Tuesday, August 22, 2006

Kebersihan

Hadist Rasulullah yang mulia menyatakan bahwa, kebersihan adalah bagian daripada iman. So, didalam Islam, sesungguhnya sangat dituntut kebersihan. Dalam bersih kita sehat, dalam bersih kita nyaman, dalam bersih pemandangan juga enak untuk dilihat. Tapi, kenapa di negara Islam umumnya nggak bersih alias sedikit jorok? Tengok Indonesia, Bangladesh, Pakistan, Mesir dll, koq kelihatannya mengkesampingkan kebersihan? Justru di negara-negara non muslim negaranya bersih, tertib, teratur dan disiplin. Suatu PR yang besar......

Kalau pak Prof baca posting ini, saya ada suatu permintaan atau pengharapan. Begini. Menurut hadist yang diriwayatkan oleh beberapa orang sahabat beliau, setiap beliau selesai makan, beliau senantiasa selalu menjilat jari-jari tangannya. Pandangan awam (beberapa orang muslim juga berpendapat, beliau yang mulia seperti orang jorok karena selalu menjilat tangan sehabis selesai makan) mengatakan bahwa tindakan itu “tidak sopan dan jorok”. Saya punya pendapat lain. Beliau ini adalah seorang utusan ALLAH, seorang yang mulia dan tentu saja orang yang sangat istimewa kedudukannya diantara seluruh manusia dimuka bumi ini karena beliau adalah manusia yang dipilih, dibentuk sejak masih dalam kandungan, dijaga dll. Sampai saatnya beliau ditugaskan untuk menyampaikan risalah yang haq. Tentu saja perilaku beliau adalah perilaku yang sangat terjaga dari perbuatan yang sia-sia. Kita semua tahu bahwa, setiap perlilaku beliau, perkataannya, tindak tanduknya dan lain lain selalu dicontoh dan diikuti oleh seluruh ummat muslim. Mengerjakan yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah adalah suatu hal yang mutlak dilakukan bila kita ummat muslim hendak melakukan ibadah, baik yang wajib maupun yang sunnah. Nah, dalam kaitannya dengan kebersihan tadi, jilatan Rasulullah atas tangannya (jari-jarinya maksud saya) setiap selesai makan tentu ada manfaatnya, saya tidak yakin perbuatan beliau itu sia-sia karena beliaupun tahu bahwa setiap apa yang beliau kerjakan diikuti oleh ummatnya. Untuk itu, saya mohon tolong dilihat secara ilmu kimia, apa gerangan yang menjadikan beliau itu melakukan hal tersebut setelah usai makan. Manfaat apa yang terkandung didalamnya, yang jelas, beliau sehat selama usia beliau yang 63 tahun. Memang salah satu kebiasaan beliau adalah, makan kalau sudah lapar dan behenti sebelum kenyang.
Saya yakin bahwa hal ini bisa dijelaskan, misalna dengan pendekatan menurut ilmu pengetahuan dan teknologi, misalnya melalui ilmu kimia…. Menurut ilmu yang saya pelajari, accounting, sulit dibuktikannya, yang ada hanya debit dan credit saja!

Tausiahnya sangat diharapkan, juga dari orang ozi ya…

9 comments:

Herli Salim said...

Kebersihan itu bener PR terbesar kita. Ada yg gak nyambung antara 'belief' dgn 'practise'.Tentang menjilat jari jemari sehabis makin itu...
Gini ya, saya juga pernah mendapatkan keterangan tentang hal itu, bahwa diujung jari itu terdapat enzim yg dapat mempercepat pembusukan makanan. Baginda Nabi selalu menjilat mulai dari jari tengah, terus ke kelompok jari yg ada di kanan dan di kiri. Para akhli masak sangat tahu bahwa makanan itu jangan langsung kesentuh jari,harus ada alat makanya, lihat para koki profesional itu selalu pake sarung tangan. Ibu kita juga selalu menganjurkan bila ngambil sesuatu dari piring pake sendok. Intinya dalah spy makan itu ga cepat basi. Nabi selalu menjilat jarinya itu pada akhir makanan, artinya Beliau menyengaja hal itu supaya makanan yg ada diperut itu gampang dicerna (krn sudah ada enzimnya). Nah, inilah mungkin yg menyebabkan Nabi sehat, tidak pernah kena 'maag' kayak jaman sekarang. Sekarang kan lebih dikampanyekan pake sendok-garpu, padahal sunnahnya pake tangan. Tapi ingat harus cuci tangan dulu dan jangan dilap-ini juga ada rahasianya.Coba ada pendapat lain ga ? Menurut akhli kimia giman tuh ?

urang kertasari said...

Good! Menambah wawasan.
Pak Prof? Iwan ? Agus?

iwan said...

Yang iwan tahu sih, ludah atau air liur yang berasal dari mulut kita itu, adalah cairan yang bersifat steril. Itu karena dalam lurah ada zat yang dapat membunuh kuman-kuman penyakit, atau entah apa namanya itu. Di pabrik (minuman) dimana saya bekerja, khususon di lab-nya, pada suatu pekerjaan tertentu seorang karyawan di sana menggunakan baju khusus, sarung tangan khusus, dll yang serba khusus. Tapi pernah saya lihat dia meniup semacam selang (dari bahan gelas) secara langsung dari mulutnya. Saya tanyakan hal itu, dan dia menjawab bahwa ludah atau air liur itu steril. Jadi hal itu tidak apa-apa dilakukan.
Jadi kelihatannya klop ya, bahwa Rasulullah lenjilat-jilat ujung jari setelah makan dengan kesehatannya yang prima itu ada hubungannya... kan?

Shinkansen said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Shinkansen said...

Apakah di ujung jari terdapat enzyme? hmmmm...to the best of my knowledge, tampaknya belum pernah baca tentang enzyme tsb dan belum pernah meneliti sendiri siiihh. Tapi kalo di mulut, memang betul ada enzyme percernaan.

Mari kita lihat bersama beberapa hadist berikut:

1. Dari Ibnu Abbas r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda:" Apabila salah seorang diantara kamu sekalian memakan makanan maka janganlah ia mengusap jari-jarinya sebelum membersihkan sisa-sisa makanan yang menempelnya" (Riwayat Bukhari dan Muslim)

2. Dari Ka`b bin Malik ra. berkata: " saya melihat Rasulullah saw. makan dengan menggunakan tiga jari, dan bila sudah selesai makan maka beliau memakan sisa-sisa makanan yang menempel pada jari-jarinya" (Riwayat Muslim).

Mengapa Rasulullah memakan sisa-sisa makanan yang menempel pada jari-jarinya?
Jawabannya ada di hadist berikut:

3. Dari Jabir ra. bahwasanya Rasulullah saw. menyuruh untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel pada jari-jari dan piring, serta beliau bersabda:" sesungguhnya kamu sekalian tidak mengetahui pada bagian yang manakah dari makananmu itu yang mengandung barakah". (Riwayat Muslim)

4. dari Jabir ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: " Apabila suapan salah seorang diantara kamu sekalian itu terjatuh maka ambillah dan bersihkan kotoran yang melekat padanya serta makanlah, dan jangan di biarkan di makan oleh syetan; serta janganlah ia mengusap tangannya dengan sapu tangan sebelum ia membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel pada jari-jarinya karena sesungguhnya ia tidak mengetahui pada bagian manakah dari makanan itu yang mengandung barakah". (Riwayat Muslim).

Dari hadist ke 3 dan ke-4 diatas tersebut tampaknya sudah sangat jelas mengapa Rasululah membersihkan/memakan sisa2 makanan yang menempel pada jari2 beliau.

Herli Salim said...

Makasih Sabar tausiahnya. Bisa jadi enzimnya di mulut masa ada di ujung jari ya? Ngantuk kali dengarnya jadi ada yg distorsi, tapi itu rentetan hadis sudah cukupo memberikan keyakinan bahwa cara Rasulloh itu sehat dan benar. Mang Aang sudah mulai kontak sama Elsa, trim no telponnya. Met belajar.

Shinkansen said...

Iya Mang..,
kemarin saat telepon ke Malang, Elsa cerita dapat sms dari Mang Aang.

CHAIRUL RIDJAL said...

Assalaamu'alaikum semua Kalawargi .....

Islam memang satu-satunya yang 'ikut' mengatur kebersihan. Cuci-tangan sebelum makan betul dari sisi ilmiah memang membersihkan tangan dari kotoran2 yang ada. Kita semua tau sabun kan ? Sebelum Islam 'menerangi' bumi Eropa, masyarakat disana tidak kenal dengan yang namanya mandi .. bahkan sabun. Islamlah yang memperkenalkan bagaimana merawat tubuh agar selalu bersih. Kalo sudah terbiasa bersih di tubuh, sepertinya kebiasaan untuk menjaga kebesihan lingkungan juga akan otomatis ada kali ya ... :)

Bersih lingkungan, ibadah juga akan nyaman. Gak akan ada orang yang nikmat beribadah dengan kondisi lingkungan yang Jorkie ...

Wass.
Chairul "Agus" Ridjal

Herli Salim said...

Agus selamat bergabung,duh jadi senang, bisa silaturahim lewat blog ini. Betul ya mestinya umat Islam itu, mestinya bersih sekali wong 5 kali wudlu sehari,belum lagi ada anjuran supaya terus menjaga wudlu, berarti kan bakal lebih dari 5 kali. Sok terus komen dan posting Gus...Salam ka Keluarga di Pondok Gede. Tos nya...