Wednesday, June 21, 2006

Catatan hari minggu 16/6/06

Minggu kemarin 18 June 2006, seperti biasa, ba’da subuh diadakan kuliah subuh di masjid komplek dengan penceramah kali ini dibawakan oleh Ustadz Maryono, seorang mubaligh muda yang masih kuliah dengan mengambil jurusan tafsir hadits di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Dia juga mnjadi guruku dalam 2 bulan ini, dia mengajari aku dan 11 orang lainnya dalam menerjemahkan Al Qur’an setiap Jum’at malam di Masjid. Hari itu aku kebagian 2 tugas, jadi Imam shalat subuh dan jadi MC saat pengajian. Aku pake peci baru yang dibelikan istriku, warnanya merah. Berhubung warnanya merah, agak ngejreng gitu, aku tanya sama istri, baju warna apa yang harus aku pake ? Baiknya warna putih atau item, kainnya sebaiknya putih katanya. Berhubung aku nggak punya baju koko putih, aku pake aja baju koko item. Jadi, baju koko item, peci haji merah dan sarung agak soft (hijau muda banget) aku berangkat bareng istri ke masjid (lain sama gambar yang ada di profile, itu pake blangkon, bukan peci haji). Begitu sampai di Masjid, nggak tahunya aku diminta jadi imam and sekaligus MC atau pembuka dan mediator saat pengajian berlangsung. OK lah, siapa takut ?

Audience agak sedikit pagi itu, mungkin karena pada abis nonton bola ? Nggak tahu juga, tapi yang jelas bapak-bapaknya berkurang sekiar 25 – 40 %. Tema pagi subuh itu adalah pendidikan yang baik bagi keluarga muslim. Sebagaimana yang lalu-lalu, ceramah dibagi dua sesi, yang pertama kurang lebih setengah jam untuk pemaparan materi oleh ustadz-nya, setengah jam berikutnya adalah untuk sesi tanya jawab, jadi total satu jam. Dalam pemaparannya ustadz ini menjelaskan pentingnya pendidikan agama sejak dini, karena memberi pelajaran saat masih dini ibarat nulis di baru sedangkan ngajarin udah gede, ibarat nulis di air. Banyak lagi contoh-contoh lain yang disampaikan, aku nggak sebutin disini, ntar aku jadi ustadz dong, aku catat saja dalam hati untuk nanti Insya ALLAH aku amalkan dalam kehidupan sehari-hari dirumah.

Konsumsinya hari minggu kemarin bubur kacang ijo, pernah juga bubur ayam, kue-kue kotak dan kue kering lainnya. Biasanya beban konsumsi ditanggung renteng, bergiliran tapi kalau sepi peminat, ditanggung ketua yayasan. Untuk menarik jamaah ke masjid, apalagi untuk shalat subuh, bolehlah…

Bubar pengajian subuh, lanjut dengan rapat pengurus yayasan masjid ngomongin tentang pendidikan (nyambung dengan materi pengajian subuh itu). Yayasan prihatin dengan keadaan moral bangsa saat ini, carut marut. Mungkinkah semua musibah besar negeri ini adalah merupakan teguran dari ALLAH atas kemerosotan moral negeri ini ? Aku pikir itu sangat mungkin sekali! Untuk itulah pengurus yayasan sangat peduli akan pentingnya pendidikan ini, dan pendidikan yang paling penting adalah pendidikan agama sejak dini. Yayasan akan mendirikan sekolah kelas play group untuk menampung anak-anak usia pra sekolah, untuk mendidik mereka agar menjadi generasi harapan yang mampu ikut mengembalikan keadaan dari yang rusak seperti sekarang ke generasi yang islami. Sebenernya yayasan telah punya pendidikan yang sudah jalan selain play group yang mau didirikan ini, yaitu TK Islam dan TPA/TQA. Jadi dalam hal ini yayasan akan menjaring sejak balita, kemudian lanjut ke TK kalau mungkin dilanjutkan dengan SD, SMP dan SMA. Mudah-mudahan tercapai, amin....

Rapatlah kita disitu dan dicapai kesepakatan untuk membulatkan tekad mendirikan play group tersebut. Alhamdulillah, guru sudah ada dan sebenernya ruangan sudah ada tapi perlu sentuhan untuk menyesuaikan dengan kelas play group yang ceria, juga sekalian mengecet ulang, menambal yang bocor dan lain lain. Total dana yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 9 juta saja dan, lagi-lagi aku, sebagai bendahara yayasan, punya tugas harus buat proposal untuk warga muslim tentang kebutuhan menghimpun dana guna memperingan beban yayasan dalam menyiapkan lokal untuk kelas play group ini. Untuk tahap awal, play group tidak menarik dana terlalu besar kepada calon murid, hanya sebesar yang seperlunya saja yaitu untuk seragam, alat tulis, alat peraga dan mainan anak. Nanti kalau langsung mahal kan mundur pada orang tua karena memang kita belum punya nama, wong namanya kita baru mau mulai.
Mudah-mudahan berhasil, insya ALLAH. Bismillah…

3 comments:

Herli Salim said...

Ang Dung, seneng banget mau terjun di dunia pendidikan. Ada banyak nih konsep ttg pendidikan usia dini mah. Aang itu ngajar di pendidikan guru sd/tk di UPI. Nah kan... jangan jauh-jauh kalo mo konsultasi mah..he..he..
salam,
HS

urang kertasari said...

Ah, bagus..... Sok atuh ceritain hal-hal yang bisa bikin penarik supaya bisa lebih maju. Serius ang... sok diantos nya!

Herli Salim said...

Kalo mo mendirikan tk atau play group.Spy tar lulusannya terakreditasi sebaiknya didaptarkan ke kasi dikdas (pendidikan dasar) di depdiknas terdekat, kalo Bekasi ya kota atau kab Bekasi. Trus, seleksi guru TK yg punya latar blk Pendidikan Guru TK, sebaiknya lulusan IKIP JKt ( UNJ) atau IKIP Bandung atau LPTK yg dah terakreditasi. Ini penting spy guru itu punya ilmu yg dipersyartkan oleh pemerintah melalui lembaga LPTK ini. Ruangan hrs banyak display (pajangan) yg sesuai dgn tuj pendidikan / lemabaga/yayasan. Pajangan ini setiap semester hrs diganti (jgn yg itu-itu saja sampe lecek). Jadi lembaganya juga hrs punya tujuan pendirian tk/pg ini utk apa. Rumuskan secara spesifik dan ini akan jd tujuan pengajaran. Itu dulu aja... tar dikit...dikit...
Salam,
HS