut belum besar menurut ukuranku dan mudah-mudahan walaupun tidak besar, cobaan tersebut akan segera diangkat olehNya, aku khawatir sekali diriku tak mampu menjadi orang yang sabar. Ya, tentu saja ini cobaan yang buruk…..

Lain padang lain belalang, lain cobaan lain reaksi. Mudah-mudahan walaupun sulit aku akan menjadi orang yang sabar dan akan menjadi lebih dewasa. Amin…..

No comments: